Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta, Diana Dewi, menanggapi perihal tudingan terkait sektor industri sebagai penyebab polusi udara di Jakarta. Menurutnya, tidak sepenuhnya bila industri di Jakarta dan sekitarnya menjadi penyebab polusi.
Ia mengatakan, sektor industri hanya menyumbang polusi sebesar 1,25 persen. Sedangkan, kendaraan bermotor menyumbang 96,36 persen polusi udara, pembangkit listrik 1,76 persen, perumahan 0,59 persen, dan komersial 0,03 persen.
"Tidak semua industri melakukan pencemaran udara. Kalau pun ada melalui cerobong-cerobong asap, persentasenya masih rendah," kata Diana kepada Media Indonesia, Jumat (18/8).
Baca juga: Heru Budi hingga Ridwan Kamil Rapat Bersama Menko Marves Bahas Penanganan Polusi Udara
Diana melanjutkan, penyumbang polusi yang lebih tinggi dibandingkan sektor industri adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang tersebar di 10 titik wilayah di sekitar Jakarta. Mungkin hal itu dikarenakan bahan bakar yang digunakan pada PLTU tersebut adalah batubara atau energi fossil.
“Dari pemetaan yang dilakukan Walhi bersama Greenpeace pada 2017, penggunaan batubara sebagai bahan bakar PLTU menjadi salah satu penyebab polusi udara,” ujar Diana.
Baca juga: Mengintip Metode GRAP untuk Atasi Polusi Udara yang Digunakan di New Delhi
Oleh karena itu, Diana mendorong pemerintah dapat melakukan uji emisi terhadap sektor-sektor industri yang menggunakan cerobong asap. Pemerintah juga dapat melakukan hal serupa kepada seluruh kendaraan bermotor.
Disisi lain, pemerintah juga dapat memberlakukan pengaturan ganjil genap yang diperluas, tidak hanya untuk kendaraan roda empat, tapi juga untuk roda dua.
“Tak kalah pentingnya, pemerintah juga dapat mendorong pemakaian transportasi publik yang ramah lingkungan. Hal ini diyakini akan mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta,” tuturnya.
(Z-9)
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Selama ini, industri tekstil dalam negeri telah menyepakati skema nontarif dengan memprioritaskan penyerapan produksi lokal, dan hanya mengimpor sesuai kebutuhan.
IHGMA mendorong profesionalisme para GM hotel dengan memperkuat literasi digital sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
Prinsip keberlanjutan kini menjadi landasan dalam strategi perluasan ekspor dan penguatan pelaku usaha domestik.
Ketua Umum Terpilih Himpunan Kawasan Industri (HKI), Akhmad Maruf mengungkapkan bahwa HKI akan secara aktif mendukung agenda pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
Peneliti dari University of Technology Sydney mengungkap debu bulan tidak seberbahaya polusi udara di jalanan.
Mengutip data WHO, 99% populasi dunia kini menghirup udara yang sudah melewati batas aman, dengan kualitas udara dalam ruangan bisa lima kali lebih buruk dari udara luar.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
Seluruh masyarakat diingatkan untuk menerapkan gaya hidup bersih dan rendah emisi dengan mengutamakan penggunaan transportasi publik serta moda transportasi rendah emisi.
Kampanye ini menghadirkan instalasi visual mencolok berupa “gelembung transparan” yang ditempati oleh aktor, sebagai simbol perbedaan perlindungan antara segelintir orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved