Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
HARGA emas terus melonjak, mencapai level tertinggi enam bulan pada Selasa (28/11). Harga emas kemungkinan akan berada di sekitar $2.000/oz untuk sementara waktu, menurut Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar yang menantikan informasi lebih lanjut dari Federal Reserve terkait rencana suku bunga.
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer mengatakan, harga emas melonjak didorong oleh pelemahan dolar AS yang signifikan dan ekspektasi pengetatan moneter dari Federal Reserve.
Baca juga: Harga Emas Antam Selasa Pagi Naik Rp5.000 per Gram
"Emas spot melanjutkan kenaikan sebesar 0,15%, mencapai US$2.017,40/oz pukul 07.06 WIB pada Selasa pagi, setelah penutupan naik sebesar 0,64% pada sesi Senin," kata Fischer, Selasa (28/11).
Kenaikan ini membawa harga emas pasar spot mencapai level tertinggi sejak 16 Mei. Sementara itu, emas berjangka juga naik 0,11% di US$2.016,65/oz setelah penutupan naik 0,63%.
Baca juga : Harga Minyak Dunia Naik Jelang Pertemuan OPEC+
Fischer menyebutkan, faktor utama yang mendukung kenaikan harga emas adalah pelemahan indeks dolar AS, yang bergerak di dekat level terendah tiga bulan.
Pelemahan Dolar AS membuat emas yang dihargai dalam mata uang tersebut menjadi lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya. Pada penutupan, indeks dolar AS turun 0,18% ke 103.120.
Menurutnya, emas akan diperdagangkan lebih tinggi jika The Fed tidak jadi menaikkan suku bunga untuk saat ini. Para trader umumnya memperkirakan bank sentral AS akan menahan suku bunga pada bulan Desember 2023.
Prospek suku bunga yang lebih rendah di masa depan cenderung mengurangi biaya peluang untuk memiliki aset tanpa bunga, yang seringkali meningkatkan daya tarik emas sebagai investasi.
Fischer menyampaikan prediksi untuk emas masih menjadi sorotan, dipengaruhi oleh pelemahan yang terus berlanjut terhadap USD yang cenderung menurun.
"Ini diprediksi akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama," kata Fischer.
Pandangannya ini sejalan dengan sentimen pasar bahwa emas, sebagai aset yang dihargai dalam dolar AS, akan terus menikmati keuntungan dari pelemahan mata uang tersebut.
Baca juga : Harga Minyak dan Emas Melonjak Efek Perang Israel dan Palestina
Sebuah faktor tambahan yang dianggap Fischer sebagai pendorong kenaikan harga emas adalah keputusan beberapa negara untuk meningkatkan simpanan emas sebagai bagian dari portofolio aset mereka untuk masa depan.
"Beberapa negara sudah membeli emas sebagai bagian dari strategi untuk aset masa depan. Dengan beberapa negara yang mengadopsi langkah serupa, ini dapat menekan harga USD lebih jauh, menyebabkan pelemahan yang signifikan," kata Fischer.
Selain itu, dia mencatat ada beberapa negara yang secara kolektif bergerak menuju meninggalkan dolar AS sebagai mata uang cadangan utama mereka.
Keputusan ini dapat memberikan tekanan tambahan terhadap nilai dolar AS, yang pada gilirannya, diharapkan akan mendukung kenaikan harga emas.
Perhatian investor akan difokuskan pada angka PDB kuartal III-2023 Amerika yang akan dirilis pada hari Rabu (29/11) waktu setempat, serta indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang merupakan pengukur inflasi yang lebih disukai oleh Federal Reserve dan akan dirilis pada hari Kamis (30/11).
"Kedua data ini dianggap sebagai faktor kunci yang dapat memengaruhi kebijakan moneter di masa depan dan berpotensi memberikan arah baru bagi harga emas. Para pelaku pasar akan tetap waspada terhadap perkembangan ini untuk mengambil keputusan investasi yang tepat," kata Fischer. (Z-4)
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sebagian besar emas yang ada di Bumi berasal dari luar angkasa. Ketika bintang-bintang raksasa meledak dalam peristiwa supernova atau saat bintang neutron bertabrakan
Kepala Divisi Bisnis Bullion PT Pegadaian Kadek Eva Suputra menegaskan tengah menggenjot pemanfaatan emas idle atau emas yang dimiliki masyarakat namun tidak digunakan secara produktif.
KETUA Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan hingga saat ini belum ada regulasi yang secara khusus mengatur penjaminan simpanan emas di Indonesia.
Trading emas adalah aktivitas jual beli emas dalam bentuk kontrak secara online di pasar keuangan. Tujuannya adalah untuk meraih keuntungan dari fluktuasi harga emas dalam jangka pendek.
Harga emas Antam mengalami penurunan pada awal pekan ini. Harga emas hari ini, Senin 28 Juli 2025, tercatat di level Rp1.914.000 per gram, turun Rp1.000.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved