Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kantor Perwakilan BI Beijing Inisiasi PTBI di Hong Kong

Widhoroso
01/12/2023 19:47
Kantor Perwakilan BI Beijing Inisiasi PTBI di Hong Kong
Ilustrasi(HO)

DI TENGAH pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat dengan ketidakpastian yang tinggi, perekonomian Indonesia diprediksi akan tetap berdaya tahan dan terus menunjukkan prospek yang baik. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 4,7%-5,5% pada 2024 dan meningkat di kisaran 4,8%-5,6% pada 2025.

Berbagai tantangan global ke depan yang perlu dicermati mencakup perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi yang lambat, suku bunga negara maju yang lebih tinggi dan lebih lama, kuatnya mata uang dollar, serta pelarian modal dalam jumlah besar dari emerging markets ke negara maju. "Untuk itu, sinergi merupakan kunci dari prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam melanjutkan ketahanan dan kebangkitan ekonomi terus diperkuat," jelas Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 yang berlangsung secara hybrid di Jakarta (29/11).

Selain di Jakarta, PTBI 2023 juga digelar serentak di 45 kota, baik di dalam maupun luar negeri, termasuk di Hong Kong. PTBI di Hong Kong yang diinisiasi Kantor Perwakilan BI Beijing dihadiri 40 peserta termasuk Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong, Yul Edison, pimpinan BUMN 'Indonesia Incorporated' yang terdiri dari BNI Hong Kong, Bank Mandiri Hong Kong, BRI Hong Kong, Telkom Indonesia Hong Kong dan Garuda Indonesia, serta para diaspora Indonesia di Hong Kong.

Pada kesempatan tersebut, Yul Edison menyampaikan Hong Kong merupakan salah satu mitra penting dan strategis Indonesia. Ia berpesan agar meningkatkan sinergi antarinstitusi Indonesia dan masyarakat Indonesia yang berada di daratan Tiongkok dan Hong Kong untuk hadir memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Sedangkan Kepala Kantor Perwakilan BI Beijing, Tutuk S.H Cahyono, menyampaikan Indonesia perlu mengambil peluang dari pemulihan ekonomi Tiongkok. Misalnya percepatan penggunaan local currency bagi setiap pebisnis di Tiongkok untuk mendukung kestabilan rupiah dan sistem keuangan Indonesia.

Selain itu Indonesia perlu menarik investor di pasar surat utang dan ekuitas, seiring upaya Pemerintah Tiongkok menjadikan Hong Kong dan Shanghai sebagai epicentrum keuangan global. Indonesia dinilai juga harus memanfaatkan keunggulan daya saing  sesuai prioritas Tiongkok yang sedang mengembangkan kendaraan listrik (EV) dengan mengembangkan industri baterai otomotif dan suku cadang EV di Indonesia

"Indonesia juga harus menangkap peluang rebound wisatawan Tiongkok dengan mempromosikan quality tourism serta pembukaan paket wisata dan jalur penerbangan langsung ke beberapa destinasi pariwisata Indonesia," jelasnya.

Forum PTBI merupakan forum strategis yang diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan, prospek, dan arah bauran kebijakan Bank Indonesia. (RO/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya