Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEREKONOMIAN global masih menunjukkan kondisi yang lemah. Ini dilihat dari angka PMI manufaktur global kontraksi yaitu di bawah level 50. Ini terutama berasal dari negara-negara Eropa di 42,7 dan Tiongkok di level 49,2, Amerika Serikat berada di level 49,0, Jepang pada posisi 49,6. Semua berada pada posisi kontraksi.
"Sedangkan PMI manufaktur Indonesia masih dalam posisi ekspansif dan bahkan cenderung menguat yaitu di level 53,3," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (11/8). Indonesia dan India merupakan dua negara yang memiliki ekonomi yang kuat dan tumbuh tinggi.
Sementara negara-negara di ASEAN maupun Asia yang selama ini cukup kuat, saat ini mereka juga sedang dalam posisi terimbas oleh perekonomian global yang lemah seperti Vietnam dengan PMI manufaktur di 48,7 dan Malaysia di level 47,8. Dilihat dari total negara yang disurvei untuk PMI manufaktur ini, sebanyak 72,7% negara-negara tersebut berada dalam aktivitas manufaktur yang kontraktif. Artinya perekonomian dunia dicirikan dengan mayoritas negara mengalami kondisi kegiatan manufaktur yang melambat.
Baca juga: Kinerja APBN 2023 hingga Juli Tumbuh 4,1%
Hanya 9,1% negara-negara yang level PMI manufakturnya berada di atas 50 atau ekspansi, tetapi trennya melambat. Kemudian hanya 18,2% negara-negara yang PMI manufakturnya ekspansi sekaligus menguat atau akseleratif. "Ini termasuk Indonesia (53,3), India (57,8), Filipina, dan Meksiko," kata Sri Mulyani.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan 5,17% menjadi negara yang memiliki kinerja ekonomi cukup baik dibandingkan berbagai negara-negara. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 Tiongkok di 6,3%, Indonesia di 5,17%, Filipina di 4,3%, Vietnam di 4,1%, Meksiko di 3,7%, Amerika Serikat di 2,6%, dan negara-negara anggota G20 lain seperti Arab Saudi tumbuh ekonomimya sebesar 1,1%, Korea Selatan hanya tumbuh 0,9%, Singapura tumbuh 0,7%, Eropa tumbuh 0,6%.
Baca juga: Konsumsi Rumah Tangga Dorong Kinerja APBN
"Ini menggambarkan banyak negara yang masih berjuang untuk menjaga pemulihan ekonomi atau kinerja pertumbuhan ekonominya, dalam tren perlemahan yang sangat kuat dan Indonesia berada dalam posisi yang relatif baik," kata Sri Mulyani. (Z-2)
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
OTOMASI industri di Indonesia belakangan ini semakin berkembang seiring dengan kebutuhan berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Industri manufaktur dalam negeri masih mengalami tekanan di tengah dinamika ekonomi global dan banjirnya impor produk jadi di pasar domestik.
Data resmi menunjukkan angka kecelakaan kerja yang melibatkan peralatan berat masih jadi perhatian serius.
Inovasi ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan industri atas alat berat yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Sepanjang 2025 sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan kondisi kontraksi. Pada April 2025, PMI turun tajam ke level 46,7.
PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali mencatatkan kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia turun 0,5 poin menjadi 46,9, dibandingkan Mei 2025 yang berada di level 47,4.
Berkaca pada UU Cipta Kerja, deregulasi di Indonesia kerap tidak konsisten, bahkan ada yang backtrack.
KEMENTERIAN Perindustrian mengungkapkan kepercayaan industri mengalami penurunan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia maupun domestik.
INDEKS PMI Manufaktur Indonesia terus menunjukkan tren positif. Pada Februari 2025, PMI Manufaktur Indonesia meningkat ke level 53,6 dari Januari di level 51,9
Sejumlah perusahaan memutuskan untuk melakukan perekrutan mulai Januari, serta melakukan penambahan jumlah tenaga kerja selama dua bulan ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved