Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, berpeluang menguat terbatas di tengah kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. IHSG dibuka melemah 3,07 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.945,21. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,47 poin atau 0,05 persen ke posisi 968,81.
"Kami melihat sentimen keputusan The Fed akan menjadi penggerak utama pasar hari ini. IHSG berpeluang melanjutkan penguatan meski terbatas," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas seperti dilansir dari Antara.
The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25- 5,5 persen, atau yang tertinggi sejak 2001, atau 22 tahun terakhir.
Baca juga: IHSG Terus Mendekati Level 7.000
Dengan kenaikan tersebut, suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sudah naik sebanyak 11 kali dengan total kenaikan sebesar 525 bps sejak Maret 2022. Chairman The Fed, Jerome Powell, menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung terhadap data yang berkembang.
Sementara itu, bursa saham AS bergerak melemah pada perdagangan Rabu (26/07), yang disebabkan oleh kekecewaan pasar terhadap keputusan The Fed.
Dari Eropa, bank sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada hari ini. ECB sudah menaikkan suku bunga sebesar 400 bps menjadi 3,5 persen, atau tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
Baca juga: Generasi Milenial Wajib Paham Soal Krisis Keuangan
Lalu di dalam negeri, Bank Indonesia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1 persen pada kuartal II-2023.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 2,89 poin atau 0,01 persen ke 32.671,19, indeks Hang Seng menguat 203,54 poin atau 1,05 persen ke 19.568,68, indeks Shanghai menguat 13,81 poin atau 0,43 persen ke 3.236,84, dan indeks Straits Times menguat 16,96 poin atau 0,51 persen ke 3.321,92. (Z-6)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved