Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Mind Id Ungkap Keunggulan Indonesia dalam Industri Baterai EV

Media Indonesia
06/9/2023 13:40
Mind Id Ungkap Keunggulan Indonesia dalam Industri Baterai EV
Proyek Battery Asset Management Service digagas perusahaan ekosistem baterai dan electric vehicle terintegrasi IBC.(Dokpri.)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi booth Mind Id dalam kegiatan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta, Selasa (5/9/2023). Booth yang dikunjungi yaitu proyek Battery Asset Management Service (BAMS) yang digagas oleh perusahaan ekosistem baterai dan electric vehicle (EV) terintegrasi Indonesia Battery Corporation (IBC). Mind Id menjadi salah satu pemegang sahamnya.

Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, secara singkat menjelaskan proses pengembangan BAMS yang digagas oleh IBC. Booth Mind Id hadir memberikan gambaran kepada peserta AIPF 2023 terkait platform ekosistem motor listrik meliputi penyediaan baterai dan aplikasi yang dapat digunakan berbagai merek sepeda motor listrik termasuk motor listrik konversi.

Toto Nugroho menjelaskan kepada Presiden Jokowi dan para pemimpin di kawasan ASEAN bahwa mimpi Indonesia punya program hilirisasi nikel yang dijalankan Mind Id secara grup yang salah satunya melalui IBC. Karena itu, dalam booth Mind Id ditampilkan limonite dan saprolite dan beberapa tahapan sampai battery cell dan battery pack. Seluruh pengunjung yang datang termasuk para delegasi dari berbagai negara ASEAN pun bisa melihat bahwa Indonesia sudah siap untuk menjadi pemain baterai kelas dunia.

Baca juga: 5.150 Ha Sawah di Jateng Terdampak Kekeringan, Stok Beras Cukup Hingga Akhir Tahun

Untuk diketahui, kehadiran BAMS menjadi salah satu upaya mendukung kebijakan pemerintah dalam mencapai nol emisi karbon alias net zero emission (NZE) pada 2060 melalui elektrifikasi kendaraan bermotor. Mind Id mendukung dengan hadirnya IBC melalui saham PT Aneka Tambang Tbk dan PT Indonesia Asahan Aluminium Tbk. Kehadiran IBC sendiri diharapkan bisa mempercepat pengolahan dari nikel prekursor sampai ke battery pack. 

"Dengan demikian, rantai bisnis dari nikel atau limonite dan saprolite bisa sampai battery cell seluruhnya di Indonesia. Harapannya, dengan hadirnya Mind Id sebagai holding bisa mengorkestrasikan komoditas-komoditas dari beberapa anggota yang mendukung percepatan ekosistem electric vehicle di Indonesia," kata Toto dalam keterangan tertulis, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Potensi Kerugian Negara Akibat Tambang Timah Ilegal Rp2,5 Triliun

Toto menjelaskan Antam selaku anggota Grup Mind Id berperan sebagai pemain hulu memegang peranan penting dalam menambang nikel. Sedangkan, anggota grup lain, Inalum, memiliki peranan penting sebagai satu-satunya produsen aluminium di Indonesia. "Untuk membuat electric vehicle, tantangan besarnya yaitu menyediakan alat transportasi yang ringan sehingga kebutuhan aluminium semakin meningkat. Kita tahu kebutuhannya saat ini mencapai 1 juta ton. Sedangkan, saat ini Inalum baru berproduksi sekitar 250-300 ribu ton. Karenanya, ada proyek dari Inalum yang bernama greenfield yaitu peningkatan double capacity. Harapannya, Inalum sebagai pemain utama aluminium di Indonesia bisa memenuhi kebutuhan pasar domestik," tutur Toto.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Mind Id Akhmad Fazri mengatakan, kehadiran proyek BAMS yang digagas IBC bisa membawa Indonesia menjadi raja baterai. Soalnya, komoditas bahan utama pembuatan baterai sangat melimpah di Indonesia. "Bahan utamanya ialah limonite dan saprolite. Itu bahan mentah yang saat ini dilarang ekspor barang mentah. Indonesia diharapkan dapat memberikan nilai tambah dari komoditas mentah ini," ujarnya.

Fazri menuturkan Mind Id mendorong seluruh anggotanya untuk melaksanakan hilirisasi dengan cara mempercepat proses pembangunan smelter yang ada di Indonesia. Karenanya, limonite dan saprolite tersebut bisa diolah hingga menjadi nikel prekursor atau barang setengah jadi. "Mind Id juga mendukung dengan hadirnya IBC melalui saham Antam dan Inalum, sehingga IBC ini bisa mengolah dari nikel prekursor sampai ke battery pack. Akhirnya, rantai bisnis dari nikel atau limonite dan saprolite bisa sampai battery cell seluruhnya di Indonesia," kata dia.

Fazri mengharapkan Mind Id sebagai holding bisa mengorkestrasikan komoditas-komoditas dari beberapa anggota yang mendukung percepatan ekosistem electric vehicle di Indonesia. "Saat ini IBC sedang menjajaki EV battery untuk sepeda motor dengan cara swaping, yang tadinya di-charge di rumah. IBC membuat teknologi yang menggabungkan antara battery pack dengan IoT sehingga sistem penggantian baterai itu tinggal ke SPKLU, mengganti baterai yang ada di motor dengan baterai yang ada di SPKLU," jelasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya