Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
DUA komoditas unggulan Indonesia, yakni batu bara dan minyak kelapa sawit mencatatkan performa ekspor yang menurun pada Juli 2023. Penurunan tersebut terjadi secara bulanan (month to month/mtm) maupun tahunan (year on year/yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor batu bara pada Juli 2023 sebesar US$2,55 miliar. Angka tersebut turun 4,53% (mtm) dari bulan sebelumnya yang mencapai US$2,67 miliar dan terjun bebas dari perolehan nilai ekspor di Juli 2022 yang menembus US$4,73 miliar, alias anjlok hingga 46,1% (yoy).
"Batu bara mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan. Batu bara nilainya turun, namun volumenya meningkat secara bulanan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (15/8).
Baca juga : Ekspor Batu Bara dan Besi Baja Cuan, CPO Boncos
Sementara nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit tercatat sebesar US$2,28 miliar. Itu lebih rendah 1,51% (mtm) dari Juni 2023 yang mencapai US$2,31 miliar dan berada bawah nilai ekspor minyak kelapa sawit pada Juli 2022 yang sebesar US$2,82 miliar, atau turun 19,25% (yoy).
"Penurunan kinerja ekspor minyak kelapa sawit tersebut didorong karenanya adanya penurunan dari sisi volume maupun harga," terang Amalia
Berbeda dengan batu bara dan minyak kelapa sawit, komoditas unggulan lainnya, yakni besi dan baja mencatatkan kinerja positif. BPS mencatat komoditas tersebut memiliki nilai ekspor US$2,21 miliar pada Juli 2023.
Baca juga : Neraca Dagang RI pada Juni 2022 Surplus, BPS: Ditopang Minyak Kelapa Sawit
Realisasi nilai ekspor tersebut lebih tinggi 1,60% (mtm) dari Juni 2023 yang tercatat US$2,18 miliar dan tumbuh 11,71% (you) dari Juli 2022 yang mencapai US$1,98 miliar. Dus, ekspor besi dan baja membukukan kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan.
"Untuk komoditas besi dan baja terjadi peningkatan ekspor baik dari sisi nilai dan volumenya dan peningkatan ini terjadi bulanan maupun tahunan," tutur Amalia.
Lebih lanjut BPS juga mencatat share ekspor dari ketiga komoditas unggulan tersebut terhadap total ekspor Juli 2023 ialah sebesar 35,82%. Itu berasal dari batu bara (12,98%), minyak kelapa sawit (11,59%), dan besi dan baja (11,25%).
Baca juga : Nilai Ekspor Tiga Komoditas Unggulan Indonesia Tumbuh di Oktober 2023
Adapun nilai ekspor Indonesia pada Juli 2023 diketahui sebesar US$20,88 miliar, naik 1,36% dari bulan sebelumnya yang tercatat US$20,60 miliar. (Z-4)
Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
PT Astra Agro Lestari meraih Anugerah Ekonomi Hijau berkat dua inovasi strategis di industri kelapa sawit. Dua inovasi itu meliputi teknologi methane capture dan pupuk organik Astemic.
Bekas lahan sawit tersebut kemudian dilakukan pemulihan kawasan dengan menanam berbagai jenis tanaman.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi para petani sawit, PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) menyelenggarakan pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit.
DISPARITAS harga antara minyak kelapa sawit dengan solar yang menjadi bahan baku biodiesel mendorong terjadinya kenaikan dana produksi BPDPKS harus mengubah alokasi dana pembiayaan
Dalam upaya mendorong industri sawit berdaya saing dan ramah lingkungan, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) kembali menyelenggarakan Pertemuan Teknis Kelapa Sawit (PTKS) ke-9.
Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk terus mempromosikan peluang untuk pengembangan usaha perkebunan khususnya sawit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved