Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELAIN pertemuan The Fed pada Rabu (1/11) waktu setempat, perhatian pasar tertuju pada sejauh mana Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen akan meningkatkan pinjaman melalui utang jangka panjang untuk menutup defisit anggaran AS yang semakin lebar.
"Sebanyak 2 dari 3 lembaga pemeringkat juga sudah menurunkan rating Amerika, yang disebabkan oleh dinamika politik yang dianggap terlalu berbahaya bagi keberlangsungan Amerika," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (31/10).
Hal ini memberi risiko tambahan bagi Yellen untuk memberikan imbal hasil surat utang AS yang lebih tinggi, karena adanya penambahan risiko bagi perekonomian Amerika.
Baca juga : The Fed Beri Sinyal Tahan Suku Bunga
Belum lagi aksi jual yang terjadi belakang ini, telah mendorong imbal hasil obligasi AS US Treasury memiliki alasan untuk naik lebih tinggi melebihi masa masa ketika terjadinya krisis keuangan.
"Sejauh ini Kementerian Keuangan AS juga menunjukkan defisit anggaran yang kira kira 2x lipat lebih besar apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang secara efektif mencapai US$2,02 triliun," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Selasa (31/10).
Baca juga : Ekonomi Dunia sedang Tidak Baik-Baik Saja
Sementara itu, Bank Sentral Jepang akan melakukan pembahasan, bahwa imbal hasil Japan Goverment Bond 10y akan dibiarkan untuk melewati batas 1%. Hal ini mencuri perhatian pelaku pasar dan investor.
Sebab Bank Sentral Jepang selalu terkenal dengan Yield Curve Controlnya, yang memang diperuntukkan untuk menjaga imbal hasil untuk tetap rendah. Ada
kemungkinan Bank Sentral Jepang akan memberikan fleksibilitas terhadap pergerakan imbal hasil untuk sementara waktu naik di atas 1%, dengan asumsi tingkat suku bunga Bank Sentral Jepang tidak berubah.
"Kabar baik bagi mata uang Yen, yang selama ini mengalami depresi terhadap Dollar, menjadi menguat hingga 149 Yen per dolar untuk pertama kalinya dalam waktu 2 minggu terakhir," kata Nico.
Sebelumnya, Bank Sentral Jepang menjaga imbal hasil Japan Government Bond untuk berada di kisaran 0,5%, dengan titik maksimal 1%. Meski demikian, Kazuo Ueda sebetulnya disarankan agar imbal hasil Japan Government Bond untuk tidak mencapai 1%. Namun kenyataannya imbal hasil 10y berhasil menyentuh 0,89% kemarin, dan merupakan tertinggi sejak Juli 2013.
Saat ini situasi dan kondisi yang ada, mulai dari kenaikan imbal hasil, pelemahan Yen, hingga inflasi yang berkelanjutan menjadi sebuah perhatian bagi Bank Sentral Jepang. Mereka tampaknya akan melakukan beberapa penyesuaian terhadap Yield Curve Control pada pertemuan pekan ini.
Kenaikan imbal hasil akan mempengaruhi Yen, karena sejauh ini setiap putaran pembelian obligasi Japan Government Bond merupakan salah satu langkah untuk menjaga pelonggaran kebijakan moneter namun terukur.
Community Lead IPOT, Angga Septianus mengatakan dari sentimen eksternal dan internal pada minggu ini yang wajib pula dicermati yakni dari Amerika Serikat ada S&P Global Manufacturing PMI dengan konsensus 50 yang didukung consumer spending dan pasar tenaga kerja yang kuat.
"Ada pula suku bunga The Fed yang diprediksi tetap di 5,5% dan unemployment rate yang diprediksi akan tetap di 3,8% sama seperti pada September lalu," kata Angga.
Adapun sentimendari dalam negeri yakni ekspektasi pertumbuhan ekonomi (PDB) yang positif didukung output dari pertambangan, manufaktur, ritel dan transportasi yang meningkat, tingkat inflasi Oktober yang diprediksi meningkat ke 2,6% setelah turun drastis pada September di 2,28% dibandingkan 3,27% di Agustus.
"Inflasi disebabkan oleh kenaikan harga makanan, minuman, dan tembakau terutama beras, gula pasir, dan cabai," kata Angga. (Z-4)
Tetap up-to-date! Ikuti berita terkini yang paling viral dan banyak dibicarakan hari ini. Dapatkan informasi lengkap dan analisis mendalam, lihat selengkapnya!
KETIDAKPASTIAN ekonomi global tidak selalu identik dengan risiko. Hal tersebut salah satunya terjadi pada emas yang mengalami lonjakan harga.
KETIDAKPASTIAN ekonomi global, tekanan geopolitik, hingga tren deglobalisasi terus membayangi prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
KETAHANAN ekonomi Indonesia dinilai mulai tergerus, terutama karena dampak dari kondisi ekonomi global yang dalam beberapa waktu terakhir bergerak cukup dinamis.
ANGGOTA Komisi VII DPR RI, Ilham Permana menyatakan keprihatinannya anjlonya manufaktur dan risiko serbuan produk impor.
Kinerja investasi ini juga membawa dampak positif pada penciptaan lapangan kerja, dengan serapan tenaga kerja langsung mencapai 594.104 orang
Kondisi perang dagang global membawa dampak signifikan bagi Indonesia, mulai rantai pasokan global, investasi hingga fluktiasi harga komoditas.
PEMERINTAH RI diharapkan bisa mendorong terwujudnya persatuan antara negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) melalui Konferensi PUIC.
WAMENDIKDASMEN Fajar Riza mengatakan, tantangan dunia saat ini semakin kompleks. Karena itu, ia berharap generasi muda bisa memiliki mental yang lebih kuat dan menjadi problem solver.
Anak-anak masa depan bangsa harus mampu melahirkan inovasi dan cara berfikir baru dalam menghadapi tantangan global.
DEWAN Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Darmansjah Djumala, mengatakan, Konferensi Asia Afrika (KAA) merupakan legacy Indonesia di politik dunia.
Seluruh elemen masyarakat harus bersatu dan menjaga optimisme dalam menghadapi berbagai tantangan nasional maupun global di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved