Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERMASALAHAN keuangan yang menimpa sejumlah perusahaan BUMN karya menyorot perhatian publik. PT Waskita Karya Tbk. menjadi salah satu yang saat ini menjadi perbincangan lantaran performa perusahaan yang tak bisa dibilang positif.
Selain karena saham Waskita anjlok dan menyebabkan pembatalan penyertaan modal negara (PMN), perusahaan juga disebut memiliki beban utang yang cukup besar. Dari laporan keuangan konsolidasi interim per 30 Juni 2023, total utang Waskita tercatat Rp84,31 triliun.
Utang tersebut terdiri dari utang jangka pendek yang harus segera dibayar sebesar Rp22,79 triliun dan utang jangka panjang yang mencapai Rp61,51 triliun.
Baca juga: Pembatalan PMN ke Waskita Dinilai Tepat
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sarmuji mengatakan, persoalan utang yang menimpa BUMN karya, utamanya dari PT Waskita Karya Tbk. harus dilihat sumbernya. Bila utang itu terjadi karena adanya penugasan pemerintah, maka pemerintah harus turun tangan menyelesaikan persoalan tersebut.
"Kita harus cermati struktur utang Waskita Karya. Apakah utang tersebut akibat penugasan negara terhadap waskita atau sebab lain," ujarnya saat dihubungi, Senin (7/8).
Baca juga: Penghentian Kredit Bank Mandiri ke Karyawan 3 BUMN Karya dalam Rangka Manajemen Risiko
"Jika dikarenakan penugasan negara untuk memperkuat akses rakyat dengan membangun jalan, maka negara harus ikut turun tangan," tambah Sarmuji.
Selain persoalan utang, kinerja Waskita juga tercatat konsisten mengalami kerugian dalam tiga tahun terakhir. Pada 2020 kerugian Waskita tercatat Rp7,35 triliun. Lalu di 2021 kerugian Waskita tercatat Rp1,09 dan merugi Rp1,88 triliun di 2022. Perusahaan kembali menderita kerugian di semester I 2023, yakni sebesar Rp2,23 triliun.
Anggota Komisi VI DPR Martin Manurung menilai, segudang permasalahan yang dikantongi Waskita menurutnya cukup menjadi dasar agar adanya penyatuan perusahaan milik negara itu dengan BUMN karya lainnya.
"BUMN karya itu, sebenarnya tanpa ada persoalan utang pun memang sudah harus dirapikan. Banyak sekali BUMN karya itu. Itu juga supaya mereka tidak saling berkompetisi, harus ada spesialisasi, mana yang untuk jalan tol, konstruksi pabrik, mana yang untuk gedung," kata Martin saat dihubungi terpisah.
"Waktu itu Wamen (BUMN) bilang harus dirapikan. Karena ada laporan keuangannya yang over statement. Dan ini sedang dilihat BPKP, mana yang murni kesalahan pencatatan, mana yang memang ada rekayasa dan itu adalah pelanggaran hukum, pidana," lanjut Martin.
Dia menambahkan, Komisi VI bakal meminta keterangan lebih lanjut kepada Kementerian BUMN mengenai kinerja BUMN karya, utamanya Waskita. Sebab, sebelum masa reses ini, Kementerian BUMN menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menangani hal tersebut.
"Nanti setelah mulai rapat lagi, saya akan cek sejauh mana mereka sudah menyusun langkah-langkah untuk BUMN karya," pungkas Martin. (Mir/Z-7)
Direktur Operasi Waskita Karya Mokh Sadali menuturkan pihaknya berencana menjual saham Tol Cimanggis-Cibitung sebesar 35% kepada Bakrie Group.
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dibangun PT Waskita Karya.
PT Waskita Karya telah membangun 24 bendungan yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Sebanyak 15 di antaranya sudah selesai, sementara 9 proyek lainnya masih dalam tahap pengerjaan.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa perusahaan plat merah PT Waskita Karya (Persero) dipastikan tidak akan menggarap proyek pembangunan jalan tol.
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat keringanan pembayaran utang senilai Rp26,3 triliun melalui kesepakatan restrukturisasi utang bersama kreditur.
PT Waskita Karya resmi diturunkan dari daftar hitam Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Untuk pembelian tiga kapal penumpang berikutnya hingga 2026, Pelni akan kembali mengajukan PMN sebesar Rp4,85 triliun.
KAI Commuter membutuhkan dukungan PMN Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp1,8 triliun. Ini untuk menjaga kapasitas keuangan KAI dan KCI dalam menjalankan penugasan pemerintah.
Pemberian penyertaan modal negara yang diberikan ke LPEI jangan dimanfaatkan untuk membayar hutang atau kredit macet.
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) dari cadangan investasi tahun anggaran 2024 sebesar Rp1,5 triliun.
KOMISI XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintah sepakat menambah besaran Penyertaan Modal Negara (PMN) pada sejumlah BUMN dan lembaga.
PERUM Perumnas mengajukan permohonan penyertaan modal negara (PMN) nontunai tahun anggaran 2024 berupa barang milik negara (BMN) milik Kementerian PU-Pera senilai Rp1,1 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved