Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGEMBANGAN Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) oleh petani berwawasan Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) di Jawa Timur (Jatim) diapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya hilirisasi produk dan pemasaran hasil pertanian berorientasi laba.
Apresiasi tersebut dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi di Tuban, Jatimm baru-baru ini saat menyambangi stand KEP dan KWT yang didukung Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).
Dedi Nursyamsi hadir mendampingi Mentan Andi Amran Sulaiman yang membuka ´Pembinaan Penyuluh dan Petani Jawa Timur´ di Graha Sandiya PT Semen Gresik, Jatim.
Baca juga: Mentan Amran: Indonesia-Thailand Siap Perkuat Ketahanan Pangan Optimasi Rawa
Acara dihadiri 2.500 insan pertanian Jatim termasuk para petani CSA di Kabupaten Jember, Jatim.
"Petani jangan lagi berpikir tanam, petik lalu jual. Bukan lagi zamannya, petani bekerja sendiri-sendiri. Harus berjamaah seperti di KEP dan KWT didampingi penyuluh," kata Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mewakili Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya selaku Direktur SIMURP.
Dedi Nursyamsi menambahkan, untuk membangun dan mengembangkan KEP sebagai cikal bakal korporasi harus didampingi penyuluh dengan melibatkan stakeholder terkait.
Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Bogor Jalani Praktik di Rumah Potong Ayam
"Awali dari kelompok tani untuk membentuk korporasi petani. Sahamnya dari petani. Dukung dengan inovasi dan mekanisasi, agar petani mampu menguasai pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis, bukan sekadar bertani," katanya.
Saat membuka ´Pembinaan Penyuluh dan Petani Jawa Timur´, Mentan Amran Sulaiman mengingatkan petani dan penyuluh guna untuk tetap bersemangat mendukung peningkatan produktivitas pangan.
Baca juga: Mentan Kunjungi Tuban, KEP dan KWT Berwawasan CSA Hadirkan Produk Pertanian
"Terlebih menghadapi ancaman dampak El Nino yang begitu kuat saat ini yang berdampak langsung pada penurunan produksi," kata Mentan Amran Sulaiman.
Direktur SIMURP, Bustanul Arifin Caya mengatakan Program SIMURP yang diusung Kementan berupaya mendukung petani mengembangkan KEP hingga menjadi korporasi petani yang berbasis pada komoditas unggulan di wilayah kerja SIMURP.
"KEP merupakan terobosan dalam upaya pemberdayaan petani dalam pengembangan hilirisasi produk yang dikelola oleh petani sendiri secara profesional sebagai entitas bisnis," kata Bustanul.
Project Manager SIMURP, Sri Mulyani mengatakan ada tiga KEP dan tiga KWT yang membuka stand di Tuban yakni KEP Sri Rejeki SIMURP, KEP Tunas Tani SIMURP dan KEP Agro Mandiri Sejahtera SIMURP. (RO/S-4)
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Event ini digelar Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) dengan kategori Fun Run 5K dan 10K, Trail Run 27K dan 50K.
Sepertiga gas rumah kaca global berasal dari sistem pangan dunia, dihitung mulai dari produksi, pengemasan, distribusi, hingga limbah
Tujuan utama acara adalah untuk mendidik peserta tentang pentingnya pertanian perkotaan dalam mendukung keamanan pangan lokal.
Kita bisa membuat sendiri masker untuk merawat kulit wajah. Caranya mudah, cukup sediakan tisu bambu dan manfaatkan produk skincare yang ada di rumah.
Selain menjaga lingkungan, penggunaan pembalut kain juga dinilai dapat membuka peluang ekonomi bagi perempuan yang membuatnya, sehingga turut mendukung perekonomian rumah tangga.
Peringatan Hari Bumi Internasional sebagai momentum penting untuk mengingatkan akan tanggung jawab menjaga kelestarian planet yang kita tinggali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved