Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENURUNAN nilai cadangan devisa karena adanya pembayaran utang luar negeri maupun bunganya merupakan hal wajar. Sebab itu merupakan salah satu manfaat dari keberadaan cadangan devisa negara. Untuk itu, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari penurunan cadangan devisa yang terjadi saat ini. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Segara Institute Research Piter Abdullah saat dihubungi, Sabtu (8/7).
"Cadangan devisa memang ada waktunya digunakan, terutama untuk membayar cicilan pokok dan bunga utang. Kenapa harus dikhawatirkan cadangan devisa mengalami dinamika ada kenaikan dan ada penurunan?" ujarnya.
Sama halnya seperti tabungan, posisi cadangan devisa akan cenderung dinamis, alih-alih statis. Ketika diperlukan, cadangan devisa dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Demikian sebaliknya, kata Piter.
Baca juga : Pengamat: Turunnya Cadev untuk Rupiah yang Lebih Stabil
Pembayaran utang luar negeri tak serta merta menghabiskan cadangan devisa yang dimiliki negara. Apalagi, kata Piter, cadangan devisa yang berkurang itu juga akan ditambal dengan ditambal dengan masuknya cadangan devisa baru.
"Kalau turunnya benar-benar menghabiskan hampir seluruh tabungan mungkin kita perlu khawatir. Tapi kalau turun sedikit dan kita juga tahu masih akan ada yg masuk lagi, kita tidak perlu khawatir," jelasnya.
Piter menambahkan, cadangan devisa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir juga menunjukkan posisi yang terbilang aman. Pada 2021, cadangan devisa berkisar US$135 miliar dan naik di 2022 di kisaran US$144 miliar.
Baca juga : Cadangan Devisa Turun, Sektor Eksternal Indonesia Siap Bertahan
Dia meyakini cadangan devisa Indonesia akan berkisar US$135 miliar hingga US$140 miliar di 2023 ini. Karenanya, tak perlu ada yang dikhawatirkan dari posisi cadangan devisa Indonesia saat ini.
Piter juga menilai posisi cadangan devisa tidak langsung mempengaruhi nilai tukar rupiah. Pasalnya, nilai tukar rupiah lebih banyak dipengaruhi langsung oleh permintaan dan penawaran valas, serta sentimen pasar.
Adapun dari laporan Bank Indonesia, pada Juni 2023 posisi cadangan devisa Indonesia tercatat US$137,5 miliar, turun dari posisi sebelumnya US$139,3 miliar. Penurunan tersebut utamanya terjadi karena pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Baca juga : Dipakai Bayar Utang, Cadangan Devisa Indonesia Tergerus 1,8 Miliar Dolar AS
Bank sentral juga melaporkan nilai cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
BI turut menilai bahwa cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. (Mir/Z-7)
Baca juga : Cadangan Devisa Indonesia Maret 2023 Naik US$4,9 Miliar, Aman Sampai 6 Bulan
PEMERINTAH Indonesia sepakat untuk melakukan ekspor listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) ke Singapura, sebagai bagian dari tiga kerja sama investasi hijau antara kedua negara.
Pelajari seluk-beluk devisa negara, jantung keuangan internasional. Temukan definisi, fungsi, dan dampaknya pada stabilitas ekonomi global. Panduan lengkap untuk memahami devisa!
BP Tapera bersama Menteri PKP dan Menteri P2MI membahas program 3 juta rumah dan rencana penyediaan rumah subsidi bagi pekerja migran melalui skema FLPP
POSISI cadangan devisa Indonesia pada akhir Februari 2025 dinilai tetap tinggi, yakni di kisaran, sebesar US$154,5 miliar, meski menurun dibandingkan posisi pada akhir Januari 2025
Bea Cukai Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri dalam negeri dengan memberikan fasilitas kawasan berikat mandiri
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding menyampaikan salah satu pesan tegas Presiden Prabowo adalah meningkatkan devisa dari Pekerja Migran Indonesia.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar atau setara Rp2.482,5 triliun.
Tekanan terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) akan semakin terasa apabila porsi pembayaran pokok dan bunga utang meningkat secara signifikan.
Bank Indonesia menyampaikan utang luar negeri Indonesia pada triwulan 1 2025 menembus US$430,4 miliar atau Rp7.120,45 triliun.
BI menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia anjlok. Penyebab merosotnya cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Lonjakan utang luar negeri BI patut menjadi perhatian karena telah meningkat hampir 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari US$2,82 miliar pada Januari 2020.
membengkaknya jumlah utang luar negeri (ULN) Indonesia akan semakin memberatkan fiskal negara. Hal ini karena bunga utang akan menambah beban APBN
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved