Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Indeks Acuan Saham Indonesia Berpotensi Merekah

Angga Bratadharma
11/7/2023 09:41
Indeks Acuan Saham Indonesia Berpotensi Merekah
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020).(ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A)

SAMUEL Research Team memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini menguat seiring sejumlah katalis positif yang berdatangan. Meski demikian, para investor diminta tetap berhati-hati dalam berinvestasi di pasar saham guna meminimalisir kerugian.

"Baik Nikkei (naik 0,7 persen) dan Kospi (menguat 0,65 persen) dibuka lebih tinggi pagi ini. Kami perkirakan IHSG akan bergerak naik hari ini, mengingat sentimen positif dari pasar global dan regional," sebut Samuel Research Team, dikutip dari riset hariannya, Selasa, 11 Juli 2023.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena investor menunggu data inflasi akhir pekan ini. Sejauh ini, bank sentral dan pemerintah terus berupaya agar tingkat inflasi kembali mendingin guna mendongkrak perekonomian.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 209,52 poin atau 0,62 persen menjadi 33.944,40. Sedangkan indeks S&P 500 bertambah 10,58 poin atau 0,24 persen menjadi 4.409,53. Indeks Komposit Nasdaq naik 24,76 poin atau 0,18 persen menjadi 13.685,48.

Baca juga: IHSG Pagi Ini Menguat, 192 Saham Merangkak Naik

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir hijau, dengan sektor industri dan kesehatan memimpin penguatan dengan naik masing-masing 1,39 persen dan 0,81 persen. Sementara itu, jasa komunikasi dan utilitas memimpin penurunan dan masing-masing turun 0,92 persen dan 0,42 persen.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka bergerak turun pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Pelemahan terjadi karena investor mengambil keuntungan menyusul pertumbuhan material di sesi sebelumnya.

West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 87 sen atau 1,18 persen menjadi USD72,99 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman September turun 78 sen atau 0,99 persen menjadi USD77,69 per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca juga: IHSG Ditutup Naik 0,22% ke Level 6.731

Dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena investor menantikan laporan inflasi utama AS. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,30 persen menjadi 101,9780 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,0999 dibandingkan dengan USD1,0967 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,2856 dibandingkan dengan USD1,2838 AS pada sesi sebelumnya. (Medcom/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya