Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
NAMA Sri Rejeki ternyata betul membawa Rezeki. Sri menginspirasi 14,6 juta nasabah PNM dari Sabang sampai Merauke dengan caranya berdagang kudapan dari kulit semangka.
Kudapan menjadi salah satu dagangan yang digemari pelaku UMKM karena mudah dan variasinya banyak. Sri yang inovatif punya cara berdagang dengan mengubah bagian buah yang tadinya tidak bisa dikonsumsi menjadi keripik yang digemari banyak orang.
Berawal dari rasa prihatin Sri melihat petani di kampungnya. Buah semangka yang kulitnya masih bagus ternyata dibuang karena dagingnya yang setengah busuk. Sri cukup penasaran dan mulai bereksperimen dengan kulit semangka.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Sidoarjo Ajak Korban PHK Temukan Peluang Usaha
Sempat mengalami kegagalan, akhirnya kudapan tersebut sukses dijualnya dengan kualitas yang diinginkan.
“Saya jual dengan kualitas yang sekarang, renyahnya sudah bisa bertahan sampai dengan empat bulan,” ucap Sri bangga.
Baca juga: Penguatan Data UMKM Penting untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Keripik Kulit Semangka menjadi perbincangan di tengah pelanggan Sri dan di lingkungannya. Ada yang berpendapat rasanya seperti kudapan usus ayam. Setelah beberapa inovasi yang dicobanya, Keripik Kulit Semangka akhirnya muncul dengan berbagai varian seperti balado, jagung, manis, dan keju.
“Paling digemari itu rasa balado dan original. Kata ibu-ibu tetangga kalau original enaknya dimakan pakai nasi kalau enggak ada lauk,” kata Sri sambil tertawa kecil.
Kegigihan dan kepercayaan dirinya dalam menjual produk ini tidak mudah. Berawal dari munculnya kritik dari orang-orang di sekitarnya yang menganggap kulit semangka tidak umum untuk dijadikan kudapan enak. Kerabat bahkan suami Sri juga sempat skeptis dengan langkahnya membesarkan usahanya dengan bergabung ke PNM Mekaar. Tidak ada yang dapat menjamin bahwa keripik ini akan laris seperti keripik yang sudah biasa diperjual belikan.
Sampai akhirnya omzet Sri mencapai 6-7 juta perbulan dengan harga Rp10 ribu per 100 gr keripik. Penjualannya laris sampai ke luar daerah seperti Jakarta, Makassar, dan Manado.
“Saya jual hanya lewat WhatsApp saja sih dan langsung antar ke teman. Keripik Kulit Semangka saya ini juga sudah sampai ke Qatar, ada yang pesan di sana dan sudah diterbangkan produknya,” ujar Sri dengan penuh harapan.
Kisah Sri Rejeki berbicara banyak akan kegigihan dan ide inovatif yang harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha. Mengalami berbagai tantangan dan dukungan, akhirnya ia bisa sampai untuk membuktikan bahwa usahanya tidak sia-sia. Sri seringkali mengucapkan terima kasih kepada PNM Mekaar atas pendampingan usaha dan pemberian ruang bagi Sri untuk modal dalam menjalankan usahanya. Hal ini menginspirasi banyak nasabah PNM lainnya dalam menata jalan menuju kesuksesan. (Z-10)
<p>Pesan menarik bagi pengusaha UMKM dari pujangga William Shakespeare, yakni 'tiga kalimat untuk menjadi sukses: lebih tahu dari orang lain, kerja lebih dari orang lain,</p>
Risiko Kredit (NPL nett) mencapai rasio tertinggi selama 5 tahun terakhir sebesar 6.51% mengalami kenaikan sebesar 1.28% dibandingkan tahun 2022 (yoy).
Bank Perekonomian Rakyat, yang disebut BPR, adalah produk perbankan dalam negeri yang secara khusus ditujukan untuk melayani segmen UMKM dan masyarakat wilayah lokal
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Kaji banding bertujuan saling berbagi dalam tata kelola manajemen bisnis UMKM, mulai proses produksi, pengemasan, penerapan teknologi, hingga pemasaran produk berkualitas ekspor.
Keunikan dari Tees Industry adalah memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memilih spesifikasi dan desain yang diinginkan.
Dua sahabat yang dekat dari hobi naik gunung itu mengakui memilih kopi karena terinspirasi dari kebiasannya, yaitu nongkrong di tempat kopi.
Pemerintah fokus pada transformasi digital UMKM sehingga dapat tercapai 30 juta UMKM yang onboarding di ekosistem digital pada 2024 nanti.
BRI optimistis kinerja para mitra usaha mikro, kecil, dan menengah binaan bisa terus berkembang pascapandemi covid-19.
Sudah lama sekali Ishak Yahya menyandarkan hidupnya pada kerak telor. Sejak 1980-an, katanya. Tepatnya di tahun berapa, ia mengaku tidak ingat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved