Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) gelar studi banding pertanian hidroponik yang diikuti oleh ketua kelompok nasabah PNM Mekaar yang bergelut di usaha pertanian dari wilayah Bogor, Sukabumi, Garut, Yogyakarta, Purwokerto, Padang, dan Denpasar. Kegiatan ini diselenggarakan selama tiga hari sejak 29 sampai dengan 31 Agustus kemarin di Cijeruk Farm, Bogor, Jawa Barat.
Melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), skill dan pengetahuan nasabah dinaikkelaskan agar mampu memberi tambahan nilai, kemajuan usaha dan kesejahteraan keluarga. Kegiatan ini juga sebagai komitmen PNM dalam pembangunan SDG's pada pilar ekonomi PNM yaitu membantu pemerintah mengentaskan masalah pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, dan mengurangi kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, menyatakan bahwa studi banding merupakan salah satu bekal intelektual yang diberikan oleh PNM. Pasalnya, PNM merupakan perusahaan keuangan nonbank yang memberikan 3 modal usaha.
Baca juga: Kampung Madani PNM ke-13 Resmi Dibuka
"PNM memberikan modal finansial, intelektual dan sosial. Jadi memang kami tidak hanya memberikan uang untuk nasabah berusaha lalu dilepaskan, namun didampingi sampai naik kelas,” paparnya.
Studi banding juga bertujuan mendorong para nasabah PNM agar dapat meningkatkan relasi, serta pengetahuan baru tentang bercocok tanam hidroponik. Harapannya para peserta dapat termotivasi untuk mengembangkan usaha, memperluas pemasaran ke dalam pasar lokal, nasional, online, bahkan internasional.
Baca juga: 1.000 Nasabah PNM di Jepara Dapat Edukasi Literasi Keuangan
“Semakin banyak ilmu yang dapat PNM berikan, maka potensi usaha nasabah semakin besar dan berujung pada meningkatnya kesejahteraan keluarga para pelaku usaha ultramikro yang latar belakangnya dari keluarga prasejahtera,” tambahnya.
Salah satu nasabah yang mengikuti studi banding mengaku senang bisa belajar urban farming. Baginya, program-program pelatihan yang diberikan oleh PNM adalah salah satu jalan yang bisa meningkatkan pengetahuan usaha.
“Saya senang sekali bisa terpilih menjadi peserta studi banding, diajarkan tentang hidroponik. Ilmu yang saya dapatkan disini begitu banyak dan sangat bermanfaat. Terima kasih PNM sudah memberikan saya kesempatan melalui program studi banding ini. Semoga semua ilmu hari ini bisa kami coba di rumah nanti,” cerita Enung Ukanah Nasabah PNM Mekaar Wilayah Garut yang mengikuti studi banding. (Z-10)
Wawang tidak hanya menjalankan usaha emping singkong, tetapi juga memberdayakan 25 ibu rumah tangga untuk ikut serta dalam proses produksi.
Rani menjalankan usaha minuman segar seperti jus di sekitar arena perlombaan pacu jalur. Sejak tahun 2017, ia menjadi bagian dari keluarga besar PNM melalui pembiayaan Mekaar.
OJK mengapresiasi kinerja PT Permodalan Nasional Madani (PNM) atas program literasi keuangan yang inspiratif dalam Financial Literacy Award 2025.
PNM melalui Kampung Madani memberdayakan perempuan pesisir di Rembang & Cirebon lewat klaster olahan laut, ekowisata, pelatihan usaha & sosial.
Antusiasme karyawan dan masyarakat mampu menciptakan suasana yang akrab serta menghidupkan semangat persatuan sebagaimana diwariskan oleh para pendiri bangsa.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyalurkan enam unit Ambulans ke enam wilayah Indonesia.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved