Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
STABILITAS Sistem Keuangan Indonesia disebut masih tetap terjaga meski berada di tengah tantangan pasar keuangan global. Itu didukung oleh koordinasi yang dilakukan oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan membaiknya berbagai indikator perekonomian dalam negeri.
"Stabilitas sistem keuangan untuk periode triwulan I 2023 terus terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Senin (8/5).
Sri Mulyani yang juga merupakan Ketua KSSK menyatakan, koordinasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan LPS turut mendukung kinerja perekonomian dalam negeri. Karenanya, sinergi dan koordinasi itu bakal terus diperkuat untuk menjaga stabilitas sitem keuangan Indonesia.
Baca juga : Kumpulkan Investasi Rp235 Miliar, LandX Kini Menjadi ICX
Kinerja perekonomian Indonesia tercatat memiliki kinerja apik. Pasalnya, pada triwulan I 2023 realisasi pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,03% secara tahunan. Itu memperpanjang catatan pertumbuhan di atas 5% sejak triwulan IV 2021.
KSSK, kata Sri Mulyani, memproyeksikan penguatan perekonomian dalam negeri masih akan terus berlangsung. Faktor utama pendorongnya ialah peningkatan mobilitas masyarakat disertai dengan kinerja daya beli yang disebut cukup kuat.
Baca juga : Dikritik Anies, Anak Buah Luhut Sebut Insentif Mobil Listrik Dibutuhkan
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 ini bias ke atas dalam kisaran 4,5% hingga 5,3%," tutur Sri Mulyani.
Kendati optimistis perekonomian dalam negeri akan berkinerja positif. KSSK, lanjut Sri Mulyani, juga akan terus mewaspadai potensi risiko yang ada di level global. Pasalnya, perekonomian dunia terus mengalami penyusutan proyeksi pertumbuhan. Saat ini pertumbuhannya diperkirakan hanya 2,6%.
Belum lagi situasi ekonomi politik di Amerika Serikat dan Eropa cukup menantang. Di pasar tenaga kerja, misalnya, terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja. Di saat yang sama, penurunan inflasi juga berjalan secara lambat meski pengetatan suku bunga acuan diperkirakan telah mencapai puncaknya.
"Kami tetap berkomitmen terus memperkuat koordinasi dan tetap menjaga kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global," pungkas Sri Mulyani. (Z-5)
Di tengah peningkatan penyaluran kredit, kualitas kredit tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 0,84%.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan II 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal III 2024 tetap terjaga di tengah tantangan dan dinamika pasar keuangan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa sampai dengan akhir Agustus, belanja negara tercatat Rp1.930,7 triliun atau tumbuh positif Rp15,3%.
Kebijakan fiskal pemerintah akan terkonsentrasi pada upaya menjaga stabilitas harga, mengingat konsumsi masih jadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan tekanan rupiah lebih disebabkan faktor eksternal. Ini alasannya
PEMERINTAH menetapkan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk 2026.
ANGGARAN kesehatan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk 2026 dialokasikan sebesar Rp244 triliun.
Koalisi Barisan Guru Indonesia (Kobar Guru Indonesia) mengkritisi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang kebijakan anggaran pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut ekonomi syariah bisa menginfiltrasi program-program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan adanya penambahan anggaran yang signifikan untuk Program Sekolah Rakyat pada tahun 2026.
Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang asing Australian Dollar (AUD) (Kangaroo Bond) sebesar AU$ 800 Juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved