Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Bank Digital Masih Hadapi Kendala Efisiensi

Fetry Wuryasti
26/4/2023 22:38
Bank Digital Masih Hadapi Kendala Efisiensi
Ilustrasi: pengunjung melakukan pembayaran menggunakan fitur scan QRIS(ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO )

Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira menyampaikan masalah yang dihadapi bank digital saat ini adalah efisiensi.

Oleh karena itu tujuan dibentuknya bank digital sehingga rasio biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) bisa turun, Net Interest Margin (NIM) bisa lebih rendah.

"Yang ujungnya bunga pinjaman terjangkau oleh pelaku usaha," kata Bhima, saat dihubungi, Rabu (26/4).

Baca juga: IHSG Terseok, Pelaku Pasar Panik karena SVB, Saham Bank Digital Berdarah

Saat ini, kata Bhima, bank digital justru terjebak pada perebutan dana dengan kejar promosi, sebagian besar dalam bentuk special rate deposito.

"Ini jauh dari konsep ideal persaingan bank digital," kata Bhima.

Baca juga: Luhut Sebut Keruntuhan SVB tidak Pengaruhi Ekonomi Dalam Negeri 

Sehingga bank digital harus didorong berlomba dalam hal inovasi layanan dan efisiensi jadi salah satu cara berkompetisi. Sebab pada bank digital, rasio karyawan terhadap aset tidak sebesar bank tradisional. Jadi seharusnya beban biaya tenaga kerja rendah, kecuali bank digital berinvestasi secara besar-besaran di teknologi sehingga tahun tahun awal biaya investasi IT-nya besar.

"Kalau bank digital tidak mampu perbaiki efisiensi khawatir akan kalah bersaing dengan bank tradisional. Sekarang bank-bank tradisional yang sebelumnya terdisrupsi dengan hadirnya bank digital, mulai berbenah, mulai kurangi kantor cabang baru dan lebih dorong perbaikan layanan digital," kata Bhima. (Try/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya