Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Soroti Peta Indonesia saat Malam, Anies: Tampak Ketimpangan

Lina Herlina
13/7/2023 16:05
Soroti Peta Indonesia saat Malam, Anies: Tampak Ketimpangan
Anies Baswedan di Makassar, Sulawesi Selatan.(MGN/Muhammad Syawaluddin.)

ANIES Rasyid Baswedan menyoroti potret peta Indonesia saat malam hari. Menurutnya, dari gambar itu memperlihatkan ketimpangan yang terjadi di Indonesia.

"Wilayah yang terang pada malam hari hanya Jawa dan Sumatra, tetapi makin ke timur makin gelap. Itu menjadi wajah Indonesia saat ini," sebut Anies saat menjadi pembicara kedua dalam kegiatan yang digelar Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) setelah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7), dengan tema Visi Kota untuk Pemimpin Negeri.

Di hadapan puluhan wali kota, Anies Baswedan menegaskan urbanisasi itu tidak bisa dihindari. "Urbanisasi itu oke, tetapi Jakartanisasi (orang yang memilih pergi ke Jakarta), it's not good. Karena kota di Indonesia tidak hanya di Jakarta, banyak kota lain yang punya potensi besar juga," sambung calon presiden dari Koalisi Perubahan yang diusung NasDem, PKS, dan Demokrat.

Baca juga: Jemput Anies Pulang Haji, AHY Bantah Ingin Dekatkan Diri Jadi Cawapres

Padahal, menurutnya, dari 98 kota di Indonesia, hanya ada delapan kota yang kualitas udaranya baik. Begitu pun kesenjangan sosial yang terjadi malah lebih banyak terjadi di perkotaan. "Miskin ekstrem dan kaya ekstrem itu malah ada di kota besar, bukan di desa," jelas Anies.

Mantan Menteri Pendidikan itu juga mengatakan empat hal yang harus kota perhatikan, yaitu pemenuhan layanan dasar bagi masyarakat, seperti air, pendidikan, dan kesehatan; tata kota yang produktif dan berkelanjutan; interkonektivitas antardaerah harus terus dikembangkan; serta kolaborasi sebagai praktik di perkotaan. "Karena kota ialah tempat masalah sekaligus tempat solusi. Kota tempat berkumpul keberagaman, budaya/seni. Juga sebagai tempat terobosan dan inovasi," kata Anies.

Baca juga: Tidak Ada Pengumuman Cawapres Anies di Apel Siaga Perubahan

Mantan rektor perguruan tinggi termuda itu juga menyoroti tidak ada badan yang mengurus perkotaan, padahal ada menteri yang mengurus desa. "Saat ini memang belum ada yang koordinasi. Jika itu akan dibuat harus ada payung hukum berupa perundang-undangan," lanjut Anies.

Dia juga menyebut bahwa Apeksi sudah memikirkan hal-hal yang perlu dikerjakan. "Saya sampaikan pendekatan kami ialah kolaboratif yang berarti bahasa kita gotong-royong, kerja sama. Jadi yang disampaikan pada Apeksi tadi terkait dengan kota, saya minta Apeksi menyusun atas jawaban empat pertanyaan yang saya buat," sebutnya.

Pertanyaannya yaitu apa yang sudah dikerjakan sekarang, apa yang perlu diteruskan dan ditingkatkan, apa yang harus dikoreksi dari yang sudah dikerjakan, dan apa yang harus dihentikan? "Jadi memang ada unsur kontinuitas dengan upgrading. Ada unsur kebaruan yang disesuaikan dengan masalah yang ada di masyarakat," pungkas Anies. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya