Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENINGKATAN daya saing digital Indonesia harus menjadi momentum untuk mengakselerasi sejumlah proses pembangunan nasional.
"Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini penting untuk memanfaatkan semaksimal mungkin semua potensi yang kita miliki. Momentum daya saing digital kita yang terus meningkat bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/1).
Laporan World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) dari International Institute for Management Development (IMD) menyebutkan daya saing digital Indonesia pada 2023 menempati peringkat ke-45 dunia, naik dari peringkat ke-51 pada 2022. Laporan tersebut membandingkan peringkat kemapanan daya saing digital dari 64 negara.
Laporan IMD WDCR mengidentifikasi dua faktor yang perlu ditingkatkan agar daya saing digital Indonesia meningkat yaitu pendidikan dan pelatihan serta riset dan pengembangan teknologi. Menurut Lestari, sejumlah catatan dari IMD itu harus menjadi perhatian agar daya saing digital yang kita miliki saat ini bisa terus ditingkatkan dan potensi untuk mengakselerasi proses pembangunan di sejumlah sektor bisa direalisasikan.
Rerie, sapaan akrab Lestari, berpendapat langkah untuk terus meningkatkan daya saing harus segera dilakukan dengan strategi yang tepat. Rerie yang juga anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu mendorong agar proses pendidikan dan pelatihan serta riset dan pengembangan digital konsisten diterapkan.
Baca juga: Bangun Sektor UMKM Desa Demi Wujudkan Pembangunan yang Merata
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berharap para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu berkolaborasi untuk meningkatkan potensi di sejumlah sekto dengan mengakselerasi pertumbuhan kemampuan digital masyarakat di tanah air. Untuk merealisasikan langkah tersebut, tegas Rerie, para pemangku kebijakan di negeri juga harus segera mencari solusi untuk memperluas infrastruktur digital dan meningkatkan kualitas jaringan internet nasional.
Karena berdasarkan catatan IMD, tambah Rerie, kecepatan internet di Indonesia saat ini masih berada pada urutan ke 62 dari total 64 negara yang diteliti. (Z-2)
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Di era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Salah satunya dalam hal transaksi keuangan.
Melalui platform digital, konsumen dapat mengakses informasi terkait produk, melakukan konsultasi online gratis, serta membeli dengan cepat dan mudah.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved