Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Demi Cuan, Indonesia bakal Jadi Tempat Penyimpanan Karbon Negara Lain

Insi nantika Jelita
17/12/2023 11:49
Demi Cuan, Indonesia bakal Jadi Tempat Penyimpanan Karbon Negara Lain
Ilustrasi(Freepik)

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Sekjen ESDM) Dadan Kusdiana menyampaikan Indonesia siap melakukan perdagangan emisi karbon (CO2) antar negara (cross border). Negara asing bakal diperbolehkan menyimpan karbon di perut bumi Indonesia melalui teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage/CCS).

Dadan menyebut rencana perdagangan emisi itu akan mendatangkan peluang bisnis dan investasi baru bagi pemerintah. Indonesia, ungkapnya, memiliki potensi penyimpanan karbon yang amat besar hingga 500 giga ton CO2.

"Misalkan CO2 dari Jepang (disimpan) ke sini, mereka pasti bayar. Ini menjadi bisnis baru dari peluang usaha CCS karena kita punya potensi yang besar," tutur Dadan dalam media gathering di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (16/12).

Baca juga: Asosiasi Ahli Emisi Karbon Gandeng BKI dan BSN

Saat ini, lanjutnya, pemerintah tengah merampungkan peraturan presiden (perpres) penerapan CCS. Aturan itu akan memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha dalam mengembangkan CCS di Indonesia, termasuk mengatur perdagangan emisi karbon antar negara.

"Kita segera punya regulasi CCS. Perpres sudah diparaf (oleh Menteri ESDM) dan akan ditandatangani presiden," jelas Dadan.

Baca juga: Menko Airlangga Beberkan Strategi Transisi Energi di Indonesia

Sekjen ESDM mengatakan Indonesia telah menunjukkan keseriusan mengimplementasi teknologi ramah lingkungan tersebut. Hal ini terlihat dari langkah PT Pertamina (Persero) yang telah sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur pada Kamis, (17/12) lalu. Sebanyak 500 ton CO2 diinjeksikan ke sumur Sukowati-18 (SKW-18) selama tujuh hari.

"Yang di Sukowati itu sekarang CO2 sudah di-capture (ditangkap). Kita sudah mulai soal CCS ini dan Indonesia sudah sama seperti negara maju," kata Dadan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan Kementerian ESDM Hadi Wijaya menambahkan, di daerah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur terdapat potensi-potensi sumur minyak dan gas (migas) kering yang bisa dimanfaatkan untuk menyimpan banyak karbon.

"Jadi, ada beberapa lapangan migas yang cukup tua dan tereksplorasi cukup lama, itu menjadi bagian dari penentuan CCS," imbuhnya. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya