Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan yang merupakan sekolah tinggi vokasi di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak para milenial atau generasi muda untuk berwirausaha di bidang pertanian. Sesuai dengan visi dan misi Polbangtan serta Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu membentuk wirausaha muda di bidang pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan wirausaha merupakan upaya untuk regenerasi tenaga terampil di bidang pertanian yang punya semangat wirausaha atau socio agripreneur. Menjaga keberlanjutan pembangunan pertanian dengan menghasilkan sumberdaya manusia pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing.
“Wirausaha ini tidak dimaksudkan sekedar untuk mencetak tenaga terampil di bidang pertanian. Tetapi lebih dari itu, menciptakan para wirausahawan bidang pertanian. Lulus dari Polbangtan harus menciptakan lapangan kerja, bukan mencari lapangan kerja,” ujar Amran, melalui keterangannya, Senin (1/4).
Baca juga : Kementan Terus Dorong Peningkatan Kualitas dan Nilai Produk Pertanian
Untuk itu, Polbangtan Medan menggelar kuliah umum dengan tema Wirausaha Muda, sekaligus menjadi Milenial Agriculture Forum Volume 12 Edisi 5 pada sabtu (30/3) yang diselenggarakan secara hybrid dari aula kampus Polbangtan Medan.
Kuliah Umum kali ini untuk memberikan wawasan praktis tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam memulai dan mengelola usaha baru, dapat menginspirasi peserta terutama Mahasiswa untuk berpikir luas, mengembangkan ide-ide baru, dan menciptakan solusi inovatif untuk masalah-masalah di sekitar.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang hadir secara virtual menghimbau mahasiswa Polbangtan Medan dan peserta Kuliah Umum agar jangan bimbang dan jangan ragu untuk menjadi petani. Petani muda yang berjiwa agribisnis, petani muda yang berjiwa wirausaha.
Baca juga : Panen Padi Melimpah di Kabupaten Demak, Harga Gabah Turun
“Pertanian itu menghasilkan oksigen, menghasilkan bahan pangan, mengkonservasi air dan pertanian juga menghasilkan tempat tinggal. Pertanian Lah sesungguhnya yang menyediakan seluruh kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Pertanyaanya adalah siapa yang menggerakkan pertanian itu, siapa yang melaksanakan pertanian itu, siapa yang menggarap pertanian itu. Yang mengerjakan pertanian itu, yang menggarap pertanian itu yang melaksanakan pertanian itu adalah tidak lain tidak bukan petani”, ujar Dedi.
Kuliah Umum kali ini juga dihadiri secara langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti. Idha berharap lulusan Polbangtan Medan menjadi job seeker dan job creator di bidang pertanian.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan (PKKP) Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Andriko Noto Susanto selaku narasumber memaparkan konsep menuju daulat pangan bersama wirausaha muda.
Baca juga : Tingkatkan Produktivitas Padi dengan Eco-Enzyme
Andriko menjelaskan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang bersumber dari pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perairan. Semuanya adalah komponen-komponen pangan yang bisa dijadikan bisnis.
Dengan demikian wirausaha muda yang bergerak di bidang pangan memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Untuk menjadi agripreneur yang sukses ada 6 langkah, di antaranya adalah cintai apa yang dilakukan, lakukan secara sistematis, belajar cara mempromosikan diri, buat rencana dan realisasikan bisnis, tidak ada kata terlambat, bangun tim kerja yang solid dan bersikap dinamis, inovatif dan ogile.
Tidak hanya itu, Kuliah Umum kali ini juga dihadiri oleh Founder and Chairman, Mcorp, a Leading Marketing Profesional Service Firm in ASEAN, Hermawan Kartajaya.
Hermawan menilai mahasiswa dan peserta kuliah umum harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pasar agar lebih tepat dalam menciptakan bisnis.
“Jika anda menjadi entrepreneur harus cepat melihat keaadan yang cepat berubah. Seorang entrepreneur adalah seorang yang creative inovation (ide baru yang harus dicoba) dibarengi dengan professional," ujar Hermawan. (Z-8)
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) sebesar Rp497.925.287.251.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved