Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Institut Teknologi PLN (ITPLN) mewisuda 639 mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang magister, sarjana dan ahli madya pada Rabu (15/11) lalu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Wisuda ITPLN ke 43 ini dihadiri oleh Direktur Legal & Manajemen Human Capital (DIRLHC) PLN Yusuf Didi Setiarto, Kepala LLDIKTI Wilayah III Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., Menteri Kabinet Kerja 2014-2019 Ignasius Jonan, Ketua Umum Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (YPK PLN) Supriyadi, Direksi anak usaha PLN, Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M.K., M.T., beserta para Senat ITPLN. Wisuda mengambil tema ITPLN Applied University Empowering Great Expert Leader in The Global Industry.
Dalam sambutannya Yusuf Didi menegaskan kembali komitmennya untuk menaikkan marwah dan menjadikan ITPLN sebagai perguruan tinggi teknik terbaik di ASEAN. Berbagai langkah sudah, sedang dan akan dilakukan PLN group seperti perbaikan sarana dan prasarana, menjadi offtaker lulusan ITPLN, memberi kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk magang di seluruh instalasi PLN dan melakukan asesmen demi perbaikan ITPLN.
“Kita telah meminta pakar asesmen dari University Tenaga Nasional Malaysia untuk memotret ITPLN. Dari hasil asesmen tersebut kita menjadi tahu ruang-ruang perbaikan untuk menjadikan kampus ini yang terbaik” kata Yusuf Didi.
Sementara, Prof. Toni menginginkan agar para wisudawan ITPLN dapat mewujudkan cita-cita bersama yakni memanfaatkan bonus demografi. “Ini menjadi peluang untuk mengembangkan sektor pendidikan dan meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Salah satu sektor yang terus berkembang dan akan memiliki peran penting dalam memanfaatkan bonus demografi ini adalah sektor teknologi informasi dan komunikasi, termasuk di dalamnya sarjana ITPLN,” ungkapnya.
Prof. Iwa menyampaikan makna tema wisuda. ”Tema ini menegaskan posisi ITPLN sebagai kampus yang mencetak lulusan siap kerja. Kita bukan hanya mencetak sarjana, namun mencetak SDM yang kompeten dan mumpuni agar siap menjadi expert leader di industri global. Ini bukan sekedar slogan yang berhenti di tataran wacana, namun kita sungguh-sungguh dalam mewujudkannya” katanya.
Prof. Iwa melanjutkan bahwa kampusnya kini menerapkan kurikulum pendidikan 4 – 4 – 2 yang artinya 40% teori, 40 % problem solving dan 20% kuliah industri. Dengan demikian belajar di ITPLN bukan sekedar belajar teori namun juga belajar menyelesaikan masalah dan merasakan langsung dinamika dunia industri. ”Kurikulum model ini terus dikembangkan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja yang juga terus berkembang” lanjutnya.
Paradigma baru
Dalam wisuda ini Ignasius Jonan menyampaikan orasi ilmiah mengenai paradigma baru (The New Paragidm) dan berpesan kepada seluruh wisudawan untuk menetapkan tujuan meraih cita-cita.
Dalam sebuah artikel yang berjudul The Heart of Business yang ditulis Hobert Joly di Harvard Business Review, terdapat empat hal besar yang harus diperhatikan. Pertama dunia membutuhkan apa (what the world needs). Kedua apa keunikan sebuah perusahaan tersebut (what your company is uniquely good at). Ketiga bagaimana bisa menciptakan nilai ekonomis (how your company can create economic value).
Menurut Jonan, di era bonus demografi sebuah organisasi atau perusahaan itu harus memiliki nilai ekonomis. Begitu juga dalam bekerja, baik itu di sektor pemerintahan, pendidikan, dan lainnya. Menurutnya, kalau tidak ada nilai ekonomisnya organisasi tidak akan berkembang.
"Tiga hal yang diatas saya paham, dari mulai tahun 80’an sejak saya bekerja. Namun yang keempat adalah apa yang disukai oleh orang-orang yang bekerja di perusahaan (what your people at your company are passionate about),” imbuhnya.
Jonan mengatakan bahwa para pengajar (akademisi) yang membimbing generasi muda atau gen Z itu memahami bahwa generasi milenial dalam bekerja atau berkarya atas dasar passion bakat dan minat.
“Generasi milenial sekarang bekerja bukan hanya atas dasar pendidikan melainkan passion-nya. Ini menurut saya penting,” paparnya Jonan menambahkan.
Jonan berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati ITPLN jangan hanya bercita-cita untuk bekerja di PT PLN (Persero) atau bekerja di bidang kelistrikan saja. "Melainkan bekerjalah di bidang lainnya yang sesuai dengan passion Anda-Anda semua," tandasnya. (RO/E-1)
Mendagri Tito Karnavian menyebut eksistensi IPDN menjadi sangat penting karena merupakan pusat untuk melahirkan para pemikir di bidang ilmu pemerintahan.
Dari total 935 wisudawan Perbanas Institute, jenjang magister terdiri atas 90 lulusan Magister Manajemen dan 28 lulusan Magister Akuntansi.
Keberhasilan para wisudawan bukan hanya merupakan pencapaian pribadi, melainkan juga kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara.
Wisudawan UMS harus mampu melanjutkan perjuangan intelektual mereka, dengan memanfaatkan peluang beasiswa LPDP sebagai investasi strategis negara untuk masa depan.
Sejumlah tokoh seperti Amien Rais, Nurcholis Madjid atau Syafii Maarif dan banyak tokoh besar Indonesia lainnya, merupakan lulusan University of Chicago.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Realisasi investasi di Kabupaten Indramayu pada triwulan I 2025 menembus Rp362 miliar.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
Jika dilihat dari jangka panjang, implementasi rekrutmen nondiskriminatif adalah investasi menuju lingkungan kerja yang produktif, inovatif, dan manusiawi.
Sebanyak 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih bakal didirikan di berbagai wilayah Indonesia.
Tanpa penataan sistem pelatihan kerja yang inklusif lintas usia, ketimpangan kompetensi dapat menimbulkan ketegangan antargenerasi di tempat kerja.
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PD DKI Jakarta Kusworo mengkhawatirkan rancangan peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok dapat meningkatkan angka pengangguran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved