Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
PERUSAHAAN penyalur tenaga kerja Binawan telah mampu meloloskan 133 perawat lulusan D3 dan S1 keperawatan Indonesia sebagai perawat di seluruh RS Pemerintah Singapura.
Keberangkatan perawat ke Singapura ini menjadi kali pertama Indonesia menempatkan tenaga kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Singapura.
Pelepasan perawat Singapura langsung dihadiri Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kemenaker, Suhartono Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kemenaker Rendra Setiawan.
Baca juga: Hari Perawat Sedunia, Yuk Kenali Apa Saja Tugas Perawat
Selain itu, hadir pula Duta Besar Singapura untuk Kuwait Zainul Abidin Rasheed, CEO Binawan Group, Said Saleh Alwaini, Vice President Binawan Inti Utama Adrie P. Nelwan, Chief Financial Officer Binawan Group Begin Adi Nugroho, dan Director of Commercial Binawan Inti Utama Fariz Amry di Ruang Rapat Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta, baru-baru ini.
Menaker Ida Fauziyah menyampaikan saat ini dunia membutuhkan banyak perawat, hal ini menjadi peluang bagus untuk Indonesia dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di dunia.
Kembalikan Image Tempatkan Tenaga Profesional
“Saya bersyukur dengan peluang besar perawat yang ditempatkan di luar negeri, salah satunya Singapura, ini akan mengembalikan image Indonesia yang mampu menempatkan professional skill workers dan pekerja formal lain, Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tetapi harus berkolaborasi dengan P3MI lainnya” jelas Ida Fauziyah
Dunia saat ini melirik Indonesia yang memiliki keterampilan bersumber dari hati, untuk kompetensi Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.
Baca juga: 133 Perawat asal Indonesia Lolos Bekerja di RS Pemerintah Singapura
CEO Binawan Group menyampaikan Binawan tidak bisa berdiri sendiri, tentunya dukungan Kemenaker dan Perwakilan RI yang bisa mempertemukan, menjalin kesepakatan, dan membuka peluang untuk perawat Indonesia.
“Binawan juga memiliki International Registered Nurse Program, yang berkolaborasi dengan lembaga pendidikan, rumah sakit, dan stakeholder industri kesehatan lainnya untuk menyiapkan perawat Indonesia agar mampu ditempatkan bekerja di Luar Negeri yang harapannya dapat memberikan dampak positif untuk Indonesia, terutama di kampung halamannya,” terang Said Saleh Alwaini dalam keterangan pers, Sabtu (24/6).
Baca juga: 37 Perawat dari Binawan telah Lolos Bekerja di Rumah Sakit Pemerintah Singapura
Keberangkatan perawat Indonesia ke Singapura seperti ‘Pecah Telur’ secara institusional yang telah dicapai oleh Binawan.
Selain program Singapura, Binawan telah memberangkatkan perawat dan bidan ke luar negeri seperti Inggris, Australia, Arab Saudi, United Arab Emirates, Kuwait, Jerman, dan negara lainnya. (RO/S-4)
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Program beasiswa pelatihan kerja di Eropa ini memfasilitasi alumni profesi keperawatan dari Poltekkes seluruh Indonesia untuk berkarier di Austria, Swiss, Jerman, dan Belanda.
Bupati juga menyampaikan terima kasih secara khusus kepada perawat RSUD Doloksanggul atas pelayanan yang telah diberikan.
DS diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pasien berumur 16 tahun yang mengalami disabilitas.
Prefektur Mie di Jepang menyatakan kesiapannya menerima hingga 300 perawat Indonesia setiap tahun, dengan dukungan anggaran subsidi bagi institusi penerima.
Universitas Binawan menggelar acara pelepasan bagi 55 tenaga kesehatan profesional yang terpilih untuk mengikuti program beasiswa pengembangan karier internasional di Austria.
Menko Kumhamipas Yusril Ihza Mahendra mengatakan proses ekstradisi tersangka kasus e-KTP, Paulus Tannos perlu waktu. Singapura menganut hukum anglo saxon, berbeda dengan Indonesia
PERSIDANGAN ekstradisi buron dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP-E, Paulus Tannos alias Tjhin Thian Po, belum menghasilkan putusan.
Suryopratomo mengatakan, perlawanan Tannos membuat proses ekstradisi tidak akan berjalan cepat. Sidang dimulai lagi dengan agenda mendengarkan saksi dari kubu Tannos, pada 7 Juli 2025.
Jika mengacu pada jadwal persidangan, Supratman memperkirakan m pada 25 Juni seharusnya sudah keluar hasil putusan sidang.
Percepatan pemulangan Tannos itu merupakan komitmen perjanjian ekstradisi yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dan Singapura.
Buktinya, permintaan penangguhan penahanan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan KTP-E itu ditolak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved