Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PT Bumi Resources (BUMI) mencatatkan pendapatan secara konsolidasi sejumlah US$4,8 miliar sampai September 2023. Pendapatan itu turun 24% secara year-on-year (yoy) dari sebelumnya US$6,3 miliar per September 2022.
Situasi kondisi geopolitik dan ekonomi global, harga batu bara yang menurun dan ketidakpastian pasar batu bara turut menjadi penentu dalam pendapatan BUMI. Pembayaran royalti sebesar 32% termasuk pajak dan subsidi harga domestik juga memberikan kontribusi besar berkurangnya pendapatan BUMI.
Kondisi itu diperburuk dengan naiknya harga bahan bakar dan meningkatnya stok persediaan serta tingginya angka produksi batubara di India dan Tiongkok, bahkan di dalam negeri.
Baca juga : Dukung Keberlanjutan, Paradise Indonesia Bidik 20% Kenaikan Pendapatan di 2024
Hingga akhir September 2023, BUMI memproduksi batu bara sebesar 56,2 juta ton. Angka ini meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 53,7 juta ton.
Peningkatan produksi secara umum bisa dikaitkan dengan kondisi cuaca yang mendukung di area tambang. Sedangkan penjualan BUMI meningkat 5% dari tahun lalu di tengah penurunan harga batu bara sebesar 28% menjadi US$85,2/t dari US$118,7/t tahun lalu.
BUMI telah mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, sebesar US$58,3 juta.
Baca juga : Kinerja 9 Bulan 2023 Positif, Delta Dunia Group Lanjutkan Diversifikasi Pendapatan
“Prioritas utama BUMI saat ini adalah mengoptimalkan biaya, menerapkan digitalisasi, mengupayakan bauran energi, menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar dan memastikan inventori yang rendah guna mengoptimalkan modal kerja,” kata Dileep Srivastava, Corporate Secretary PT BUMI Resources
Prospek untuk 2024 terlihat lebih baik dengan asumsi harga batu bara yang meningkat, penurunan harga bahan bakar, produksi batu bara yang lebih tinggi, dan peningkatan kontribusi anak perusahaan. (Z-5)
Baca juga : Barito Pacific Kantongi Pendapatan US$2,112 Miliar di Kuartal Ketiga 2023
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan kinerja positif di triwulan I mencatat laba kotor sebesar Rp77,11 miliar, menghasilkan gross profit margin (GPM) sebesar 19,5%.
PLN EPI meraih pendapatan usaha sebesar Rp20,22 triliun selama 2023 atau tumbuh 29,77% year on year (YoY) dibandingkan capaian tahun 2022 yang hanya sebesar Rp15,5 triliun.
PT MPX Logistics International, salah satu pemain utama di indsutri logsitik, mendapatkan pembiayaan sebesar Rp75 miliar dari Bank Mandiri.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Paradise Indonesia akan meresmikan dan memulai operasional hotel Hyatt Place di Makassar di bulan Februari 2024.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) konsisten menjalankan agenda transformasi untuk memperkuat fundamental perusahaan guna mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan
Laba bersih yang dikantongi mencapai Rp300,07 miliar, atau 93% dari target yang sudah ditentukan yaitu Rp322,64 miliar.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
PT Bank Danamon Indonesia membukukan total kredit dan trade finance konsolidasi sebesar Rp195,7 triliun di sepanjang semeseter pertama 2025.
Laporan keuangan tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal, tetapi juga sebagai alat komunikasi strategis kepada masyarakat dan calon investor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved