Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERHELATAN akbar bertajuk Cerita Nusantara ternyata memiliki spirit dan optimisme dari para brand lokal atau Local Champion industri kreatif, khususnya di bidang fesyen, untuk membidik pasar mancanegara (Global Market). Salah satu dasarnya adalah sudah banyak sarana dan platform yang menaungi eksistensi brand-brand lokal tersebut.
"Kita selalu berkaca pada Korea Selatan, di mana apapun yang mereka buat bisa masuk pasar global," kata Founder of Brightspot Market Anton Wirjono dalam sebuah Talkshow di sela-sela gelaran Cerita Nusantara, di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/11).
Anton bercerita, dirinya sudah 14 tahun membangun ekosistem bisnis untuk pengembangan brand-brand lokal. "Saya mengawali itu dari festival musik yang kemudian dipadukan dengan festival fesyen. Itu terinspirasi dari pasar rakyat atau pasar kaget yang banyak digelar di tengah masyarakat Indonesia," kata Anton.
Baca juga: Puncak Acara Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2023 Telah Digelar
Dulu, di awal Anton membuat festival tersebut, hanya dihadiri 5.000-an orang saja. Namun, tahun ini, gelaran serupa mampu disesaki penonton sebanyak 177 ribu orang. "Kita sudah membangun ekosistem untuk seribuan brand lokal," ungkap Anton.
Ditambahkan, Brightspot Market adalah panggung yang tepat untuk menghadirkan contoh nyata orang-orang yang berhasil dan berani menjalani hidup sesuai pilihan mereka.
Dari pengalamannya selama 14 tahun itu, Anton menyebutkan bahwa brand-brand lokal yang mampu menembus pasar global adalah produk yang memiliki kekhasan tersendiri (budaya Indonesia), unik, baru, dan berbeda dengan produk sejenis. "Tentunya, dengan kualitas produk yang level tinggi," ucap Anton.
Baca juga: Panggung Cerita Nusantara Optimalkan Ekosistem Rantai Pasok UMKM Melalui RPB
Di Brightspot, lanjut Anton, selain ketat dalam kurasi produk, juga turut membangun model bisnisnya, termasuk akses ke sektor pembiayaan. "Apakah harus masuk ke pasar global, itu kembali tergantung pada masing-masing brand dan desainernya. Mereka punya strategi masing-masing," kata Anton.
Menurut Anton, banyak brand lokal justru lebih yakin untuk mengembangkan potensi pasar lokal yang terbilang sangat besar, yakni 270 juta penduduk Indonesia. "Tapi, memang, ada beberapa brand t-shirt lokal yang sudah masuk pasar lokal. Ini langkah luar biasa," kata Anton.
Nara sumber lainnya, Creative Director Jakarta Fashion Week (JFW) Andandika Surasetja yang sepakat bahwa kualitas produk dari brand-brand lokal tidak kalah dengan buatan luar negeri. "Di JFW, ada tingkatan kurasi bagi produk brand lokal sebelum tampil. Kita lihat seberapa kuat mereka memiliki potensi bisnis dan unsur suistain," kata Andandika.
Baca juga: KemenKopUKM Kembangkan Model Bisnis Agregasi bagi Sektor Wastra dan Kriya
Bagi Andandika, hanya brand-brand lokal yang dikembangkan secara konseptual yang biasanya terdorong untuk masuk pasar global. Bagi yang lain, justru lebih memilih untuk fokus menggarap pasar lokal saja.
"Bagi brand yang konseptual, mereka butuh pasar yang lebih luas lagi hingga menembus pasar global. Selama ini, pengembangan brand-brand seperti ini hanya ada di kota-kota besar," tukas Anton.
Menurut Andandika, untuk menembus pasar global, para brand lokal harus memiliki ekosistem bisnis yang bagus dan saling mendukung antar ekosistem. "Di JFW hal itu sudah terajut dengan baik. Namun, upaya seperti harus terus berkelanjutan," ujar Andandika.
Selain itu, kata Andandika, brand-brand harus banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, untuk menembus pasar global. "Pasalnya, brand-brand lokal masih terkendala masalah, yaitu kapasitas produksi dan pembiayaan," kata Andandika. (RO/S-3)
PENGGUNAAN wastra sebagai material produk fesyen Ohmmbybai rupanya juga dilandasi hobi keduanya di bidang seni.
Bisnis tak melulu harus serbacepat. Untuk menikmati keindahan karya dan kepuasan pelanggan, Bai dan Joe memilih tidak mengerjakan produk secara massal.
Perjalanan Laely sebagai culture traveler berawal dari hobi traveling dan fotografi. Dalam setiap perjalanannya, Laely selalu terpukau oleh kekayaan dan keunikan budaya Indonesia.
Pemakaian wastra Nusantara menjadi salah satu yang juga menjadi highlight dalam perhelatan JFT.
Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat
Fokus desain Eni Joe adalah menciptakan suasana resor yang dihadirkan melalui penggunaan kain Endek Bali dengan beragam warna.
Inacraft October Vol.4 akan diselenggarakan pada 1 hingga 5 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).
Dekranas menyiapkan langkah-langkah menarik untuk mengajak generasi muda bisa aktif terlibat meningkatkan kecintaan pada kriya nusantara atau kerajinan tangan buatan lokal dari Indonesia.
Kriya kayu nyatanya memang begitu menjanjikan. Yaniar Fernanda bisa meraup omzet sampai Rp200 juta per bulan dari bergelut di bidang tersebut.
Tumbuhnya ekspor kriya turut mendorong kenaikan jumlah ekspor industri kerajinan sebanyak 24,87% pada 2021. Hingga saat ini, produk kriya Indonesia telah menembus lebih 100 negara di dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved