Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Penjualan Ritel AS pada Juni Melemah saat Inflasi Reda

Wisnu Arto Subari
18/7/2023 20:40
Penjualan Ritel AS pada Juni Melemah saat Inflasi Reda
Pompa bensin di Los Angeles, California, AS, pada 5 Oktober 2022.(AFP/Frederic J. Brown.)

PENJUALAN ritel di Amerika Serikat (AS) pada Juni melemah daripada yang diharapkan. Konsumsi tetap lamban sementara inflasi mereda.

Penjualan ritel AS naik 0,2% menjadi US$689,5 miliar bulan lalu. Angka Mei direvisi sedikit lebih tinggi. Demikian dikatakan Departemen Perdagangan, Selasa (18/7).

Itu terjadi karena konsumen di ekonomi terbesar dunia tersebut telah menghabiskan tabungan yang terakumulasi selama pandemi covid-19. Ini mengakibatkan pengeluaran yang terpukul.

Baca juga: Rusia Ambil Alih Saham Danone dan Carlsberg

Penjualan yang melibatkan kendaraan bermotor dan suku cadang melemah bulan lalu. Penjualan di toko makanan dan minuman serta toko kelontong menurun setiap bulan.

Penjualan SPBU turun 1,4% juga dari Mei. Penjualan department store mengalami penurunan 2,4%.

Baca juga: Penjualan Perhiasan Mewah Cartier Melonjak Didorong Tiongkok

Analis di Pantheon Macroeconomics memperkirakan sebagian besar permintaan mobil yang terpendam, ketika pasokan dibatasi oleh kekurangan cip antara 2021 dan 2022, kini terpenuhi. Mereka menambahkan dalam laporan baru-baru ini bahwa kemungkinan akan ada penurunan bertahap dalam penjualan kendaraan baru. "Prospek penjualan ritel, di luar otomotif dan gas, buruk," kata analis Pantheon dalam laporan mereka. 

Untuk meredakan permintaan dan mengendalikan inflasi, bank sentral AS telah menaikkan suku bunga dengan cepat dalam setahun terakhir. Ada tanda-tanda bahwa langkah mereka berdampak melalui perekonomian.

Baca juga: 45% Air Keran AS Terkontaminasi Bahan Kimia Selamanya Beracun

Pada Juni, inflasi konsumen turun ke tingkat terendah sejak awal 2021 ke 3,0%. Ini sebagai tanda yang menggembirakan bagi para pembuat kebijakan yang berjuang melawan tekanan biaya hidup. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya