Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KETUA Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES) Suroto menilai tata niaga pangan selama ini dikuasai oleh mafia kartel pangan dan importir pangan. Ini adalah masalah yang tak pernah diurai masalahnya secara mendasar.
"Masalah mendasarnya selama ini adalah karena kuota impor itu hanya dikuasai oleh segelintir importir dengan modal besar. Sementara produksi di tingkat on farm yang diusahakan oleh petani atau industri rumah tangga dibuat tak berdaya dari banyak sisi," terangnya.
Suroto mencontohkan impor di tata niaga kedelai. 97 persen bergantung ke importir yang mendatangkan barang dari Amerika 83 persen dan 13 persen dari Kanada.
Baca juga : Selain Bansos El Nino, Pemerintah Cairkan BLT Mitigasi Risiko Pangan Jelang Pilpres 2024
"Akses untuk mendapatkan kuota impor ini dibuat semacam kongkalikong dengan pejabat dan importir agar impor bermasalah," tegasnya.
Masalah serupa juga didapati pada tata niaga beras misalnya, selain beras di dalam negeri itu dibuat tak berdaya di sisi input dengan harga pupuk yang mahal, lalu akses kredit yang sulit, juga dibuat lemah dari segi organisasinya.
Oleh sebab itu, perlu menggeser dari model kebijakan paket input yang gagal selama ini ke paket output.
Baca juga : BUMN Dapat Menjadi Katalisator bagi Koperasi
"Bukan lancarkan subsidi pupuk, BBM, dan lain-lain tapi bagaimana buat harga pelaku pangan keluarga kita itu berdaya," tegasnya.
Suroto juga menekankan pentingnya penguatan organisasi pelaku pangan dengan misalnya bentuk koperasi petani, nelayan, petambak dan lain lain.
"Itu menjadi mandiri dengan geser fungsi Bulog yang sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu jadi badan usaha milik petani yang dikuasai dan dikendalikan secara demokratis. Termasuk di sektor hulunya seperti pabrik pupuk dan lain lain," terusnya.
Baca juga : Pembenahan Tata Niaga Pangan Harus Berorientasi pada Kesejahteraan Petani
Suroto menyayangkan para paslon di Pilpres 2024 belum ada yang menunjukkan visi ke arah itu. Menurutnya, semua sektor bisnis off farm di Indonesia dikuasai oleh mafia kartel pangan dan importir.
“Jadi untuk membongkar kebijakan yang salah ini ya butuh kepemimpinan transformatif, dan Pilpres saya lihat belum ada yang menunjukkan kandidat kesana visinya. Mereka masih berslogan terus, malahan mereka berslogan teruskan kebobrokan saat ini,” pungkasnya. (Z-7)
Baca juga : Persoalan Pertanian Sangat Rumit, Holding seperti KUD Dibutuhkan
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Bapanas telah melaksanakan pemantauan pasokan dan harga pangan di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung pada 24-25 Maret 2025.
160 ton Minyak Goreng dan Gula kemasan telah ludes diserap masyarakat dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) PalmCo.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa deflasi tahun kalender (Y-to-D) tercatat sebesar 0,48%, sementara deflasi tahunan (Y-on-Y) mencapai 0,19%.
(Bapanas) memastikan ketersediaan pangan aman dan mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, stok Cadangan Beras Pemerintah Perum Bulog per 3 Maret 2025 berkisar di angka 1,9 juta ton
Pemerintah memiliki dua buah instrumen untuk mengendalikan pasokan dan menstabilkan harga pangan, yakni melalui regulasi harga dan cadangan pangan pemerintah (CPP).
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Kakao (Theobrema cacao L.) tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved