Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dikritik Anies, Anak Buah Luhut Sebut Insentif Mobil Listrik Dibutuhkan

Insi Nantika Jelita
08/5/2023 18:48
Dikritik Anies, Anak Buah Luhut Sebut Insentif Mobil Listrik Dibutuhkan
Pengemudi menunjukkan salah satu aplikasi pengisian daya listrik baterai mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)(MI)

Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi menegaskan pemberian insentif mobil listrik dibutuhkan untuk mendorong penggunaan kendaraan yang ramah lingkungan dan memberikan manfaat ekonomi lainnya.

Hal ini merespons kritikan dari calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan yang mengatakan pembelian mobil listrik tidak perlu disubsidi oleh pemerintah.

"Subsidi kendaraan listrik dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat kendaraan listrik dan mengurangi emisi lingkungan," kata Jodi kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/5). 

Baca juga : PLN Siapkan 282 Kendaraan Listrik untuk Kepala Negara dan Delegasi KTT ASEAN

Anak buah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu menuturkan program insentif mobil listrik harus dilihat dari sisi jangka panjang. Dengan banyaknya masyarakat yang beralih dari mobil berbahan bakar minyak menjadi listrik, dapat menekan emisi kendaraan dan mengurangi jumlah sepeda motor di jalan raya.

Subsidi mobil listrik pribadi, lanjut Jodi, juga dapat mendorong permintaan pasar untuk kendaraan listrik dan mendorong perusahaan mobil untuk memproduksi lebih banyak kendaraan listrik.

Baca juga : 50 Unit Wuling Air ev untuk KTT ASEAN Tiba di Labuan Bajo

"Ini pada akhirnya dapat meningkatkan aksesibilitas mobil listrik, termasuk di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak memiliki akses ke kendaraan listrik," terang Jodi.

Ia menekankan dengan memberikan peluang bisnis baru dan menciptakan lapangan kerja, industri kendaraan listrik juga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor bahan bakar fosil.

Sebelumnya, Anies dalam acara deklarasi relawan Amanat Indonesia (ANIES) di GBK Senayan, Jakarta, Minggu (7/5), menyebut kebijakan pemberian insentif kendaraan listrik harus tepat sasaran. Jangan sampai, bantuan tersebut akan menambah emisi dengan banyak kendaraan yang lalu lalang di jalan raya.

"Mobil listrik itu pemiliknya tidak membutuhkan subsidi. Pengalaman kami di Jakarta, ketika ada kendaraan pribadi berbasis listrik, dia tidak akan menggantikan mobil yang ada di garasinya. Dia akan menambah mobil di jalanan dan menambah kemacetan di jalan," ucapnya dikutip dari tayangan video Metro TV.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun mendorong pemerintah memprioritaskan bus listrik untuk menerima insentif, guna menarik masyarakat beralih menggunakan transportasi umum.

"Dengan jalan tol yang dibangun dengan baik oleh pemerintah, ke depan kita akan penuhi dengan kendaraan umum listrik. Dengan menghadapi tantangan lingkungan, polusi, bukanlah terletak di subsidi mobil listrik," pungkas Anies. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya