Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang diserahkan ke LPS untuk penyelesaian likuidasi lebih disebabkan oleh masalah tata kelola maupun fraud.
sesuai UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) Ke depan OJK akan melakukan konsolidasi guna mendukung perkembangan dan pertumbuhan yang sehat dari BPR.
"Dilakukan antara lain dengan langkah-langkah penggabungan oleh beberapa BPR dengan kepemilikan yang sama. Maka ada aturan agar satu orang tidak memiliki sekian banyak BPR, dan membuka ruang konsolidasi," kata Mahendra, di Jakarta, Selasa (30/1).
Baca juga : OJK: Danacita Berizin Resmi, Pinjaman Mahasiswa Menjadi Pilihan Pribadi
Proses konsolidasi ini tujuannya bukan untuk dalam rangka mengurangi jumlah semata, melainkan justru memberi ruang pertumbuhan bagi BPR. Sehingga akses masyarakat dan UMKM, serta inklusi keuangan terkait BPR tetap dijaga dan diharapkan semakin meningkat.
Baca juga : BPR Bangkrut di Awal Tahun, Ini Penyebabnya Menurut Pengamat Perbankan
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, selama 18 tahun terakhir, rata-rata per tahun 6-7 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) jatuh dan gulung tikar. Menurutnya, jatuhnya BPR bukan karena persoalan ekonomi, melainkan akibat masalah manajemen.
"BPR itu setiap tahun, kalau kita lihat dari 18 tahun terakhir rata-rata setiap tahun itu 6-7 BPR jatuh utamanya bukan berhubungan dengan kondisi ekonomi, utamanya berhubungan dengan mismanagement," katanya dalam konferensi pers, Selasa (30/1).
Tahun ini pun dipastikan akan ada lagi BPR yang diserahkan ke LPS. Namun, jumlahnya belum diketahui. Purbaya mengatakan, pihaknya akan melakukan antisipasi dan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga penanganannya berlangsung mulus.
"Saya bilang 6-7 BPS tahun ini mungkin akan jatuh. Kita antisipasi berkoordinasi ketat dengan OJK untuk masalah itu," katanya.
Dia melanjutkan, umumnya persoalan di BPR adalah fraud di mana pemilik mengambil uang di bank.
"Umumnya, karena kesalahan manajemen, bukan salah manajemen, alias fraud. Jadi dimaling sama pemilik banknya, utamanya itu, kalau salah manajemen masih bisa diperbaiki," kata Purbaya. (Z-8)
Citi Indonesia kembali meraih sejumlah penghargaan dalam ajang bergengsi Euromoney Awards for Excellence.
Logo baru Bank Maju yang mencerminkan ikatan kuat antara bank, nasabah, dan pemangku kepentingan.
OJK juga telah meminta bank untuk memantau rekening dormant agar tidak digunakan untuk kejahatan keuangan.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
Menjelang peluncuran resminya pada 19 Juni 2025, Asthara Skyfront City menjalin kerja sama strategis dengan empat lembaga keuangan terpercaya.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Perusahaan asal Amerika Serikat yang memproduksi kontainer makanan, Tupperware, secara resmi mengajukan kebangkrutan Chapter 11 pada Selasa, 17 September 2024.
TUPPERWARE Brands Corporation mengajukan kebangkrutan. Ini hanya beberapa bulan setelah pembuat wadah penyimpanan makanan ikonik asal Amerika itu menutup pabrik terakhirnya.
Awalnya Bordeaux hanya diturunkan ke Liga National 1 (liga amatir divisi pertama).
Bordeaux adalah klub legendaris yang banyak mencetak legenda dan pemain bintang Prancis seperti Zinedine Zidane, Bixente Lizarazu, dan yang terbaru Aurelien Tchouameni serta Jules Kounde.
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan sekitar 50 ribu pekerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) terkena PHK sepanjang Januari-Juni 2024.
Pencabutan izin tersebut dikarenakan manajemen yang buruk hingga penipuan, akhirnya empat bank tersebut menjadi bangkrut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved