Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
DIREKTUR Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mendukung rencana PT Pertamina (Persero) untuk menyetop penjualan bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan (RON) 90 pertalite di tahun depan.
Menurutnya, BBM dengan RON di bawah 92 dianggap menjadi sumber polutan. Fabby juga menyebut secara regulasi Pertamina tidak bisa lagi menjual BBM di bawah RON 91 sejak 2018 lalu. Ini sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.
"Menurut saya ini langkah yang tepat. Sejak 2018 semua kendaraan yang diproduksi di Indonesia seharusnya mengadopsi standar BBM Euro IV ke atas," ujar Fabby saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (30/8).
Baca juga: Pertamina bakal Hapus Pertalite di 2024
Ia berpandangan pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari ancaman polusi udara, yang salah satunya berasal dari pembakaran BBM berkualitas rendah.
Dengan meningkatkan kualitas BBM yang dijual, masyarakat dianggap mendapatkan manfaat, yaitu berkurangnya dampak dan biaya kesehatan akibat polusi udara.
Baca juga: Soal Polusi Udara, Pengamat Nilai Pemerintah Harus Tegas Batasi Kendaraan Pribadi
Untuk menggantikan pertalite, Pertamina berencana meluncurkan BBM Pertamax Green 92, percampuran pertalite dengan etanol sebanyak 7% (E7) untuk menghadirkan BBM yang ramah lingkungan. Fabby pun mendorong pemerintah untuk memberikan subsidi terhadap produk BBM terbaru tersebut. Hal ini agar harga Pertamax Green 92 bisa dijangkau masyarakat menengah ke bawah.
"Apabila pertalite dihapuskan, bisa jadi Pertamax Green 92 yang akan jadi BBM subsidi," pungkasnya. (Ins/Z-7)
PT Pertamina Patra Niaga mengundi pemenang program tahunan MyPertamina Tebar Hadiah (MTH) 2025 periode I, di SPBU, Cirebon, Jabar, Minggu (20/7).
PERTAMINA menyiapkan 78 mobil tangki alih suplai pengangkut BBM yang dikerahkan ke wilayah Banyuwangi dan sekitarnya, pasca penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir, Banyuwangi.
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Fuel Terminal (FT) Cikampek melakukan Sosialisasi dan Pengembangan Bank Sampah di Desa Pasirtanjung, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang.
PT Pertamina (Persero) memperkenalkan inovasi digital terbaru dalam pengelolaan perizinan melalui penerapan berbasis teknologi geospasial ArcGIS.
Menghadapi dinamika global, Pertamina komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan keberlanjutan jangka panjang.
Kualitas udara Jakarta tercatat berada pada urutan kedua sebagai kota paling berpolusi di Indonesia, setelah Tangerang Selatan, Banten dengan poin 191.
Kualitas udara Jakarta bukan hanya soal isu lingkungan, tapi juga soal kesehatan publik dan stabilitas ekonomi di wilayah urban.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved