Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DI tengah tren kenaikan harga minyak mentah dunia, Pertamina justru mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM).
Padahal, operator lain di dalam negeri, seperti Shell, Vivo, dan BP, kompak menaikkan harga produk mereka, sehingga saat ini BBM Pertamina menjadi semakin paling murah di antara seluruh operator.
Menyikapi kondisi itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menilai tepat keputusan Pertamina tersebut.
Baca juga : Tuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru
Tauhid juga mengatakan keputusan Pertamina sekaligus menunjukkan bahwa kondisi keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sangat baik.
“Keputusan itu sudah tepat untuk kondisi saat ini,” kata Tauhid dalam keterangannya, hari ini.
Dengan tidak ikut-ikutan menaikkan harga, menurut Tauhid, menunjukkan peran Pertamina sebagai BUMN untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat.
Baca juga : Awali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series dan Dex Series
Selain itu, jelasnya, memperlihatkan bahwa kondisi keuangan Pertamina juga sehat. Pertamina mampu mempertahankan harga meski minyak dunia saat ini terus meroket.
“Ya, untuk sementara ini kemampuan keuangan Pertamina masih kuat. Jadi, tidak ada yang perlu dirisaukan,” lanjut Tauhid.
Menurut Tauhid, Pertamina tentu memiliki perhitungan cermat. Sebab, review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca juga : Pertamina Patra Niaga Aktifkan Satgas, Jamin Kelancaran Distribusi Energi Selama Nataru
Selain itu, efisiensi di Pertamina juga bisa membuat perusahaan lebih efisien sehingga biaya produksi bisa ditekan dan menghasilkan BBM yang kompetitif.
“Harga minyak dunia fluktuasinya memang sangat cepat. Tapi misalnya tren review harga minyak dunia tiga bulanan itu naik, tidak langsung otomatis menaikkan harga di dalam negeri. Jadi, menurut saya, Pertamina juga sudah menghitung termasuk dampaknya ke fiskal kita,” jelas Tauhid.
Akhir pekan lalu, seluruh operator SPBU memang menaikkan harga BBM. Kenaikan harga tersebut antara lain dipicu tren harga minyak dunia yang terus melejit.
Baca juga : Subsidi Tepat Sasaran Elpiji, Jadi Andalan Nelayan dan Petani
Hanya Pertamina yang mempertahankan harga jual produknya. Kondisi itu menjadikan harga jual BBM Pertamina semakin paling rendah di antara operator lain.
Untuk RON 92 misalnya, Pertamax yang tetap dijual Rp12.950/liter, jauh lebih rendah dibandingkan kompetitor seperti Shell yang menjual Super Rp13.540/liter.
Begitu pula untuk RON 95, Pertamax Green tetap dijual Rp13.900/liter. Padahal, Revvo 95 dari Vivo sudah dibanderol Rp14.200/liter. Adapun Pertamax Turbo (RON 98) seharga Rp14.400/liter, juga lebih rendah ketimbang produk sejenis lain, V Power Nitro+ dari Shell, Rp14.630/liter. (RO/S-2)
Konsumsi LPG naik 3,7% dibandingkan dengan kondisi normal, Pertalite naik 9,5%, Pertamax naik 5%, dan Pertamina Dex naik 3,1%
Sejumlah BBM mengalami koreksi harga mulai dari Vivo, Shell, BP dan Pertamina
Kondisi jalan yang padat saat puncak mudik Lebaran, membuat para pengendara dituntut bisa mengatur konsumsi bahan bakar agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan mencampur bahan bakar minyak dengan kandungan Research Octane Number (RON)
Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan pemerintah bakal mengganti skema subsidi bahan bakar minyak (BBM). Dari semula subsidi berbasis komoditas menjadi bantuan langsung tunai (BLT) mulai 2027
Harga bahan bakar minyak (BBM) tercatat stabil pada awal pekan ketiga bulan Februari. Harga stabil terjadi di empat SPBU yaitu Pertamina, Vivo, BP, dan Shell.
Fuel Terminal (FT) Cikampek melakukan Sosialisasi dan Pengembangan Bank Sampah di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.
PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.
Menghadapi dinamika global, Pertamina komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan keberlanjutan jangka panjang.
Pertamina dinilai telah menerapkan tata kelola yang sangat baik dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) sesuai standar ISO 37001:2016.
Pemerintah Kota Sorong menggelar audiensi bersama PT Pertamina guna membahas berbagai isu strategis terkait distribusi dan pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Pertamina dinilai sangat mendukung Kejaksaan Agung dalam melakukan penegakan hukum. Termasuk penetapan status tersangka dan upaya penangkapan M Riza Chalid.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved