Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Novita Widya Anggraini mengatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6%, dapat dipahami sebagai langkah preventif untuk memperkuat stabilitas rupiah, dalam menghadapi volatilitas perekonomian global.
Untuk langkah antisipasi, sektor perbankan juga berupaya untuk memperkuat pengelolaan biaya dana (cost of fund) secara efisien. BNI melihat di tengah kondisi, biaya dana perusahaan masih di kisaran 2%, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi yang di atas 3%.
Hal ini didukung oleh solusi digital yang semakin membaik sehingga BNI mampu meningkatkan dana murah (CASA) yang berbasis transaksi dari nasabah dan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga likuiditas BNI dapat terjaga dengan sehat untuk memenuhi kebutuhan ekspansi kredit.
Baca juga : BNI Catat Kenaikan Kredit 8,8%
Dari sisi suku bunga kredit, penyesuaian memang akan dilakukan, namun secara selektif dengan memperhatikan kondisi dari masing-masing nasabah. Loyalitas nasabah yang tercermin dari volume transaksi di BNI, serta memperhatikan kondisi pasar.
Baca juga : Perbankan Nasional Masih Solid di Era Tingginya Suku Bunga
“Kami secara proaktif membantu pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan kredit dan ekonomi. Kami masih optimis dapat menjaga net interest margin (NIM) sesuai target di tingkat margin yang optimal bagi yang pemegang saham,” kata Novita, usai paparan kinerja kuartal III 2023 Bank BNI, Selasa (31/10).
Dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di sepanjang tahun 2023, perbankan dapat terus meningkatkan kinerja fungsi intermediasinya. BNI per September 2023 mencatatkan pertumbuhan kredit 7,8% (yoy) secara konsolidasi, terutama berasal dari segmen korporasi dan konsumen.
“Kami optimistis kredit dapat tumbuh sesuai target perseroan yaitu di Kisaran 7% - 9% di akhir tahun 2023,” kata Novita.
Strategi yang dilakukan BNI untuk mendorong pertumbuhan kredit di antaranya adalah tetap fokus menyasar pada segmen korporasi khususnya blue chip dan regional champion. BNI juga akan terus melakukan optimalisasi produk melalui rantai nilai dan fokus pada ekspansi untuk sektor-sektor yang prospektif.
“Kami akan terus fokus pada beberapa sektor ekonomi yang prospektif dan juga yang tangguh yang dapat meningkatkan pertumbuhan kredit di antaranya adalah manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, fokus untuk mensupport pada kredit pembiayaan hijau yang akan terus kami jadikan prioritas,” kata Novita. (Z-8)
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus berupaya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinvestasi.
BNI menghadirkan fitur Life Goals pada aplikasi keuangan digital wondr by BNI. Fitur tersebut ditujukan untuk membantu nasabah merencanakan ibadah haji secara lebih mudah dan terarah.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
BNI Java Jazz Festival 2025 kembali memanjakan penikmat musik dengan daftar musisi yang mengesankan.
BNI Java Jazz Festival 2025 hari kedua menyuguhkan penampilan khusus atau Special Show dari Tunde Baiyewu, penyanyi dan penulis lagu asal Inggris keturunan Nigeria.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved