Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DIREKTUR Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) Novita Widya Anggraini mengatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6%, dapat dipahami sebagai langkah preventif untuk memperkuat stabilitas rupiah, dalam menghadapi volatilitas perekonomian global.
Untuk langkah antisipasi, sektor perbankan juga berupaya untuk memperkuat pengelolaan biaya dana (cost of fund) secara efisien. BNI melihat di tengah kondisi, biaya dana perusahaan masih di kisaran 2%, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi yang di atas 3%.
Hal ini didukung oleh solusi digital yang semakin membaik sehingga BNI mampu meningkatkan dana murah (CASA) yang berbasis transaksi dari nasabah dan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga likuiditas BNI dapat terjaga dengan sehat untuk memenuhi kebutuhan ekspansi kredit.
Baca juga : BNI Catat Kenaikan Kredit 8,8%
Dari sisi suku bunga kredit, penyesuaian memang akan dilakukan, namun secara selektif dengan memperhatikan kondisi dari masing-masing nasabah. Loyalitas nasabah yang tercermin dari volume transaksi di BNI, serta memperhatikan kondisi pasar.
Baca juga : Perbankan Nasional Masih Solid di Era Tingginya Suku Bunga
“Kami secara proaktif membantu pemerintah dalam menjaga momentum pertumbuhan kredit dan ekonomi. Kami masih optimis dapat menjaga net interest margin (NIM) sesuai target di tingkat margin yang optimal bagi yang pemegang saham,” kata Novita, usai paparan kinerja kuartal III 2023 Bank BNI, Selasa (31/10).
Dengan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di sepanjang tahun 2023, perbankan dapat terus meningkatkan kinerja fungsi intermediasinya. BNI per September 2023 mencatatkan pertumbuhan kredit 7,8% (yoy) secara konsolidasi, terutama berasal dari segmen korporasi dan konsumen.
“Kami optimistis kredit dapat tumbuh sesuai target perseroan yaitu di Kisaran 7% - 9% di akhir tahun 2023,” kata Novita.
Strategi yang dilakukan BNI untuk mendorong pertumbuhan kredit di antaranya adalah tetap fokus menyasar pada segmen korporasi khususnya blue chip dan regional champion. BNI juga akan terus melakukan optimalisasi produk melalui rantai nilai dan fokus pada ekspansi untuk sektor-sektor yang prospektif.
“Kami akan terus fokus pada beberapa sektor ekonomi yang prospektif dan juga yang tangguh yang dapat meningkatkan pertumbuhan kredit di antaranya adalah manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, fokus untuk mensupport pada kredit pembiayaan hijau yang akan terus kami jadikan prioritas,” kata Novita. (Z-8)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat nilai transaksi digital sebesar Rp764,3 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy), per Maret 2025.
BNI memperluas akses pembiayaan rumah melalui kredit pemilikan rumah (KPR), khususnya bagi generasi Z dan milenial di tengah penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung transformasi digital di sektor pendidikan.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved