Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Wajah Nia, 34, semringah ketika ditanya mengenai usaha toko kelontongnya yang kian ramai pembeli. Warga hilir mudik berbelanja setelah melakukan transaksi keuangan melalui BRILink yang ia kelola.
Toko kelontong yang berada di Jalan AMD, Kampung Sasak Panjang, Tahurhalang, Bogor, Jawa Barat, itu telah berdiri sedari Nia kecil. Ia melanjutkan usaha sang ibu, Ngadimah, yang telah lebih dulu menjalankan bisnis skala mikro tersebut.
Nia bersyukur usahanya mampu bertahan di tengah tingginya persaingan saat ini. Ia tidak menampik bahwa menjadi AgenBRILink memberikan dampak positif bagi kelangsungan usahanya.
Baca juga: BRI Proyeksikan Bagi Dividen Minimal 70% dari Laba
"Warung ini dari saya masih kecil, saya meneruskan ibu saya. Untuk perubahannya sendiri alhamdulillah terasa sebelum dan sesudah jadi AgenBRILink itu. Sekarang warung kita jadi lebih ramai," kata Nia saat dijumpai, Senin (4/12).
"Apalagi sekarang kita tahu persaingan untuk warung ini kan sulit. Ada banyak yang buka warung juga. Jadi kami cukup terbantu dengan menjadi agen BRILink. Saling melengkapi jadinya," tambah dia.
Nia mengatakan, sama seperti usaha toko kelontongnya, menjadi AgenBRILink merupakan warisan usaha dari ibunya. Nia yang saat ini mengelola Shafeea Link itu boleh dibilang sebagai angkatan pertama AgenBRILink di wilayahnya.
Baca juga: Pemenang Super Agen BRI Link Memulai Usaha dari Tukang Cukur
Ia mengaku ibunya sudah menjadi AgenBRILink sejak akhir 2014 silam. Mulanya transaksi keuangan BRILink di toko Nia terbilang sepi. Saat itum BRILink merupakan barang baru bagi masyarakat setempat. Namun, ia berkeras untuk melanjutkan sembari memberikan pemahaman kepada orang-orang yang berbelanja di tokonya.
Kegigihan Nia akhirnya membuahkan hasil. Menurut catatannya, transaksi BRILink di tokonya saat ini mampu menembus Rp50 juta per bulan. Nilai itu bahkan bisa jauh lebih tinggi ketika ada proyek pembangunan perumahan di daerah tersebut.
"Sekarang ini ada proyek perumahan dekat sini. Banyak yang melakukan transfer di sini juga. Perputaran uang di tempat saya bisa sekitar Rp50 juta dalam sebulan. Sekarang ini banyak yang tarik tunai dalam jumlah besar juga," terang Nia.
Dia juga mengaku puas dengan skema bagi hasil yang diberikan BRI kepada AgenBRILink. Pasalnya pendapatan tersebut dapat diputar menjadi modal usaha toko kelontongnya dan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Kesuksesan Serupa
Cerita yang sama juga dialami oleh Nandi, 31, dan istrinya Ade Nuriyah, 24, yang mengelola AgenBRILink bernama Toko Sumyati di Sasak Panjang, Tajurhalang, Bogor. Pasangan suami istri itu mulai menjadi Agen BRILink sejak 2018.
Dulu, Nandi merupakan pegawai swasta di Jakarta. Namun ia terdampak kebijakan perusahaan dan mengharuskan dirinya berhenti dari tempatnya bekerja. Nandi dan Ade akhirnya memutuskan untuk menjadi AgenBRILink.
Itu berangkat dari ajakan kakak Ade yang sebelumnya mengelola Agen BRILink Sumyati. Keduanya lantas sepakat untuk meneruskan mengelola AgenBRILink di sebuah ruko sewaan.
Keputusan Nandi untuk berhenti kerja tak sia-sia. Pilihannya untuk mengelola AgenBRILink bersama istri berbuah manis. Ruko yang semula ia sewa kini telah menjadi miliknya. Nandi dan Ade pun kini telah menjalankan usaha sendiri.
Di ruko tersebut, Nandi dan Ade berdagang pakaian muslim wanita, menjual minuman ringan, hingga bensin eceran.
"Karena memang sebelum ada usaha yang lain ini, kami jadi agen BRILink lebih dulu. Jadi dari orang BRI-nya itu, orang pab-nya menyarankan kita untuk sekalian buka usaha lain, jadi tidak hanya mengandalkan atau berpatokan menjadi AgenBRILink saja," tutur Nandi.
"Dulu bahkan tempat ini lebih kecil, hanya ada meja. Namun semakin ke sini semakin berkembang, mulai jualan baju, jual bensin, dan minuman-minuman," lanjutnya.
Dari berbagai usaha yang Nandi dan istri lakoni tersebut, omzet sebulan yang diperoleh berkisar Rp15 juta. Jumlah itu belum ditambah dengan pendapatan sebagai AgenBRILink yang lebih dulu dikelola.
Nandi dan Ade mengaku akan terus menjadi AgenBRILink. Itu karena masyarakat di wilayah tersebut kadung gemar dan memercayai bertransaksi keuangan di Toko Sumyati ketimbang harus pergi ke ATM yang jaraknya cukup jauh.
"Kebanyakkan mereka setor dan tarik uang. Ada beberapa bayar listrik, tapi biasanya itu di akhir bulan. Kadang juga ada yang top up e-wallet. Tapi memang lebih sering itu setor simpanan dan tarik tunai," jelas Ade.
"Sekarang ini malah orang lebih banyak untuk transaksi di sini. Itu karena memang sebenarnya banyak yang takut kalau ke mesin ATM, misal saldo mereka ada Rp150 ribu, dengan dana endapan, ada uang yang tidak bisa ditarik. Kalau di sini itu bisa diambil semua. Di ATM itu kan hanya ada pecahan 50 ribu dan 100 ribu. Itu salah satu kelebihan juga," urainya.
Nandi dan Ade juga mengaku senang karena dengan menjadi Agen BRILink mereka mampu ikut menggerakkan perekonomian di wilayahnya. Sebab, kebanyakkan mereka yang bertransaksi di Toko Sumyati merupakan pedagang kecil yang memiliki Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Kebanyakkan itu mereka usaha taman, pangkalan taman, pohon atau tanaman. Banyak juga yang usaha warung sembako, atau jual makanan-makanan cemilan. Mereka tarik pinjaman untuk membuka usaha warung-warung kecil," jelas Ade.
Solusi Layanan Keuangan di Desa
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso menyebut masyarakat, utamanya di desa, masih gemar untuk bertransaksi menggunakan uang tunai. Karenanya, kehadiran AgenBRILink di desa-desa menjadi solusi layanan keuangan yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat.
"Agen BRILink kita setahun volume transaksinya mencapai Rp1.300-1.400 triliun. Hal ini adalah bukti bahwa masyarakat kita masih banyak yang senang bertransaksi pakai cash dan kemudian lewat agen," ungkapnya seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Perseroan pun telah memiliki strategi untuk menyasar masyarakat yang masih gemar bertransaksi secara tunai, namun di sisi lain juga dapat terus melayani masyarakat yang sudah gemar bertransaksi secara digital.
"Apa yang kita kerjakan sekarang, itulah yang kita sebut Hybrid Bank Strategy. Dan Hybrid Bank Strategy itu yang paling sederhana adalah agen. Karena agen (BRILink) itu untuk menjawab karakteristik nasabah mikro. Mereka ternyata lebih senang berbank lewat agen daripada langsung datang ke bank," jelas Sunarso.
Sementara itu, di kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, layanan AgenBRILink hadir untuk memudahkan masyarakat yang jauh di pelosok untuk bisa mengakses layanan perbankan.
Dalam layanan AgenBRILink, selain transaksi tarik tunai, juga terdapat layanan untuk kebutuhan harian masyarakat seperti pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan BSA maupun pinjaman, dan transaksi lainnya.
"Masyarakat tidak perlu lagi ke bank untuk bertransaksi, namun dapat ke AgenBRILink yang berlokasi lebih dekat. Hal ini akan sangat membantu masyarakat untuk melakukan transaksi dengan cepat, mudah dan juga aman," ungkapnya.
Penetrasi AgenBRILink pun kian tinggi dalam meningkatkan inklusi keuangan. Hingga September 2023, jumlah agen telah mencapai 698 ribu agen yang tersebar di 59.205 desa atau mencakup lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Angka tersebut tumbuh sekitar 16,9% secara tahunan (year on year).
AgenBRILink merupakan inisiatif BRI untuk menjembatani kesenjangan finansial dan memberdayakan masyarakat yang kurang terlayani. Itu sesuai dengan visi AgenBRILink, yakni menjadikan perbankan dapat diakses di seluruh pelosok Indonesia.
Para AgenBRILink turut menjadi pilar perubahan, berperan sebagai perantara untuk mendekatkan layanan perbankan kepada mereka yang sebelumnya terpinggirkan.
Selain menghadrikan pelayanan transaksi, AgenBRILink juga memainkan peran penting dalam mendidik masyarakat yang tidak mempunyai rekening bank tentang manfaat jasa keuangan. (Z-11)
Komitmen SIG untuk terus berkontribusi mendukung peningkatan ekonomi secara berkelanjutan, telah membantu banyak pengusaha-pengusaha lokal seperti Deni Saputra.
PELAKU bisnis fesyen di bawah merek Ghawean Dewe, Dewi Astuti, mengaku salut dengan program pemberdayaan UMKM yang digagas PT HM Sampoerna Tbk.
Keunikan dari Tees Industry adalah memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memilih spesifikasi dan desain yang diinginkan.
Jadi Inspirasi Karena Inovatif, Sri Rejeki Jual Kudapan Kulit Semangka
Dua sahabat yang dekat dari hobi naik gunung itu mengakui memilih kopi karena terinspirasi dari kebiasannya, yaitu nongkrong di tempat kopi.
Transfer Bank Jateng ke BRI mudah dan cepat! Panduan lengkap cara transfer, biaya, kode bank, serta tips agar transaksi berhasil. Klik di sini untuk info!
Cari tahu kode SWIFT Bank BRI terbaru untuk transfer internasional! Panduan lengkap & mudah. Temukan kode BIC BRI & cara menggunakannya di sini! Klik sekarang!
Cari tahu kode SWIFT Bank BRI dengan mudah! Panduan lengkap cara menemukan SWIFT code BRI untuk transfer internasional. Cek sekarang dan transaksi lancar!
Contoh Surat Kuasa Pengambilan Uang di Bank BRI. Butuh surat kuasa BRI? Unduh contoh lengkap & mudah diedit di sini! Ambil uang di bank jadi lebih praktis.
BRI kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan sosial masyarakat dengan menyalurkan lebih dari 100.000 paket sembako di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk mengisi saldo DANA melalui Bank BRI, Anda memerlukan kode BRIVA DANA, yaitu 88810 yang diikuti dengan nomor ponsel terdaftar di akun DANA Anda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved