Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH optimis target penurunan kemiskinan ekstrem dapat mencapai kisaran 0,5% pada 2024. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan bahwa sejauh ini, pemerintah sudah on the track untuk mencapai target ini.
“Insya Allah sudah on the track. Posisi hingga September 2022 berada di 1,12%. Atau turun 0,62% dari 2021. Kalau capaian 2023 sama dengan capaian 2022, mestinya di akhir tahun ini kemisikinan ekstrem berada di kisaran 0,5%,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (19/11).
Dengan demikian, Muhadjir meyakini pada tahun depan target penghapusan kemiskinan ekstrem dapat tercapai.
Baca juga: Keluarga Miskin Ekstrem di Kota Serang masih Banyak, Pemkot Ngapain Aja
“Paling tidak mendekati nol lah,” kata Muhadjir.
Secara terpisah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto mengatakan hal yang sama di mana penurunan kemiskinan ekstrem on the track. Menurutnya, posisi Maret 2023 sudah berada di angka 1,12% dan menurun sebesar 0,92% poin.
Baca juga: Khofifah Klaim Angka kemiskinan di Jawa Timur Turun Signifikan
“Sehingga tahun depan saya rasa angkanya akan menurun mendekati 0%,” tegas Teguh.
Kendati demikian, menurut dia isu utama saat ini seharusnya bukan di kemiskinan ekstrem, melainkan kemiskinan versi BPS yang angkanya sampai saat ini masih berada di 9,4%.
“Dengan pola penurunan seperti saat ini, akan sangat sulit mencapai 7% seperti target pemerintah di 2024,” tuturnya.
Menurut Teguh, untuk kemiskinan ekstrem tidak ada kendala berarti. Tetapi untuk mencapai penurunan kemiskinan BPS, perlu usaha yang extra ordinary untuk mencapai target 7%.
“Menurut saya kecil kemungkinan akan terjadi. Jika terjadi penurunan kemiskinan mencapai 7% di 2024 atau menurun 2.4% point dalam kurun waktu setahun, sangat mustahil atau bahkan di luar nalar karena pengalaman selama ini angka kemiskinan hanya menurun 0,2% sampai 0,3% per tahun,” pungkas Teguh.
(Z-9)
Atas keberhasilan tersebut, Pemkab Cianjur mendapatkan sokongan bantuan dana dari pemerintah pusat.
Beragam upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengurangi angka kemiskinan. Salah satunya bekerja sama dengan berbagai pihak.
Laporan dari setiap desa, secara akumulatif ada 10 ribuan rumah tidak layak huni di Kabupaten Cianjur
Angka kemiskinan ekstrem di Sumedang menurun jauh dibanding 2022 lalu yang masih mencapai 3,11%.
Strategi dan fokus kerja yang dilakukan ialah penurunan beban pengeluaran, peningkatan pendapatan dan pengurangan wilayah kantong kemiskinan
Program ini digelar Pemkab Sumedang bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumedang.
Pemkab Bandung di bawah kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna menggulirkan sejumlah program strategis yang memberikan andil terhadap penurunan angka kemiskinan
Namun, pascapandemi kondisi perkembangan angka kemiskinan secara bertahap terus membaik.
Dia menilai, dari tahun ke tahun jumlah penduduk miskin masih tinggi dan penurunannya tidak optimal.
Angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur mencapai kisaran 10,22%. Angkanya tergolong tinggi dibanding rata-rata Jawa Barat dan nasional.
Jika bansos menjadi strategi pemerintah di tahun ini yang dikucurkan secara masif, memang target penurunan kemiskinan tercapai, namun masyarakat tidak dapat menuju sejahtera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved