Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BARANG komplementer sering juga disebut sebagai barang pelengkap. Barang tersebut kerap kali digunakan atau dikonsumsi bersamaan dengan barang lainnya.
Sederhananya, istilah tersebut dapat mengacu pada dua barang yang digunakan konsumen secara bersamaan. Contohnya adalah susu dan sereal, bensin dan kendaraan, dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dijabarkan informasi mengenai pengertian barang komplementer dan contohnya di sekitar kita.
Baca juga : Maret 2023, Belanja Masyarakat Meningkat
Barang komplementer adalah barang yang nilai guna atau manfaatnya saling melengkapi.
Barang komplementer merupakan kesatuan dari dua barang atau lebih yang saling melengkapi. Bila salah satu barang tidak ada, barang yang lainnya mengalami penurunan fungsi, manfaat, dan nilai guna.
Bahkan, bisa jadi kamu tidak bisa menikmati atau memanfaatkan barang tersebut sama sekali, karena hubungan antara kedua barang memiliki keterikatan.
Baca juga : Jenis dan Alat Pemuas kebutuhan Manusia
Tinggi atau rendahnya permintaan barang komplementer sangat dipengaruhi oleh ketersediaan barang tersebut dan pasangannya di pasaran.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian barang komplementer adalah suatu barang yang mempunyai nilai fungsi, guna, dan manfaat yang lebih tinggi apabila terkait dengan barang lainnya.
Ciri-ciri ini yang akan membedakannya dengan barang substitusi. Berikut ini adalah ciri-ciri dari barang komplementer:
Baca juga : Jenis-Jenis Kebutuhan Manusia dan Faktor yang Memengaruhi
1. Barang Harus Berpasangan dengan Barang yang Lain
Barang komplementer sering disebut barang yang harus berpasangan dengan barang lain. Misalnya, kopi dan gula.
Jika kamu membuat kopi tanpa gula, rasa kopi pun akan pahit. Beda halnya jika ditambah gula, rasa kopi yang semula pahit menjadi manis dan sedap untuk dinikmati. Nah, gula di sini sebagai barang pelengkap dari kopi.
Baca juga : Lapangan Usaha Industri Manufaktur Berkontribusi 18,67% Terhadap Ekonomi
2. Barang Komplementer Mempunyai Nilai yang Lebih Kecil
Barang komplementer mempunyai nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan barang lain, yang berarti nilai suatu barang komplementer baru akan naik jika dipasangkan dengan barang yang sudah menjadi pasangannya.
Alasan inilah yang membuat barang komplementer mempengaruhi permintaan pasar. Jika barang komplementer melengkapi pasangannya dengan baik, niscaya permintaan terhadap kedua barang tersebut di pasar juga akan juga meningkat.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2023 Melambat, hanya 5,05%
3. Barang Tidak Dapat Berfungsi Sendirian
Barang komplementer jika digunakan bersama dengan pasangannya akan memiliki fungsi yang lebih maksimal. Walaupun tidak digunakan bersama dengan pasangannya, barang tersebut masih bisa kamu gunakan.
Misalnya, televisi dan remote. Jika kamu menggunakan remote, pengoperasian televisi menjadi lebih efisien dan praktis. Akan tetapi televisi masih bisa berfungsi dengan baik walaupun tidak menggunakan remote. Hal ini karena pada televisi terdapat tools yang bisa kamu gunakan untuk mengoperasikannya.
Baca juga : Investasi di Purwakarta Capai Rp14,8 T pada 2023
Berikut beberapa contoh barang komplementer yang sering kita gunakan dan temukan sehari-hari.
a. Smartphone dengan paket data
Untuk dapat berfungsi dengan maksimal seperti digunakan untuk chatting, mengakses sosial media, email, dan lain-lain, smartphone harus dilengkapi dengan sambungan internet baik dari paket data maupun wifi.
Baca juga : Cak Imin: Ekonomi Tumbuh Tinggi, Tapi Seperti Raksasa Berkaki Lumpur!
Hal tersebut yang membuat smartphone menjadi barang komplementer. Sebab, jika tidak ada paket data, smartphone tidak akan dapat berfungsi secara maksimal. Meskipun masih bisa digunakan untuk telepon atau sms seperti ponsel biasa.
b. Kompor dengan gas
Kompor dan gas merupakan dua hal tidak dapat dipisahkan, terutama saat ini di mana kompor minyak sudah tidak digunakan lagi. Kompor membutuhkan gas untuk dapat berguna dan berfungsi dengan baik sebagai alat memasak.
Baca juga : Fleksibilitas Bangunan Ruko Jadi Daya Tarik Pelaku Usaha
c. Televisi dengan remote
Televisi dan remote merupakan barang komplementer yang membutuhkan satu sama lain. TV dapat tetap digunakan meskipun tanpa remote, namun tidak demikian dengan remote.
Ketidakadaan salah satunya dapat mengurangi nilai guna barang lain. Tentu saja, jika keduanya lengkap maka fungsinya akan lebih maksimal. Dengan remote seseorang bisa mengubah saluran dengan mudah tanpa harus bersusah payah beranjak.
Baca juga : Presiden Dunia FIABCI Budiarsa Sastrawinata Sampaikan Gagasan Inovatif untuk Pengentasan Kemiskinan
d. Gula dengan kopi
Misalnya Anda ingin membuat secangkir kopi yang manis namun kebetulan di rumah Anda tidak ada gula. Anda masih bisa membuat secangkir kopi namun rasanya akan sangat pahit. Peran gula dalam hal ini adalah sebagai barang komplementer atas kopi untuk membuat rasanya lebih enak (manis).
e. Mobil dan bensin
Baca juga : Stimulus Pemerintah Bantu Sektor Properti Tetap Tumbuh di Tengah Tahun Politik 2024
Sebagaimana diketahui bahwa bahan bakar utama mobil adalah bensin atau bahan bakar sejenisnya seperti solar. Mobil tidak akan dapat berfungsi sebagai kendaraan untuk bepergian jika tidak diisi dengan bensin. Oleh sebab itu, mobil dan bensin termasuk ke dalam barang komplementer.
f. Printer dan tinta
Barang komplementer berikutnya adalah printer dan tinta. Printer tidak akan dapat berfungsi untuk mencetak lembaran tulisan atau gambar jika tidak memiliki tinta. Namun, jika keduanya disatukan, maka nilai gunanya menjadi maksimal dan berfungsi dengan baik.
Baca juga : Indef: Jumlah Pengangguran Turun, Banyak Terserap ke Sektor Informal
Beberapa contoh tersebut hanya segelintir dari banyak barang komplementer yang berada di sekitar. Namun, intinya adalah barang komplementer merupakan barang yang memiliki nilai atau fungsi ketika berpasangan. (Z-1)
SETELAH melakukan renovasi selama sekitar 8 bulan, pasar swalayan The FoodHall Gourmet Plaza Indonesia, kini hadir dengan konsep baru yang lebih fresh.
Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
PT Sokonindo Automobile memamerkan 4 kendaraan DFSK dan SERES, seperti SERES 7, SERES E1 serta DFSK Glory 560.
Iuran ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi kesenjangan kebutuhan rumah atau backlog yang saat ini tercatat masih sebanyak 9,7 juta unit.
Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus disinergikan dengan pemanfaatan berbagai potensi di perdesaan dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam pameran Indonesia Maternity, Baby and Kids Expo (IMBEX) menggabungkan konsep belanja, belajar dan bermain dalam satu atap,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved