Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) I Pahala Mansury menjelaskan PT Pertamina (Persero) sudah mencapai kesepakatan dengan perusahaan minyak dan gas (migas) asal Belanda, Shell, perihal akuisisi hak partisipasi atau participating interest (PI) 35% di proyek kilang gas alam cair (LNG) Abadi Blok Masela, Maluku.
Pahala menerangkan deal antara Pertamina dengan Shell antara lain mengenai termin dan besaran pembayaran. Dikabarkan nilai pengambilalihan saham oleh Pertamina di bawah US$1 miliar atau tidak mencapai Rp15 triliun (Rp15.063).
"Sudah (deal) dengan Shell, untuk pembahasan terms pembayaran dan jumlah pembayaran yang disepakati bersama," kata Pahala di Jakarta, Senin (3/7).
Baca juga: ESDM: Pertamina-Petronas akan Akuisisi Blok Masela Akhir Juni Ini
Dalam waktu dekat, lanjutnya, pemerintah dan Pertamina akan mengumumkan ke publik perihal alih kelola Blok Masela yang berlokasi di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste dan Australia.
"Insya Allah pekan ini (diumumkan). Pembahasan dengan mereka (Shell) sudah mengerucut soal pembayaran," ucap Wamen BUMN.
Baca juga: Kejar Produksi 1 Juta Barel, Perlu Ada Fleksibilitas Kontrak Bagi Hasil
Pertamina akan menggandeng perusahaan migas asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad atau dikenal Petronas untuk mengambil PI 35% di Blok Masela.
Namun, Pahala belum memastikan apakah dalam waktu dekat Petronas langsung masuk mengelola proyek tersebut atau tidak. Ketentuan ini, katanya, masih dibahas oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati bersama jajaran terkait.
"Nanti kita lihat pembahasannya, ini masih berjalan. Apakah Petronas akan masuk secara bersamaan dengan Pertamina, atau masuk belakangan. Saya perlu dengar update dari Bu Nicke," pungkasnya.
Blok Masela merupakan lapangan migas sekaligus investasi migas terbesar di Indonesia dengan luas 2.503,3 kilometer persegi. Pemerintah telah menandatangani revisi rencana pengembangan (PoD) Lapangan Abadi Blok Masela yang diajukan Inpex Corp pada 2019. Inpex sendiri menguasai 65% saham proyek tersebut. Total nilai investasi Blok Masela mencapai Rp252 triliun-Rp280 triliun. (Ins/Z-7)
Mampukah dia mengembalikan dan menjaga kepercayaan itu? Apa yang harus dia lakukan?
Bright Gas memiliki keunggulan yaitu teknologi Double Spindle Valve System (DSVP), sehingga keamanan tabung itu lebih terjaga
Sebanyak 12 tim startup hasil kurasi melakukan presentasi bisnis di hadapan para juri ahli inovasi di Kampus ITB Bandung, Kamis (23/11).
Pertamina Patra Niaga memastikan pemenuhan kebutuhan energi masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri 1445 H secara optimal.
Pertamina Patra Niaga telah memasarkan produk bitumen untuk mendukung proyek pemeliharaan rutin Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Dengan sistem MAP ini bisa tahu kebutuhan real di lapangan seperti apa. Kalau ada indikasi penyalahgunaan, pemerintah maupun Pertamina bisa melacak
Lokasi Blok Masela berjarak sekitar 300 kilometer dari Saumlaki, Maluku dan 800 kilometer dari NTT, atau di luar kewenangan kedua provinsi.
Sejarah blok ini bermula dari penemuan lapangan Bula Lemun pada 1925 yang menjadikan Bula sebagai sumber minyak mentah bagi pemerintahan kolonial
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dengan penandatanganan perjanjian tersebut, pihak Inpex bersama Shell dapat memulai proyek pengembangan lapangan abadi Blok Masela.
Pemerintah akan mendapatkan keuntungan bagi hasil dari Blok Masela hingga sebesar 59%, sedangkan Inpex sebesar 41%.
Selain menyetujui revisi PoD, pemerintah juga sepakat untuk mengalokasikan tambahan waktu tujuh tahun dan perpanjangan 20 tahun untuk kontrak kerja sama (KKS) Blok Masela hingga 2055.
Inpex berkomitmen menjalankan apa yang telah disepakati dalam PoD, termasuk terkait konten lokal dan penggunaan tenaga kerja asli daerah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved