Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai kebijakan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik, tidak bisa menjawab persoalan polusi dan kemacetan saat ini. Menurutnya akan lebih baik subsidi diberikan bagi kendaraan listrik yang diperuntukan untuk angkutan umum.
“Bisa saja penggunaan kendaraan listrik menjadi opsi atau pilihan untuk mengurangi polusi tapi ini bukan solusi yang cepat, perlu waktu bertahun-tahun. Apa yang disarankan oleh pemerintah sifatnya mendadak, wong masalah polusi sudah puluhan tahun kita bahas,” ujar Agus ketika dihubungi, Selasa (29/8).
Sebaiknya, terang dia, subsidi ini dialihkan untuk pembelian kendaraan listrik yang dipergunakan untuk angkutan umum. Sebab jika hanya untuk kendaraan pribadi seperti motor atau mobil, menurutnya justru menambah kemacetan.
Baca juga: Ketua Banggar Sebut Polusi Udara Jakarta Sangat Mencemaskan dan Memalukan
“Kalau mau subsidi, subsidi angkutan umum karena harga bus listrik harganya tiga kali lipat dari bus biasa,” terang dia.
Agus menjelaskan lebih jauh bahwa aturan dan kebijakan untuk mengurangi polusi sudah dibuat sejak bertahun-tahun lalu diantaranya penerapan penggunaan Euro4, Euro5, dan Euro6. Itu merupakan standar emisi gas buang kendaraan beroda empat atau lebih yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Baca juga: Polusi Udara Jakarta, 41 Ribu Balita Terkena ISPA
“Tapi tidak jalan,” cetusnya.
Selain itu, pengetatan uji emisi juga menurutnya sudah lama disarankan. Uji emisi, ujar Agus, menjadi syarat untuk memperpanjang surat tanda nomor kendaraan (STNK). Pemilik kendaraan pribadi yang tidak lolos uji emisi, tidak bisa memperpanjang STNK. Ia menekankan bahwa sebaiknya pemerintah mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum lebih baik. Namun, sambungnya, pemerintah juga perlu memikirkan agar angkutan umum yang ada saat ini terkoneksi sehingga memudahkan masyarakat. Lalu, imbuh dia, pemerintah perlu konsisten menjalankan peraturan penanggulangan polusi yang sudah dibuat, tapi belum dijalankan. Ia menegaskan tidak ada peraturan yang langsung cepat menyelesaikan masalah polusi.
“Kalau mau ya tunggu saja November musim hujan, polusi akan turun. Tetapi peraturan-peraturan yang ada itu (untuk mengurangi polusi) harus segera diterapkan sekarang. Masalah polusi terus berulang dan tidak ada penyelesaian terstruktur dari pemerintah,” cetusnya. (Z-10)
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.25 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 152 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Dampak polusi udara tidak hanya dirasakan secara fisik melalui gangguan kesehatan, tetapi juga secara ekonomi akibat penurunan produktivitas masyarakat.
Dengan peningkatan penggunaan mobil dan sepeda motor pribadi, serta penambahan frekuensi kereta api, bus, dan penerbangan, emisi gas rumah kaca dan jejak karbon transportasi akan meningkat.
Anak-anak adalah salah satu kelompok yang paling rentan terdampak polusi udara, mulai dari permasalahan tumbuh-kembang hingga performa akademik.
Bicara Udara berharap kepemimpinan baru Jakarta segera mengambil langkah konkret demi memastikan udara yang lebih bersih dan sehat bagi warga Jakarta.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap polusi udara partikel halus (PM2.5) dapat menyebabkan fibrosis miokard.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan rendah emisi dengan mengutamakan penggunaan transportasi publik serta moda transportasi rendah emisi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved