Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KONDISI keuangan di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang melemah pada kuartal III 2023, di tengah ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang di Amerika Serikat.
Sebagai respons terhadap tingginya tingkat suku bunga di Amerika Serikat, terjadi peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah di sebagian besar pasar kawasan ini, demikian menurut laporan baru oleh Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank /ADB).
Bank Sentral Amerika Serikat (US Federal Reserve) baru-baru ini memberikan sinyal akan menahan suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang.
Baca juga : Kenaikan BI Rate Dinilai Belum Perlu
Hal ini berkontribusi pada pelemahan kondisi keuangan di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang antara 1 September sampai 10 November menurut edisi terbaru Asia Bond Monitor.
Lemahnya permintaan eksternal dan turunnya proyeksi pertumbuhan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), bersamaan dengan postur US Federal Reserve yang masih dalam pengetatan moneter, menyebabkan penurunan pasar saham regional dan mendorong kenaikan premium risiko.
"Tercatat aliran modal keluar di pasar saham dan obligasi kawasan ini. Dolar Amerika Serikat yang menguat berkat suku bunga AS yang lebih tinggi juga membebani mata uang regional," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park, Senin (27/11), dalam keterangan yang diterima.
Baca juga : Pasar Saham Global Melemah dengan Berkurangnya Optimisme terhadap Pemotongan Suku Bunga Awal
Kawasan Asia Timur yang sedang berkembang meliputi perekonomian organisasi negara-negara anggota Asia Tenggara (ASEAN), Tiongkok, Hong Kong, Tiongkok, dan Korea Selatan.
ADB melihat inflasi lebih rendah di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Ini perkembangan yang bagus karena bank sentral di kawasan ini dapat lebih memiliki kelonggaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, pada saat bersamaan, bank-bank sentral ini tetap perlu mewaspadai gejolak keuangan di tengah suku bunga yang tetap tinggi untuk jangka waktu lebih panjang.
Baca juga : Ekonomi Syariah Diprediksi Naik, Investasi sesuai Syariat Islam Menarik
"Memperkuat fundamental ekonomi akan melindungi kestabilan keuangan dan mendukung pertumbuhan," kata Albert Park.
Penerbitan obligasi di kawasan Asia Timur yang sedang berkembang tumbuh 8,6% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya menjadi US$2,5 triliun pada kuartal III-2023.
Obligasi dalam mata uang setempat yang beredar di kawasan meningkat 2,5% menjadi US$23,5 triliun. Obligasi pemerintah bertambah 3%, di tengah naiknya penerbitan dan mencapai porsi 62,4% dari total obligasi dalam mata uang setempat, yang beredar di kawasan. Obligasi perusahaan yang beredar naik 1,5%.
Baca juga : Kecerdasan Buatan Dongkrak Keuntungan Google Hingga Lampaui Ekspektasi
Obligasi berkelanjutan yang beredar di ASEAN plus Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea (ASEAN+3), yang digunakan untuk membiayai proyek dan program dengan dampak lingkungan dan sosial positif, mencapai US$734,1 miliar pada akhir September, menyusul penerbitan yang cukup besar senilai US$57,3 miliar pada kuartal ketiga.
"ASEAN+3 menyumbang 36,3% dari total penerbitan obligasi berkelanjutan di dunia selama kuartal ketiga 2023, sehingga menjadikannya pasar obligasi berkelanjutan regional terbesar kedua di dunia. Pasar ASEAN berkontribusi 7,4% dari nilai penerbitan total oleh ASEAN+3," kata Albert Park. (Try/Z-7)
Baca juga : BI Perkirakan Fed Rate Baru akan Turun di Semester II 2024
Obligasi tersebut merupakan hasil dari Penawaran Umum Berkelanjutan yang diterbitkan pada tahun 2022 dengan tenor tiga tahun dan kupon sebesar 9,5% per tahun.
Bank Mandiri Taspen menjadikan penerbitan obligasi sebagai strategi dalam memperkuat struktur pendanaannya, sekaligus dukungan terhadap pertumbuhan sektor riil.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
ISRAEL menjual surat utang dalam jumlah rekor di Amerika Serikat (AS) sejak perangnya di Jalur Gaza, Palestina, meletus pada 7 Oktober 2023. Ini menurut laporan Bloomberg pada Jumat (6/6).
WOORI Bank Korea, kembali mendapatkan pengakuan atas kekuatan fundamentalnya. Berhasil mempertahankan peringkat kredit obligasi tanpa jaminan dengan rating AAA (stabil)
Di tengah ekonomi dan pasar yang penuh ketidakpastian serta tren keuangan yang dinamis, menyusun strategi finansial menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
TIKTOK dikabarkan akan membuat aplikasi baru untuk pengguna di Amerika Serikat (AS), hal itu dilakukan imbas peraturan pemerintah AS yang melarang aplikasi asal Tiongkok itu beroperasi.
Ancaman tarif sepihak dari AS menambah tekanan terhadap neraca eksternal Indonesia dan nilai tukar rupiah.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel berusaha membunuhnya dengan menyerang wilayah tempat ia sedang mengadakan pertemuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved