Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kebijakan percepatan tanam di lahan rawa sebagai antisipasi dampak El Nino. Upaya tancap gas itu dilakukan sebagai bukti konkret dalam menekan kebijakan impor.
Diketahui, saat ini ada lebih dari 10 juta hektare lahan rawa yang berpotensi menambah daya gedor produksi nasional. Dari semua lahan tersebut, beberapa di antaranya sudah menghasilkan produktivitas sebanyak 5 ton per hektare.
"Saat ini baru 5 ton (per hektare), tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang indeks pertaniannya (IP) 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semua perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada," ujar Amran melalui keterangan tertulis, Sabtu (18/11).
Baca juga: Mentan Lakukan Akselerasi di Kalsel Demi Kembalikan Swasembada Pangan Nasional
Di Sumatera Selatan (Sumsel), Mentan meninjau langsung luasan lahan rawa 128.000 hektare yang digarap petani untuk produksi padi. Selai itu, petani juga melakukan percepatan tanam untuk komoditas jagung dan hortikultura. Menurutnya, potensi panen dari sebagian luasan lahan di sana bisa mencapai 1 juta ton gabah atau bila dikonversi menjadi beras bisa mencapai 500.000 ton.
"Dan itu baru satu provinsi, rencana kita garap di 10 provinsi di seluruh indonesia," katanya.
Mentan mengatakan saat ini potensi keseluruhan di Sumsel mencapai 500 ribu hektare dengan rata-rata IP baru 1,1. Artinya, kalau IP tersebut bisa dinaikkan menjadi dua kali panen maka produksi yang ada bisa mencapai 3 juta ton.
Baca juga: Mentan Amran Siap Pacu Produksi di Kalsel dengan Optimasi Lahan Rawa
"Anggaplah yang kita garap 400 ribu hektare itu saja bisa menghasilkan 2 juta ton gabah dan menghasilkan 1 juta ton beras. Yang terpenting sumsel sudah melakukan di tahun-tahun sebelumnya di periode pertama sebanyak 68.000 hektare dan ini sudah dikerjakan tinggal dilanjutkan. Produksinya besar sekali karena di atas rata-rata nasional yakni 5,4 ton per hektare. Dengan demikian kita harus optimis Indonesia bangkit dan bisa swasembada pangan," katanya.
Sementara itu, di Kalimantan Selatan (Kalsel) Amran akan menyulap lahan rawa seluas 200 ribu hektare untuk ditanami komoditas strategis dalam menopang produksi nasional.
Dia menyebut potensi lahan rawa di sana apabila dikelola secara maksimal dapat menghasilkan satu juta ton beras. Adapun upaya yang dilakukan dalam optimasi lahan rawa tersebut bisa melalui rehabilitasi dan selebihnya dibangun menjadi lahan sawah.
"Indeks pertanaman lahan sawah rawa di sana satu kali setahun, kita akan naikkan menjadi dua kali. Maka, kita akan membangun tanggul sepanjang sungai, agar tersedia air dan tidak terjadi banjir," jelasnya.
Dia mengaku optimistis dapat membangun dan mengoptimalkan lahan rawa di Kalsel khususnya di Kabupaten Tanah Laut melalui program selamatkan lahan rawa sejahterakan petani.
Diketahui, lokasi tersebut dulunya mengalami kendala yang menghambat pertanaman. Namun dengan program Serasi, manajemen air ditingkatkan dan memungkinkan pertanaman pada musim hujan, yang sebelumnya sulit karena risiko banjir.
Dari Sulawesi Tengah, Mentan mendorong ribuan petani dan penyuluh agar terlibat langsung dalam percepatan tanam tahun ini. Hal tersebut disampaikan Mentan saat menghadiri jambore penyuluh di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulteng. Bagi Mentan, keterlibatan penyuluh sangat penting untuk mencapai produksi padi setara 35 juta ton beras.
"Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian. Sebagai garda terdepan penyuluh dan petani harus memastikan pangan tidak bersoal. Karena kita harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat," jelasnya. (Z-11)
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia, Datuk Seri Mohamad Sabu, mengungkapkan pihaknya akan mempelajari teknologi khususnya di bidang pertanian dari Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan mahasiswa BEM Fakultas Pertanian dari berbagai perguruan tinggi untuk berdiskusi tentang masa depan pertanian Indonesia.
Tindakan tegas diambil pemerintah agar masyarakat merasa tenang, terutama dalam menjalankan ibadah puasa dengan tidak terganggu oleh naiknya harga bahan pokok.
Pemerintah telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp16,6 triliun agar Bulog menyerap tiga juta ton setara beras pada 2025.
Rata-rata HPP GKP di tingkat petani masih dikisaran Rp6.296 hingga Rp6.465 per kilogram.
Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya sistem irigasi yang andal sebagai salah satu kunci utama peningkatan produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi.
PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) membantu para petani mengolah lahan rawa yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan pertanian yang menghasilkan.
Program cetak sawah menjadi salah satu senjata untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Program tersebut merupakan solusi nyata menjaga ketahanan pangan.
Indonesia mempunyai lahan rawa yang kedalamannya di bawah 60 cm dari Sabang sampai Merauke berada di angka kurang lebih 32 juta hektare.
Para petani lahan rawa di Kalimantan Selatan mengalami keterlambatan tanam padi menyusul masih tingginya debit air di kawasan rawa. Kondisi itu terjadi karena adanya pengaruh kemarau basah.
Inti pertemuan keduanya ialah penguatan kerja sama antara Indonesia dan Vietnam dalam pengembangkan pertanian padi di lahan rawa, khususnya varietas bibit padi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved