Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JEMBATAN Kaca Seruni Point yang sudah dibangun Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga melalui Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) pada kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur, merupakan jembatan istimewa karena jembatan pertama dengan tipe suspended dan berbeda dengan jembatan yang ada sebelumnya.
Letak perbedaan terlihat pada struktur kabel utama yang diposisikan pada bagian lantainya, sehingga dari segi kelenturan kabel akan lebih kaku dan dari segi kekuatan akan lebih stabil dibandingkan dengan jembatan yang menggunakan teknologi atau metode suspention.
Saat mengisi acara bincang jalan dan jembatan Ditjen Bina Marga, Kepala BGTS Fahmi Aldiamar menerangkan, alasan jembatan kaca Seruni point menggunakan metode suspended karena pertama, lokasi Bromo ini cukup menantang dan merupakan lokasi daerah yang ceruk.
Baca juga: Khofifah Optimistis Jembatan Kaca Jadi Ikon Baru Wisata di Bromo
Ceruknya itu cukup dalam sampai dengan 80 meter, dan posisinya dari segi temperatur relatif dingin dengan lokasi lain, sehingga pertukaran udara dan aliran angin akan lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi daratan yang lain, jadi memang ada kekhususan untuk membuat jembatan jadi lebih stabil.
Fungsinya Bukan Hanya sebagai Jembatan Penyebrangan
“Dari segi fungsi jembatan ini tidak hanya untuk sebagai jembatan penyeberangan saja, jadi utamanya adalah untuk membuat atraksi atau membuat destinasi wisata baru di daerah bromo sehingga dari segi dukungan kita ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) akan lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi lokasi lainnya,” terang Fahmi.
Bahan Kaca Tipe Tempered Glass Dua Lapis
Sumber: https://mediaindonesia.com/ekonomi/502281/tingkatkan-pariwisata-bromo-pupr-bangun-jembatan-kaca-pertama-di-ri
Bahan kaca yang digunakan untuk jembatan kaca Seruni point ini mirip dengan kaca tipe tempered glass menggunakan dua lapis, kaca yang bagian atas dan bagian bawah direkatkan dengan matrial SGP (Sentry Glass Plus) dengan tujuan untuk merekatkan dan memberikan kekuatan tambahan pada kacanya.
Baca juga: Tingkatkan Pariwisata Bromo, PUPR Bangun Jembatan Kaca Pertama di RI
Dengan cara tersebut kaca tidak mudah hancur dan tertahan oleh matrial SGP. Bahan ini sudah dilakukan pengujian di laboratorium.
Jembatan Seruni Point ini telah diuji dengan beban karung, dengan berat masing - masing karung 25 – 50 Kg. Karung tersebut diposisikan serta dijajarkan pada sisi samping kanan dan kiri jembatan dengan total berat beban mencapai 8,4 ton atau setara dengan 100 orang di dalam jembatan.
Serta dipasang sensor dibagian bawah jembatan untuk memberikan sinyal lampu merah sebagai peringatan jika terjadi instrumen pergerakan yang terjadi dan beban berat yang berlebih pada jembatan.
Sebagai bahan informasi untuk para pengguna jembatan kaca Seruni point, penggunaan jembatan ini menggunakan dua konsep alat pengaman untuk pengunjung, yang pertama pelindung kaki yang digunakan ketika melewati jembatan, dan yang kedua menggunakan body harness yang dikaitkan di satu sisi jembatan. Dan jembatan kaca ini akan difungsionalkan pada akhir tahun 2023.
Baca juga: Ditjen Bina Marga Bangun Jembatan Gantung Kaca Pertama di Indonesia
Fahmi Aldiamar menjelaskan, pada proses pembuatan jembatan seruni ini melewati zona rimba, zona yang tidak boleh ada gangguan.
Dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepemilikan atau pengelola Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru terkait metode konstruksi yang digunakan gangguan seminimal terhadap daerah konservasi.
“Pertama kita menggunakan drone, dan drone tersebut nanti akan ada tali kecil yang diikatkan dan menjadi media untuk membentangkan kabel dari posisi inlet ke outlet," terang Fahmi.
"Jadi dari ujung ke ujung itu pertama pergunakan tali kecil dan diterbangkan menggunakan drone, kemudian tali kecil tersebut disambungkan dengan tali yang lebih besar dan lebih besar lagi, sehingga akan bertemu dengan kabel yang ukuran 2 inchi-an,” jelas Fahmi.
Pekerjaan konstruktsi ini bertahap sehingga tidak ada gangguan pada zona rimbanya,
“Nah jadi dari tali yang kecil diterbangkan menggunakan drone kemudian dibagian ujung sudah ada personil yang akan menarik benang tersebut sampai dengan posisi kabel yang besarnya, Setelah itu diikatkan dikunci sehingga tidak ada gangguan pada zona rimba yang dilewati,” tambahnya. (RO/S-4)
KPK membeberkan konstruksi perkara terkait OTT di OKU, yang menjerat 6 tersangka. Perwakilan DPRD OKU meminta jatah proyek fisik di Dinas PUPR senilai Rp7 miliar.
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menyebut pembangunan landasan pacu atau runway jalur taxi dan apron bandara di Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah selesai.
Kementerian PUPR menekankan pentingnya ketepatan sasaran dalam penyaluran bantuan perumahan, mengingat banyak rumah subsidi diterima oleh masyarakat yang tidak berhak.
Kementerian PUPR mendapat alokasi anggaran RP75,63 triliun dalam RAPBN 2025. Anggaran tersebut turun drastis dari pagu anggaran yang diajukan sebesar Rp164,6 triliun.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR menyebut Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN telah terhubung dengan jaringan infrastruktur jalan, meski secara persentase belum mencapai 90% rampung.
KPK memeriksa dua saksi guna mendalami proses lelang shelter atau tempat perlindungan dari bencana tsunami di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dari pantauan di lapangan, papan seng terlihat memakan setengah badan trotoar. Penutup seng tersebut diberikan cat berwarna biru.
Teknologi pemadatan cerdas ini dapat digunakan pada semua kegiatan penanganan jalan sesuai dengan konsep spesifikasi umum Ditjen Bina Marga tahun 2024.
Pada saat pembebasan lahan Hardi mengungkapkan, tidak terdapat permasalahan yang berat, karena hal tersebut adanya sinergitas yang baik antara Pemprov Sumsel dengan Pemkot Palembang.
Kondisi jalan selebar 4,5 meter yang dulu rusak kini telah teraspal mulus dan dilengkapi bahu jalan beton selebar 1 meter di kedua sisi sehingga meningkatkan faktor keamanan bagi pengguna jalan.
Jalan Simpang Holat-Ohoiraut merupakan ruas jalan status provinsi yang dibangun di Pulau Kei Besar sesuai standar nasional, yaitu lebar 11 meter dengan perkerasan 5,5 meter
Flyover (FO) Madukoro di Kota Semarang, Jawa Tengah, kini telah beroperasi untuk mengatasi kemacetan jalan arteri yang menghubungkan Pantura Barat dan Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved