Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HIMPUNAN Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Kota Bandung mengadakan talkshow bertema "Menggelorakan Semangat Berwirausaha Sebagai Generasi Perintis Bukan Pewaris" di De Medellin Cafe, Gudang Selatan, Merdeka, Sumur Bandung, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11).
Pegiat Sociopreneur, Muhammad Zinedine Alam Ganjar dan Direktur Utama PT CIA, Santiko Wibowo jadi pembicara dengan pembahasan membangun usaha yang dibangunnya sejak menduduki Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Saya sendiri mulai berbisnis itu kelas 10 SMA bareng temen-temen di sekolah, membuat sepatu dan notebook yang environmentally friendly namanya Sagasco. Walaupun masih banyak yang harus diperbaiki, saya jadi belajar firsthand mulai dari desain, produk manufaktur dan marketing. Tentu dengan bantuan teman-teman ya," ungkap Alam.
Baca juga: UBM Dorong Pelaku UMKM Kembangkan Usaha
Saat ini, Alam tengah mengelola tim Pigmy yang merupakan salah satu tim E-Sports yang mengikuti kompetisi PMPL sebagai kendaraannya dalam belajar berbisnis, dimana dalam tim tersebut Alam belajar untuk mengelola suatu tim, seperti mencari bakat atlet, akses dan memasarkan tim tersebut.
Perjalanannya dalam memulai bisnis tentu tidak mudah, ada sejumlah kendala yang dihadapinya, salah satu persoalan utamanya adalah jaringan dan ekosistem lingkungan pertemanan kuat.
Baca juga: BNI Dukung Technopreneurship Universitas Trisakti Menuju Green Campus
"Ada dua kendala yang dihadapi dalam berbisnis, salah satunya adalah jaringan. Prinsipnya berbisnis itu gak bisa sendiri, makannya harus kolaborasi dan menemukan partner yang mampu saling back up keahlian, itu kendala di awal gak ada lingkungan teman yang saling melengkapi," ceritanya.
Dengan kendalanya tersebut, Alam mengaku tidak patah arang, dirinya terus mencoba dan mempelajari hal baru, salah satunya dengan memperkuat koneksi dengan mengikuti berbagai macam organisasi dan bergabung dalam ekosistem yang mendukung perkembangan bisnisnya ke depan.
"Akhirnya saya coba bangun koneksi itu melalui organisasi, bertemu sama banyak temen saya bisa belajar dan bangun secara bertahap bisnis tersebut," terangnya.
Lanjutnya, ada tiga aspek penting yang bisa diterapkan dalam memulai usaha, yakni Kemauan, Koneksi dan Kolaborasi yang merupakan modal dasar bagi anak muda yang bertekad menjadi seorang pebisnis.
Selain itu, Alam merasa pentingnya keberadaan fasilitas yang dapat mendukung perkembangan anak muda dalam mengembangkan usahanya, salah satunya adalah ketersediaan creative hub yang menjadi wadah anak muda untuk membangun ekosistem.
"Saya rasa creative hub itu harus ada di setiap daerah, dimana dari tempat tersebut kita bisa saling bertemu, berdiskusi untuk kolaborasi maupun belajar dalam menemukan support sistem dalam berbisnis," kata Alam.
Alam pribadi menceritakan alasannya mengapa dirinya bertekad menjadi seorang pebisnis.
"Alasan saya untuk merintis usaha sendiri itu cukup personal, dari kecil ketika saya ada achievement selalu dikaitkan orang tua, begitu pun sebaliknya. Untuk itu, saya mencari sesuatu cara, kira-kira di bidang apa saya bisa lepas dari bayang-bayang orang tua, salah satunya bisnis karena orang tua saya tidak memiliki latar belakang sebagai seorang pebisnis," pungkas Alam. (RO/Z-7)
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Masa pensiun bukan akhir dari produktivitas. Temukan 5 ide bisnis berbasis hobi yang cocok untuk pensiunan dengan Kredit BRIguna Purna dari BRI.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Kenaikan kinerja bisnis UMKM pada Triwulan I/2025 ini tidak lepas dari pengaruh Ramadan dan Idul Fitri yang mendorong lonjakan permintaan dan harga.
Media sosial memiliki dampak sangat besar dalam industri kue, karena menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat kue untuk menciptakan berbagai jenis dan rasa yang unik.
BISNIS jasa desain interior masih tumbuh di tengah perekonomian yang melesu. Setidaknya ini dialami Nodes Studio yang mulai berkiprah sejak 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved