Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KINERJA perekonomian Indonesia masih relatif lebih baik dibanding banyak negara. Berbagai indikator ekonomi domestik menunjukkan kondisi yang cukup kuat meski berada di tengah tantangan ekonomi global.
Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Jumat (24/11). Salah satu indikator itu ialah posisi Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia yang masih di zona ekspansif, yakni 51,5.
"PMI secara global masih mengalami tekanan berat. AS mulai pulih namun masih di border, yaitu 50. Tiongkok masih di bawah, 49,5. Negara yang positif dan tinggi hanya Indonesia dan India," ujarnya.
Baca juga: Pengamat: Ruang BI Menaikkan Suku Bunga Acuan semakin Sempit
Sri Mulyani menambahkan, dari data PMI negara-negara yang dihimpun, hanya 30% negara yang memiliki PMI manufaktur di zona ekspansif. Sementara 70% lainnya berada dalam zona kontraktif.
"Ini artinya sektor riil, terutama manufaktur masih mengalami tekanan dari mulai pandemi hingga sekarang," terangnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Lelang Jadi Instrumen Penggerak Ekonomi Nasional
Selain dari sisi PMI, tingkat inflasi Indonesia juga relatif terkendali, yaitu di angka 2,56% per Oktober 2023. Angka tersebut masih lebih rendah dibanding inflasi yang terjadi di banyak negara.
Inflasi global diketahui masih berada dalam level yang cukup tinggi. Itu terjadi karena dipengaruhi oleh komponen harga bergejolak (volatile price), utamanya berasal dari komoditas gandum, kacang kedelai, dan beras.
Kenaikan inflasi pangan tersebut merupakan imbas El Nino.
"Volatile food menjadi faktor kenaikan inflasi yang mesti diwaspadai. Inflasi Indonesia meski administered price turun, namun volatile food naik cukup tinggi, yaitu 5,5% ini disebabkan karena komoditas beras, cabai dan gula pasir mengalami kenaikan pada September-Oktober," jelas Sri Mulyani.
"Meski demikian Indonesia relatif rendah inflasinya dibanding negara maju. Ini perlu dijaga dan dipertahankan," tambahnya.
Sedangkan dari sisi eksternal neraca dagang Indonesia masih mencatatkan surplus US$3,48 miliar pada Oktober 2023. Sedangkan secara kumulatif dalam tahun berjalan, surplus dagang tercatat mencapai US$31,22 miliar.
"Neraca dagang dengan surplus itu berarti turun dari tahun lalu yang US$45,4 miliar. Ini yang tentu perlu untuk kita jaga agar eksternal balance Indonesia tetap positif dan tidak memberi pengaruh negatif pada kegiatan sektor riil Indonesia," pungkas Sri Mulyani. (Mir/Z-7)
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong dilakukannya upaya antisipatif dalam menyikapi dampak konflik global terhadap perekonomian nasional.
Tetap up-to-date! Ikuti berita terkini yang paling viral dan banyak dibicarakan hari ini. Dapatkan informasi lengkap dan analisis mendalam, lihat selengkapnya!
KETIDAKPASTIAN ekonomi global tidak selalu identik dengan risiko. Hal tersebut salah satunya terjadi pada emas yang mengalami lonjakan harga.
KETIDAKPASTIAN ekonomi global, tekanan geopolitik, hingga tren deglobalisasi terus membayangi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
KETAHANAN ekonomi Indonesia dinilai mulai tergerus, terutama karena dampak dari kondisi ekonomi global yang dalam beberapa waktu terakhir bergerak cukup dinamis.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI, Ilham Permana menyatakan keprihatinannya anjlonya manufaktur dan risiko serbuan produk impor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved