Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Data Angka Kemiskinan Minim, Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024 Makin Sulit Tercapai

Emir Chairullah
14/12/2023 16:20
Data Angka Kemiskinan Minim, Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024 Makin Sulit Tercapai
Sejumlah warga berada di pinggir jalur kereta api di Tanah Abang, Jakarta.(Antara)

TARGET pemerintah untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada 2024 sepertinya sulit terealisasi. Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Suprayoga Hadi memyebutkan, pemerintah saat ini terus berupaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga 0,5%.

"Kita sempat menghitung antara 0,5 sampai 0,7% tetapi paling tidak sudah nol koma. Kita tujuannya memang nol koma kok. Kalau 0 jelas impossible," ujar Suprayoga di Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, (14/12).

Suprayoga mengatakan, salah satu persoalan yang membuat angka kemiskinan ekstrem tidak turun sesuai dengan yang diharapkan yaitu belum adanya satu data untuk program penanganan kemiskinan. Akibatnya program bantuan sosial yang digulirkan pemerintah seringkali tidak tepat sasaran.

Baca juga: Pemerintah Pesimis Kemiskinan Ekstrem Capai 0 Persen pada 2024

Karena itu, tambahnya, setidaknya terdapat empat hal yang perlu menjadi perhatian dalam upaya penurunan tingkat kemiskinan nasional, yaitu pertama, konvergensi program, dimana kelompok sasaran–keluarga miskin dan rentan-menerima manfaat bantuan dari seluruh program yang ada.

Kedua, kualitas implementasi program khususnya terkait pencairan anggaran yang tepat waktu untuk program kemiskinan.

Ketiga, perbaikan pensasaran program, khususnya dengan terus menekan angka exclusion error-kelompok miskin yang tidak menerima program. Keempat, meningkatkan akses kelompok miskin pada layanan/infrastruktur dasar seperti sanitasi dan air bersih.

Baca juga: Pemerintah Optimis Penurunan Kemiskinan Ekstrem di 2024 Capai 0,5%

Saat ini angka kemiskinan ekstrem di Indonesia per Maret 2023 sebesar 1,12% turun dibandingkan 2,04% pada Maret 2022. Sementara, waktu tersisa target menurunkan kemiskinan ekstrem kurang dari setahun.

"Jadi memang kita antara 0,5 sampai 0,7%. Kalau bisa lebih kecil lagi kalau liat dari trennya dari 2,04 tahun lalu menjadi 1,12 kan turunnya hampir 1% ya. Katakanlah 1,12 dikurangi 0,9 ya mungkin bisa 0,3-an. Berarti sekali lagi target kita yang lebih optimis antara 0,5 sampai 0,7 yang realistis," paparnya.

Angka kemiskinan ekstrem ini bakal kembali meningkat apabila Indonesia menggunakan standar baru yang ditetapkan Bank Dunia, yaitu berpendapatan US$2,1 purchasing power parity (PPP) per hari. Kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah US$1,9 PPP per hari.

Sementara itu untuk tingkat kemiskinan nasional, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Sekretariat Wakil Presiden ini menyebutkan, baru mencapai 9,36%. Sementara target RPJMN 2020-2024 adalah 6,5-7,5%.

"Target kemiskinan ekstrem yang mengrah pada 0% tren kemisksinan turun meskipun untuk kemiskinan nasional luar biasa besar tantangannya karena menurunkan dalam satu tahun 1,8%, karenanya pemerintah bekerja ekstra," ujarnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya