Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pakar: Pertamax Oplosan sangat Berbahaya bagi Kendaraan

Andhika Prasetyo
27/2/2025 10:28
Pakar: Pertamax Oplosan sangat Berbahaya bagi Kendaraan
Ilustrasi(Antara)

Pakar Otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengungkapkan mencampur bahan bakar minyak dengan kandungan Research Octane Number (RON) yang berbeda secara sembarangan dapat menimbulkan dampak negatif pada kendaraan dan lingkungan.

“Seperti mencampur RON 90 (Pertalite) dan RON 92 (Pertamax) dapat menimbulkan dampak negatif pada kendaraan dan lingkungan. Secara teknis pencampuran ini jelas dapat mengubah karakteristik pembakaran bahan bakar,” ujar Yannes di Jakarta, Kamis (27/2).

RON campuran, dalam hal ini Pertamax oplosan, merupakan rata-rata tertimbang dari kedua nilai oktan, tetapi sifat kimia dan aditif dalam bahan bakar tidak selalu bersifat linier saat dicampur. Bila dilakukan secara sembarangan, ini berpotensi menyebabkan bunyi seperti ketukan pada mesin (knocking) atau detonasi yang merusak mesin terutama pada kendaraan berteknologi tinggi.

Lebih lanjut, penggunaan bahan bakar yang dioplos atau dicampur secara sembarangan ini menyebabkan ketidakstabilan pembakaran jika tidak sesuai kebutuhan mesin, meningkatkan risiko knocking pada mesin beroktan tinggi atau menurunkan efisiensi termal.

“Selain itu, perbedaan karakteristik aditif antara kedua jenis bensin dapat memengaruhi kebersihan ruang bakar dan sistem injeksi. Jika dilakukan secara tidak tepat, pencampuran dapat merusak komponen mesin dan menurunkan performa kendaraan,” jelasnya lagi.

Sementara melihat dari sisi ekonomi, praktik mencampur RON 90 dengan RON 92 secara ilegal akan merugikan konsumen karena kualitas bahan bakar tidak terjamin, berpotensi meningkatkan biaya perawatan kendaraan dari yang seharusnya. Dia pun menyarankan, pencampuran bahan bakar tidak direkomendasikan tanpa panduan teknis yang jelas. (Ant/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya