Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNIVERSITAS Bunda Mulia (UBM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha yang dijalankan. Hal itu ditunjukkan dengan menggelar seminar bertajuk 'Food Hygiene dan Peningkatan Kualitas Pangan Berbasis Bahari' di Jakarta beberapa waktu lalu.
Seminar yang merupakan bagian dari Program Pembinaan UMKM Berbasis Kemitraan dan digelar atas kerja sama Direktorat Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) UBM dengan Kemendikbudristek tersebut, menghadirkan pelaku UMKM bidan usaha pengolahan ikan asin di Cilincing sebagai mitra binaan. Hadir sebagai pembicara antara lain Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal Mohammad Ari Kurnia Taufik SE MinfT, Dokter Spesialis Okupasi Suryo Wibowo, serta Ketua Bidang Advokasi dan Terapan JKN dalam Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) Rima Melati. Sedangkan pelaku UMKM diwakili pengusaha pengasinan ikan, Siti Ariyah.
Salah satu hal mencuat dalam seminar kali ini terkait soal sertifikasi halal. Tidak sedikit para pelaku usaha UMKM belum mengerti akan manfaat sertifikasi halal untuk produk yang dihasilkan. Sertifikat halal merupakan salah satu syarat bagi pengusaha untuk memasarkan dan mengedarkan produk yang dimiliki.
Melalui sertifikasi halal, produk UMKM akan lebih diterima di pasaran, terutama di kalangan konsumen muslim yang membutuhkan produk halal baik di pasar domestik maupun internasional. Namun, kurangnya pendampingan, sulitnya proses pengajuan, dan panjangnya persyaratan yang harus mereka penuhi, menyebabkan mitra binaan putus asa untuk mengurus sertifikasi halal.
"Sertifikat halal merupakan salah satu syarat bagi pengusaha untuk memasarkan dan mengedarkan produk yang dimiliki. Ini sudah sesuai dengan aturan tentang sertifikasi halal dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH)," kata Ari Kurnia.
Menindaklanjuti hal ini, seusai seminar, tim BPSJI Jakarta Kementerian Perindustrian langsung melakukan survei mengunjungi lokasi pengasinan ikan di daerah Cilincing. Tim membantu mitra dengan memberikan program pengayaan berupa pendampingan dalam mengisi pertanyaan-pertanyaan, mempersiapkan surat-surat yang diperlukan, serta membimbing mitra setahap demi setahap untuk mengajukan proposal sertifikasi halal secara daring. (RO/R-2)
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Pekan Nasional Mengajar diselenggarakan di 58 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan sedikitnya 1.740 siswa untuk menumbuhkan semangat wirausaha
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui program PNM Mengajar. Sebanyak 58 Cabang PNM secara serentak terlibat dalam kegiatan ini.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
WAKIL Menteri Pertanian, Sudaryono menyebut Program YESS berhasil memberdayakan generasi muda untuk menjadi wirausaha di sektor pertanian.
PROGRAM Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan). Petani muda
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved