Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
DATA ketenagakerjaan Amerika Serikat, JOLTS Job Openings naik dari sebelumnya 8,92 juta menjadi 9,61 juta. Data ketenagakerjaan ini, telah mendorong gambaran kemungkinan The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga untuk waktu yang lebih lama.
Data ini memberikan ruang kepastian terjadinya kenaikan suku bunga pada bulan November 2023, juga probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Desember. Hal ini mendorong imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik ke kisaran 4,8%,
Data ketenagakerjaan juga telah mendorong Indeks Volatilitas indeks Chicago Board Option Exchange (CBOE) naik ke level tertinggi sejak bulan Mei 2023.
Baca juga : The Fed Pertahankan Suku Bunga, Pasar Kripto Dinilai Bakal Stabil
"Situasi semakin keruh, ketika Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan The Fed masih harus menaikkan tingkat suku bunga sekali lagi pada tahun ini dan menahannya lebih lama," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Rabu (4/10).
Alhasil, indeks Dow Jones bergerak turun -1,29%, S&P 500 -1,37%, seluruh indeks kawasan Eropa juga turun. Di tengah pembicaraan terkait dengan The Fed, Bank Sentral Australia mempertahankan tingkat suku bunga di level 4,1%.
Baca juga : Potensi Penaikan Suku Bunga The Fed Picu Eskalasi Ketidakpastian Dunia
Gubernur Bank Sentral Australia, Michele Bullock mengatakan beberapa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan inflasi kepada target yang diharapkan.
Namun hal itu akan bergantung dengan data yang masuk dan penilaian risiko yang terus berkembang. Sejauh ini tingkat Dollar Australia terus melanjutkan pelemahan, tatkala bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga.
Sejauh ini Bank Sentral Australia cenderung bertahan. Sebab, pinjaman rumah tangganya juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Sebesar 90% pinjaman rumah baru di Australia menggunakan tingkat suku bunga mengambang (floating), dimana suku bunga pinjaman efektif telah naik dari 2,75% menjadi 5,6% di Australia.
Berbeda dengan di Amerika dimana biaya pinjaman naik dari 3,3% menjadi 3,6%. Sehingga kenaikan tingkat suku bunga lanjutan, tentu akan membebani biaya pinjaman.
Bullock menyoroti beberapa ketidakpastian yang memberikan dampak signifikan, di antaranya pertama, yaitu Inflasi jasa masih terus naik di luar negeri. Ini akan memberikan dampak yang sama terjadi di Australia.
Kedua, ketertinggalan dalam pengaruh kebijakan moneter. Ketiga, prospek konsumsi rumah tangga. Keempat, perlambatan ekonomi di Tiongkok.
"Sejauh ini situasi dan kondisi mungkin akan memberikan tekanan selama hampir sepekan, baik pasar saham maupun pasar obligasi," kata Nico. (Z-4)
PT Wasaida Putra Cakra tahun ini membangun dua rumah sakit baru, sehingga perusahaan itu sekarang mengelola empat rumah sakit yang berlokasi di Klaten, Bali, Cepu dan Jepara.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Public Expose Live pada 26-30 Agustus 2024. Sebanyak 44 perusahaan tercatat berpartisipasi dalam acara tersebut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak menguat di tengah perilaku pasar yang wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Skema Full Call Auction (FCA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir-akhir ini dinilai telah menimbulkan keresahan para investor ritel.
Ruang publik bukan hanya dapat digunakan sebagai tempat untuk beraktivitas bagi masyarakat, namun juga platform berinteraksi.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved