Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (6/3) sore ditutup menguat dipimpin saham-saham sektor teknologi.
IHSG ditutup menguat 82,33 poin atau 1,14 persen ke posisi 7.329,79. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,17 poin atau 1,45 persen ke posisi 994,05.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga : IHSG Selasa Sore Ditutup Melemah
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 4,54 persen diikuti sektor transportasi-logistik dan sektor keuangan yang masing-masing naik 1,02 persen dan 0,75 persen.
"Kami memperkirakan penguatan IHSG ini merupakan technical rebound, di mana penguatan IHSG ini ditopang oleh sektor teknologi dan beberapa emiten sektor perbankan," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit seperti dilansir dari Antara.
Didit memperkirakan sektor teknologi terangkat oleh sentimen akan adanya rilis laporan keuangan tahunan dalam dua pekan ke depan, dan emiten sektor perbankan terangkat oleh sentimen pembagian dividen atas kinerja full year 2023.
Ia menyebut, IHSG bergerak menguat setelah empat hari berturut-turut mencatatkan koreksi yang cukup dalam, yang mana penguatan di tengah pergerakan bursa global yang terkoreksi.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 6,80 poin atau 0,02 persen ke 40.090,80, indeks Hang Seng menguat 275,45 poin atau 1,70 persen ke 16.438,08, indeks Shanghai melemah 7,86 poin atau 0,26 persen ke 3.039,92, dan indeks Strait Times menguat 21,38 poin atau 0,69 persen ke 3.128,48. (Z-6)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved