Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Data Ketenagakerjaan AS Tekan Sejumlah Bursa Saham

Fetry Wuryasti
04/10/2023 16:45
Data Ketenagakerjaan AS Tekan Sejumlah Bursa Saham
Indeks saham di layar Bursa Efek New York pada perdagangan sore tanggal 26 September 2023.(Getty Images via AFP)

DATA ketenagakerjaan Amerika Serikat, JOLTS Job Openings naik dari sebelumnya 8,92 juta menjadi 9,61 juta. Data ketenagakerjaan ini, telah mendorong gambaran kemungkinan The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga untuk waktu yang lebih lama.

Data ini memberikan ruang kepastian terjadinya kenaikan suku bunga pada bulan November 2023, juga probabilitas kenaikan suku bunga The Fed pada Desember. Hal ini mendorong imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun naik ke kisaran 4,8%,

Data ketenagakerjaan juga telah mendorong Indeks Volatilitas indeks Chicago Board Option Exchange (CBOE) naik ke level tertinggi sejak bulan Mei 2023.

Baca juga : The Fed Pertahankan Suku Bunga, Pasar Kripto Dinilai Bakal Stabil

"Situasi semakin keruh, ketika Presiden Fed Cleveland, Loretta Mester mengatakan The Fed masih harus menaikkan tingkat suku bunga sekali lagi pada tahun ini dan menahannya lebih lama," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Rabu (4/10).

Alhasil, indeks Dow Jones bergerak turun -1,29%, S&P 500 -1,37%, seluruh indeks kawasan Eropa juga turun. Di tengah pembicaraan terkait dengan The Fed, Bank Sentral Australia mempertahankan tingkat suku bunga di level 4,1%.

Baca juga : Potensi Penaikan Suku Bunga The Fed Picu Eskalasi Ketidakpastian Dunia

Gubernur Bank Sentral Australia, Michele Bullock mengatakan beberapa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan inflasi kepada target yang diharapkan.

Namun hal itu akan bergantung dengan data yang masuk dan penilaian risiko yang terus berkembang. Sejauh ini tingkat Dollar Australia terus melanjutkan pelemahan, tatkala bank sentral mempertahankan tingkat suku bunga.

Sejauh ini Bank Sentral Australia cenderung bertahan. Sebab, pinjaman rumah tangganya juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Sebesar 90% pinjaman rumah baru di Australia menggunakan tingkat suku bunga mengambang (floating), dimana suku bunga pinjaman efektif telah naik dari 2,75% menjadi 5,6% di Australia.

Berbeda dengan di Amerika dimana biaya pinjaman naik dari 3,3% menjadi 3,6%. Sehingga kenaikan tingkat suku bunga lanjutan, tentu akan membebani biaya pinjaman.

Bullock menyoroti beberapa ketidakpastian yang memberikan dampak signifikan, di antaranya pertama, yaitu Inflasi jasa masih terus naik di luar negeri. Ini akan memberikan dampak yang sama terjadi di Australia.

Kedua, ketertinggalan dalam pengaruh kebijakan moneter. Ketiga, prospek konsumsi rumah tangga. Keempat, perlambatan ekonomi di Tiongkok.

"Sejauh ini situasi dan kondisi mungkin akan memberikan tekanan selama hampir sepekan, baik pasar saham maupun pasar obligasi," kata Nico. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya