Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
OECD menaikkan prospek ekonomi global untuk 2023 pada Selasa (19/9) tetapi memangkas perkiraan pertumbuhan untuk tahun depan karena penaikan suku bunga untuk mengekang inflasi berdampak buruk. Perekonomian dunia kini diperkirakan tumbuh 3% tahun ini atau naik dari perkiraan 2,7% dalam perkiraan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada Juni.
Namun dikatakan bahwa pertumbuhan global diproyeksikan tetap di bawah standar atau melambat menjadi 2,7% pada tahun depan. Angka ini turun dari 2,9% pada perkiraan sebelumnya.
"Setelah awal 2023 yang lebih kuat dari perkiraan, dibantu oleh harga energi yang lebih rendah dan dibukanya kembali Tiongkok, pertumbuhan global diperkirakan melambat," kata OECD dalam laporannya. "Dampak dari kebijakan moneter yang lebih ketat menjadi semakin terlihat, kepercayaan dunia usaha dan konsumen telah menurun, dan pemulihan di Tiongkok telah memudar," tambahnya.
Baca juga: Maersk Luncurkan Kapal Kontainer Berbahan Bakar Biometanol Pertama Dunia
Bank-bank sentral di seluruh dunia telah meningkatkan biaya pinjaman secara tajam dalam upaya menjinakkan harga konsumen yang melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu. "Kita semua melihat pengetatan kebijakan moneter berdampak pada perekonomian kita. Hal ini diperlukan untuk mengurangi inflasi, tetapi hal ini menyakitkan," kata kepala ekonom OECD Clare Lombardelli pada konferensi pers.
Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga utama ke rekor tertinggi pada minggu lalu tetapi mengisyaratkan bahwa ini mungkin merupakan kenaikan terakhirnya. Federal Reserve AS diperkirakan menghentikan kebijakan serupa pada Rabu. "Inflasi diperkirakan melambat secara bertahap pada 2023 dan 2024, tetapi tetap berada di atas target bank sentral di sebagian besar negara," kata OECD.
Inflasi masih jauh di atas target dua persen yang ditetapkan oleh The Fed dan ECB dan harga minyak telah pulih dalam beberapa minggu terakhir. Data Uni Eropa pada Selasa menunjukkan inflasi zona euro sedikit melambat menjadi 5,2% pada Agustus dari 5,3% pada bulan sebelumnya.
Baca juga: Naikkan Suku Bunga, Bank Sentral Eropa Nilai Cukup Jinakkan Inflasi
Bank of England dan bank-bank sejawatnya di Norwegia, Swedia, dan Swiss juga akan membuat keputusan suku bunga pada Kamis. "Bahkan jika suku bunga kebijakan tidak dinaikkan lebih lanjut, dampak kenaikan di masa lalu akan terus memengaruhi perekonomian selama beberapa waktu," kata OECD.
Biaya pinjaman bagi perusahaan dan rumah tangga telah meningkat, sementara kondisi kredit semakin ketat. "Beberapa negara sudah melihat peningkatan tingkat tunggakan pinjaman dan kartu kredit serta peningkatan kebangkrutan perusahaan," kata OECD.
Krisis di bank-bank regional Amerika pada Maret dan penjualan raksasa perbankan Eropa Credit Suisse menunjukkan bahwa risiko tetap ada bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat menimbulkan tekanan pada sistem keuangan. Laporan tersebut memperingatkan hal itu.
OECD juga memperingatkan bahwa perlambatan yang lebih tajam dari perkiraan di Tiongkok merupakan risiko utama tambahan yang akan memengaruhi pertumbuhan output di seluruh dunia. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu mengalami kesulitan tahun ini setelah tiga tahun pembatasan akibat covid-19 dan utang besar-besaran di sektor properti.
OECD memangkas proyeksinya terhadap Tiongkok dengan pertumbuhan sebesar 5,1% pada tahun ini. Angka ini akan melambat menjadi 4,6% pada 2024 alias 0,5 poin persentase lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Meskipun mereka menaikkan perkiraannya untuk negara dengan perekonomian terbesar di dunia, Amerika Serikat, OECD mencatat bahwa pertumbuhan AS akan melambat dari 2,2% pada 2023 menjadi 1,3% pada tahun depan. Meskipun perekonomian AS, "Sejauh ini secara tak terduga terbukti mampu bertahan terhadap kenaikan tajam kebijakan suku bunga," dampak dari kondisi keuangan yang lebih ketat, "Diperkirakan semakin terlihat," kata OECD.
Organisasi tersebut menurunkan perkiraannya untuk zona euro dengan pertumbuhan sebesar 0,6% pada tahun ini dan 1,1% pada tahun 2024 karena perekonomian Jerman sedang kesulitan. Prospek pertumbuhan Jepang dinaikkan sebesar 0,5 poin persentase menjadi 1,8% pada 2023 dan diturunkan sebesar 0,1 poin menjadi 1% pada 2024. (AFP/Z-2)
Pemerintah Kota Batam terus mendorong perluasan investasi dan pengembangan sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE).
Industri makanan dan minuman nasional menunjukkan geliat pertumbuhan yang luar biasa, terutama di segmen halal.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melaporkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp83,88 triliun hingga akhir triwulan II-2025.
Penambahan tujuh Proyek Strategis Nasional (PSN) baru pada tahun 2026 dinilai berpotensi besar memberikan dampak ekonomi jika diimplementasikan secara optimal dan akuntabel.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Salah satu pusat logistik utama terletak di kawasan Cakung, Jakarta Utara. Di kawasan ini, CKB Logistics mengoperasikan empat gudang utama.
Militer AS mengumumkan pemimpin senior ISIS Dhiya’ Zawba Muslih al-Hardani dan kedua putranya tewas dalam serangan di Suriah.
Prancis jadi negara berkekuatan besar pertama di Eropa yang menyatakan secara terbuka niatnya mengakui Palestina.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
PEMERINTAH Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat untuk menyusun protokol keamanan dalam menjaga data pribadi warga negara Indonesia (WNI)
Hingga kini Amerika Serikat belum memiliki undang-undang perlindungan data pribadi yang setara dengan regulasi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved