Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
SEJAK dahulu, perairan Indonesia menjadi salah satu jalur perdagangan yang masif digunakan oleh masyarakat lokal maupun internasional. Terlebih lagi untuk masyarakat Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Head of People Operation dari Profesea, Ema Krisnaningtias, mengatakan saat ini sebanyak 90% dari volume perdagangan dunia seperti hasil bumi, bahan makanan, alat elektronik, dan otomotif dikirim dengan menggunakan kapal.
“Melihat fakta tersebut, tentunya akan banyak dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) kemaritiman untuk memenuhi kebutuhan segala proses yang terjadi dalam industri kemaritiman di Indonesia," jelas Ema dalam keterangan, Jumat (17/10).
Baca juga: AIS Forum Serukan Penguatan Solidaritas Atasi Permasalahan Bidang Maritim
Apalagi, berdasarkan data Maritime Fairtrade, sekitar 12 juta pekerja profesional maritim dan 1,2 juta pelaut di Indonesia yang ekspektasinya akan berkontribusi untuk 12.5% GDP Indonesia di masa depan.
Namun kini kondisinya masih disayangkan. Seperti yang diutarakan oleh Head of Business Growth dari Profesea, Bianca Miraprilia, masih banyak SDM kemaritiman dalam negeri yang berkendala untuk ikut berkontribusi menjadi profesional maritim maupun pelaut.
Hal itu bisa terlihat dari masalah keterbatasan informasi, keterbatasan kandidat yang cocok, proses rekrutmen yang bertele-tele, hingga ketergantungan terhadap broker.
“Selain keterbatasan informasi, banyak pencari kerja dimanfaatkan, bahkan ditipu oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Bianca.
Baca juga: Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang Optimistis Raih Predikat Akreditasi Internasional
"Karena hingga saat ini, para pelaut di Indonesia belum memiliki sebuah wadah resmi untuk memperoleh informasi terkini mengenai peluang pekerjaan tanpa ketergantungan pada orang dalam," jelasnya.
"Meskipun industri maritim di Indonesia berkembang pesat, belum ada platform komprehensif yang memenuhi kebutuhan komunitas maritim secara lengkap,” tutur Bianca.
Ema menambahkan bahwa hal ini dapat mengakibatkan sebagian besar pelaut lokal merasa terpinggirkan dan kesulitan memperoleh informasi penting yang dapat mempengaruhi karier mereka.
Baca juga: Bidik Akreditasi Internasional, PIP Semarang Dikunjungi Tim Ahli Aqas Jerman
"Menghadapi berbagai kendala dan tantangan-tantangan tersebut, Profesea hadir dengan menyediakan sebuah platform komunitas yang memungkinkan para pelaut untuk terhubung, berdiskusi, dan memperoleh berbagi informasi relevan," tutur Bianca.
Ini akan menjadi langkah besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan peluang dalam industri maritim di Indonesia ke depannya.
Mengingat pada 2045, Indonesia Emas akan genap berusia 100 tahun, satu abad momentum bersejarah yang tidak bisa dibiarkan lewat begitu saja. (RO/S-4)
Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan hasil survei pada karyawan terpilih serta presentasi direksi.
Program Sinergi Mengajar terbukti mampu menjawab isu-isu ketenagakerjaan yang sebelumnya cukup dominan di area tersebut.
Kesiapan SDM menjadi pilar utama dalam menjaga daya saing industri manufaktur Indonesia khususnya di tengah dinamika global yang tak menentu.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
LPP PHI dan STIAMI menjalin kerja sama pengembangan pendidikan. Hal ini mengingat tingginya kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan profesional di sektor perhotelan dan wisata.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
KEPALA Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan bahwa Indonesia memiliki budaya merantau.
Prof. Stella Christie mengatakan pendidikan tinggi harus menjadi kunci pertumbuhan ekonomi bangsa dengan menciptakan lapangan kerja dan inovasi.
Menurut Yassierli, jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%, maka struktur perekonomian nasional perlu dibenahi secara fundamental.
Pemerintah didorong untuk menginisiasi kebijakan yang bisa mendukung penciptaan lapangan kerja. Hal itu dinilai lebih baik dan krusial ketimbang menjalankan program Bantuan Subsidi Upah.
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA, mayoritas masyarakat merasakan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan selama tujuh bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved