Rabu 31 Mei 2023, 15:35 WIB

Eropa Benamkan Investasi Rp135 Triliun, Bangun Industri Baterai Listrik di Indonesia

Indriyani Astuti | Ekonomi
Eropa Benamkan Investasi Rp135 Triliun, Bangun Industri Baterai Listrik di Indonesia

Freepik
Eropa gelontorkan Rp135 triliun untuk berinvestasi membangun ekosistem baterai listrik menggunakan sumber daya angin.

 

TIGA negara Eropa siap membenamkan investasi ekosistem baterai listrik di Indonesia senilai Rp135 triliun. Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, akan menjadi pusat industrinya.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalila menyebut, pembangunannya dimulai paling lambat September 2023. Hal itu seperti yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Investasi Inggris ini bekerja sama dengan beberapa perusahaan dari Belgia sama dari dalam negeri, termasuk BUMN sama dari Australia," ujar Bahlil seusai rapat internal di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (31/5).

Baca juga : Tiga Perusahaan Eropa Sampaikan Minat Investasi di Indonesia

Pusat di Bantaeng, pakai tenaga angin

Pusat industrinya, terang Bahlil, akan dibangun di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Adapun sumber energinya, Bahlil mengkaim akan menggunakan sumber daya angin sebagai energi baru terbarukan.

"Ini segera akan kita lakukan, kemudian ada tambang nikelnya dari Papua dan prosesnya sekarang lagi berjalan. Intinya harus lewat mekanisme dan dilakukan percepatan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku," ucapnya.

Baca juga : 2024, Karawang Punya Pabrik Baterai EV Terbesar se-ASEAN

Presiden Jokowi, terang Bahlil, meminta dilakukan percepatan bagi investasi pembangunan ekosistem baterai listrik di Indonesia. Menurutnya kebanyakan investasi yang akan masuk ke Indonesia didahului oleh kajian sehingga pemerintah mempercepat prosesnya.

"Negara ini terlalu banyak kajian, arahan bapak presiden jelas minta percepatan di bulan September semua sudah selesai. Harus selesai dan harus sudah mulai groundbreaking (peletakan batu pertama) di lokasinya dan semua sudah clear," imbuh dia.

Bahlil merinci selain Inggris, investasi pengembangan ekosistem baterai listrik di Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan Swiss yakni perusahaan pertambangan Glencore, kemudian Umicore dari Belgia, dan Aneka Tambang (Antam) serta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nilai investasi, ujarnya, diperkirakan sekitar US$9 miliar (Rp135 triliun).

"Kalau bisa kita percepat, kita lakukan ini investasi pembangunan baterai mobil merambah sampai baterai sel," ucapnya.

Target untuk baterai sel tahap pertama, terang Bahlil, sekitar 20 Giga dan akan ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar Eropa karena Inggris merupakan hub dari benua Eropa. (Z-4)

 

Baca Juga

Dok.Ist

Kolaborasi dengan AICE, Teguk (TGUK) Hadirkan Produk Minuman Berbalut Es Krim

👤Abdillah M. Marzuqi 🕔Minggu 24 September 2023, 22:25 WIB
EMITEN minuman dengan merek Teguk PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) berkolaborasi dengan salah satu pemain utama industri es krim AICE...
Dok. Pribadi

Begini Solusi yang Ditawarkan Ganjar Terkait Polemik Perdagangan Daring

👤Yakub Pryatama Wijayaatmaja 🕔Minggu 24 September 2023, 21:18 WIB
Menurutnya, negara tidak bisa melarang usaha seseorang yang tidak melanggar hukum. Namun negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang...
Antara

Lakukan Operasi Pasar, Mendag Jamin Ketersediaan Beras Harga Terjangkau

👤Ficky Ramadhan 🕔Minggu 24 September 2023, 18:35 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menjamin pasokan beras tersedia di pasar dengan harga yang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya