Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan menggelontorkan 100 ribu ton beras untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Kebijakan itu untuk menahan laju kenaikan harga beras. Hal itu ia sampaikan seusai rapat tertutup mengenai harga beras di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9).
"Beraskan kita sekarang kita operasi SPHP akan ditingkatkan dari 50 ribu (kilogram) ke 100 ribu, dan kemudian bantuan beras kan terus berjalan, itu kan minimal 200 ribu sebulan, operasi pasar 300 ribu sebulan," ujar Airlangga.
Menanggapi distribusi beras ke pasar-pasar induk, Airlangga mengatakan itu akan ditingkatkan serta didorong supaya lancar. Tujuannya agar stok beras tetap terpenuhi dan harga terkendali. SPHP pun, imbuhnya, akan ditambah.
Baca juga: Harga Beras Mahal, Pedagang di Pasar Gedhe Klaten Keluhan Pembeli Sepi
"SPHP diminta untuk naik," ucap Airlangga.
Harga beras saat ini dilaporkan terus mengalami kenaikan. Airlangga mengatakan kenaikan harga beras akan berpengaruh pada inflasi tetap belum signifikan. Beras, sebut Airlangga, berkontribusi 0,05% pada inflasi.
Baca juga: Harga Beras Mahal Imbas Tingginya Harga Gabah di Tangan Petani
"Kalau inflasi kan bertahap, jadi dari segi inflasi masih di bawah 3%, dan inflasi kan month to month (bulan ke bulan) jadi relatif kalau inflasinya terjaga walaupun pengaruh beras itu masih 0,05% untuk yang bulan ini," terangnya.
Selain beras, ia menuturkan kenaikan harga jagung juga turut mengerek inflasi harga. Berdasarkan keterangan Badan Pusat Statistik (BPS) saat ini yang menjadi penyumbang inflasi di sebagian daerah di Indonesia adalah beras dan gula pasir.
" Satu lagi jagung, itu akan segera diselesaikan juga," ucapnya.
Presiden Joko Widodo, terang Airlangga, meminta harga beras bisa diselesaikan dalam satu atau dua bulan ke depan.
"Ya pokoknya sampai akhir tahun ini bisa selesai, dalam 1-2 bulan ke depan," tukasnya.
(Z-9)
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
MARAKNYA beras oplosan berpotensi menyebabkan harga beras menjadi naik.
DISTRIBUSI beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh pemerintah mulai dilakukan sejak Juni 2025.
Melambungnya harga beras tersebut, telah mengusik pendapatan atau terganggu keuntungan yang mereka peroleh dari hasil penjualan.
Perum Bulog diminta mempercepat operasi pasar, khususnya untuk menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) setelah maraknya beras oplosan
Penerima bantuan harus terdaftar resmi dari Dinas Sosial, menerima undangan berbentuk barcode, dan wajib melalui proses verifikasi dengan KTP dan KK sebelum bantuan diberikan.
Kesepahaman Bersama ini menjadi acuan awal pembangunan SPP yang bertujuan mensinergikan sumber daya dalam menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi pasokan pangan.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) akan menugaskan Perum Bulog untuk menambah serapan beras satu juta ton sampai akhir tahun ini.
DIREKTUR Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani memastikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak diselewengkan oleh para pengecer, atau kemungkinan terjadi kasus pengoplosan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved